Dari Bilik Sebuah Kamar

Ada apa dengan model tata aturan kantor kabupaten yang biasanya menghadap ke selatan dengan Alun-Alun di depannya? Ada hikmah apa di balik pertunjukan wayang kulit? Ada pesan apa di balik cerita Sunan Bonang dan para santrinya ketika menyantap hidangan? Ada pelajaran apa di balik pertemuan Sunan Ampel dan sang Petapa? Lalu bagaimana indahnya Imam Syafii menyemangati para perantau? Bagaimana Pondok Modern Gontor sebagai pesantren besar memberikan pesan yang begitu berharga kepada para Alumninya tentang perjuangan yang tak akan pernah usai? Atau bagaimana juga cerita lucu tentang seorang pemuda yang berhasil mempertemukan ayahnya yang seorang pendekar dengan Rektor Universitas Al-Azhar dalam sebuah debat, dan akhirnya
dimenangkan ayahnya?

Sebuah tulisan ringan yang tidak perlu membuat kening kita berkerut. Sebuah karya yang akan membuat kita tersenyum, keherananan, dan juga tertawa. Karya ini sangat lepas, ringan, santai, penuh canda, tapi tidak kehilangan kandungan hikmah dan keseriusannya. Sebuah karya yang layak dibaca oleh siapa saja, sebagaimana prinsip penulisnya, asal bisa dibaca, itulah yang disebut tulisan.

Rachmatullah Oky, terlahir di Ponorogo pada tanggal 4 Oktober 1980 silam. Anak sulung dari 4 bersaudara ini dibesarkan di lingkungan pesantren yang cukup kental. Bakat menulisnya mulai tersalurkan di Majalah Dinding sekolah. Menyelesaikan pendidikannya di Pondok Modern Darussalam Gontor, dan pendidikan Sarjananya di Institut Studi Islam Darussalam, Gontor. Di situlah penulis belajar segalanya. Penulis merasa separuh bekal hidupnya didapatkan di situ. Saat ini penulis beraktivitas di Rumah Zakat, pembicara di beberapa pengajian, dan juga aktif menulis di Majalah Rumah Lentera.