Hukum Islam Indonesia Modern : Dinamika Pemikiran dari Fiqh Klasik ke Fiqh Indonesia

Jtihad adalah faktor terpenting dalam pengembangan hukum Islam. Ijtihad pun telah melahirkan berbagai pemikiran hukum Islam (fiqh) dan metode pengembangannya (mazhab). Namun, di Indonesia modern, sebagian ulama sering menganggap final fiqh mazhab, menolak pembaruan dan berusaha memper- tahankan otoritas mazhab. Akhirnya terjadilah ketegangan antara pembaru hukum Islam dan pendukung fiqh klasik, terutama pada awal abad ke-20 hingga tahun 1970-an.

Buku ini, merekam konflik-konflik di sekitar pembaruan hukum Islam antara kelompok tradisionalis, modernis dan salafi. Dalam buku ini, penulis juga menawarkan solusi pengembangan hukum Islam yang sesuai dengan konteks keindonesiaan.

Muhammad Iqbal adalah Doktor pada Program Pascasarjana UIN Jakarta, dosen Ilmu Politik Islam dan Program Pasca-sarjana IAIN Sumatera Utara. Karya ilmiah yang telah dipublikasikan antara lain adalah Rekonstruksi Pemikiran Islam: Studi atas Kontribusi Iqbal dalam Pembaruan Hukum Islam (1994), Ensiklopedi Hukum Islam sebagai tim penulis (1996), Syariat Islam di Indonesia (editor-2001), Ibn Rusyd dan Averroisme: Sebuah Pemberontakan terhadap Agama (2004) dan menulis artikel-artikel di berbagai majalah dan jurnal serta karya-karya lain yang akan segera terbit.

Selain aktif sebagai pembicara dalam berbegai seminar, penulis juga melakukan beberapa penelitian, di antaranya "Pandangan Tokoh Partai Islam Sumatera Utara tentang Penerapan Syariat Islam di Indonesia" (2002). "Sikap Umat Islam Kota Medan terhadap Fakultas Syari'ah IAIN Sumatera Utara" (2004) dan "Penyelesaian Perkara Waris Anak Luar Nikah di Pengadilan Agama Sumatera Utara" (2004).

Pada tahun 2001 tercatat sebagai penerima beasiswa dari Yayasan Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Yanbinbang-SDM IPTEK) The Habibie Center, Jakarta.