Anies Tentang Anak Muda Impian Dan Indonesia

    
ENDORSMENT

"Indonesia butuh jembatan, dan jembatan itu adalah Anies Baswedan."
- Pandji Pragiwaksono, Penulis buku NASIONAL.IS.ME

"Anies itu seorang orator ulung, Anies adalah panutan banyak aktivis dan generasi muda."
- dr. Sunarto Darsono., M.Kes, aktivis 98 dan Anggota Senat UGM 1992.


"Anies Baswedan mengajak kita melihat Indonesia dengan kacamata yang berbeda. Dia menularkan optimisme kepada anak-anak bangsa, mengayakan pemahaman kita akan kekayaan sumber daya manusia, budaya, dan keberagamannya. Seperti lokomotif, Anies mengajak untuk bergerak bersama dalam sebuah gerakan yang sebelumnya nyaris tak terpikirkan orang lain.

Melalui 'Gerakan Indonesia Mengajar' dan 'Turun Tangan', Anies mendorong anak-anak muda cerdas terdidik untuk mempererat tenun kebangsaan dan bersama-sama menyingsingkan lengan baju. Publik diajak turut meningkatkan mutu pendidikan, memberikan inspirasi kepada anak-anak hingga ke wilayah paling luar dari negeri ini, guna meraih mimpi yang sama dengan anak-anak di kota besar. Meminjam kata-kata Anies sendiri, 'Tak ada gunanya mengutuk kegelapan, karena kita bisa menyalakan cahaya kecil, meski itu hanya satu lilin'.
 
Anies yakin bahwa semua pihak bisa dan perlu turut berperan memecahkan masalah yang dihadapi bangsa ini. Dialah lokomotif yang menggerakkan optimisme.
- Geisz Chalifah, mantan pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI)


"Proses pencerahan dapat dimulai dari sebuah cerita kehidupan sehari-hari yang dekat dengan pembaca. Kita, juga anak-cucu kita, dapat menarik hikmah dari kisah-kisah dalam buku ini."
- Totok Amin Soefijanto, MA, Ed.D, peneliti dan akademisi, Universitas Paramadina

KEUNGGULAN NASKAH:

- Anies Baswedan adalah sosok yang sedang populer saat ini, dan menjadi media darling. Apalagi tahun ini dia menjadi kandidat calon gubernur DKI.
- Anies punya basis massa yang banyak dari berbagai kalangan, baik anak-anak, anak muda, maupun dewasa.
- Ini adalah buku semi biografi Anies yang ditulis ringan dan berusaha memunculkan sisi humanism dari seorang tokoh Anies Baswedan.

TENTANG PENULIS:

Peminat masalah komunikasi, pendidikan, sosial, agama dan kesehatan, saat ini bekerja sebagai konsultan independen, dan mengajar di London School of Public Relations (LSPR) Jakarta, khususnya dalam mata kuliah yang berkaitan dengan komunikasi, seperti Public Relations Strategy, Crisis Communication, Ethics for PR, PR Online, Media Handling, Writing for PR, dan Integrated Marketing Communication.

Mengantongi gelar Master in Journalism dari University of Technology Sydney (UTS), Australia, Syafiq sering menulis opini di berbagai media arus utama di Indonesia. Tulisannya dapat dijumpai di harian Kompas, Republika, Koran TEMPO, Media Indonesia, Koran Sindo, The Jakarta Globe, portal Beritagar.com, dan (dulu) di Inilah.Com.

Selain di LSPR, ia juga mengajar di Universitas Paramadina, tempat ia pernah bekerja sebagai Direktur Marketing & PR selama tiga tahun (2007-2010). Bekas wartawan majalah Tempo dan Prospek ini juga pernah bekerja sebagai Public Affair Officer di Australia AID Jakarta, dan konsultan strategi komunikasi UNICEF Jakarta dan Aceh.

Pernah memimpin beberapa organisasi di Australia dan Indonesia, selama setengah tahun (pada 2010 silam) Syafiq menjadi co-host acara talkshow di radio Smart FM Jakarta (95,9 FM) "Commitment to The Nation", mengulas berbagai permasalahan nation building bersama nara sumber yang kompeten di bidangnya.

Blogger, penulis dan aktivis di berbagai Media Sosial ini pernah menjadi editor beberapa buku di antaranya, "Ijtihad Dalam Sorotan" (1988), dan "Satu Islam sebuah Dilema" (1986). Di antara buku yang ditulis Syafiq adalah "Melampaui Mimpi Anies Baswedan @Twitterland", yang diterbitkan Mizan Pustaka, tahun 2014 silam.