KH. ALi Maksum Ulama, Pesantren, dan NU (lkis)

DESCRIPTION

Catatan keteladanan dan kisah-kisah yang hadir dalam perjalanan panjang
kehidupan Kiai Ali Maksum akan selalu dikenang santri-santrinya,
terlebih keluarganya. Kisah-kisah ini juga menjadi warisan keteladanan
bagi masyarakat luas.
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, M.A.
- Ketua PBNU

Jejak
perjuangan tersebutlah yang ingin diungkap dalam buku ini. Penulis
cukup bernas dalam mengupas kiprah Kiai Ali Maksum Krapyak. Dengan
bahasa lugas dan mengalir, kita diajak berziarah sekaligus rihlah
intelektual ke samudera hikmah dan suri tauladan yang tidak berujung.
Menyelami kebersahajaan Kiai Ali seperti dituturkan buku ini, kita
semakin rindu akan sosoknya, kiai negarawan yang tawadhu dan istiqomah
mengasuh pesantren.
Dr. (HC) KH. As'ad Said Ali
-Ketua Pendidikan Penggerak Kader NU

Pekerjaan
menggali dan merekonstruksi khazanah masa lampau adalah sesuatu yang
tidak mudah. Diperlukan kesabaran, ketelitian, dan rasa tanggung jawab
akademis yang tinggi. Ahmad Athoillah sebagai sejarawan muda memiliki
semua syarat itu dalam menulis biografi KH. Ali Maksum, seorang alim dan
tokoh pesantren yang dikenal publik secara luas di Indonesia. Di tangan
penulis ini fakta sejarah yang diramu dari sumber-sumber yang
berserakan telah membentuk sebuah bangunan yang relatif utuh tentang
sosok kiai yang dihormati oleh banyak kalangan di Indonesia.
Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif
-Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, pendiri Maarif Institute

Membaca
buku ini adalah membaca sebuah perjalanan, perjalanan seorang tokoh
besar yang fase kehidupannya tak pernah habis dilukiskan.
Frof. Dr. M. Machasin, MA.
- Guru Besar Sejarah Kebudayaan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Salah
satu dari sedikit biografi tentang tokoh Islam di Indonesia yang secara
historiografis hadir sebagai sejarah sosial. Karya ini mampu
mengungkapkan sisi kemanusiaan Kiai Ali dalam kegemilangan sejarah
hidupnya sebagai pribadi dan pergulatannya yang panjang memperjuangkan
Islam, Indonesia, dan Nahdlatul Ulama, yang ditulis dengan perspektif
Nahdliyyin yang kental.
Prof. Dr. Rambang Purwanto, MA.
- Guru Besar Sejarah Universitas Gajah Mada