Perempuan Terluka

  • Cover Perempuan Terluka
Rp 20.000
Hemat Rp 1.000
Rp 19.000
Produk
Perempuan Terluka
Produsen
SKU
9794334685
Produsen
Berat
-
Kategori
Lain-lain
Lokasi Stok
Gudang Penerbit
(Pesanan membutuhkan waktu proses 2-4 hari kerja)
icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION


Dengan cadar luka yang terlilit erat mengelilingi bahunya dan kepala tertunduk, perempuan itu melirik ke atas dari balik tepian kerudungnya. Matanya bagaikan sepasang mata rusa yang terluka. Memohon dan pasrah. Dedaunan yang terpana di atas pohon di halaman, seketika berhenti gemerisiknya. Embusan angin sore yang hangat mengambang. Penduduk desa menahan napas. "Aku menceraikan kau! Aku menceraikan kau! Aku menceraikan kau!" Tiga talak yang mematikan itu menghunjam jantungnya. Sebuah prasangka yang membutakan, menyeret diadakannya kacheri, pengadilan terbuka, yang dihadiri seluruh penduduk desa. Bagaikan taifun, tragedi itu menyapu seluruh penduduk Desa Chiragpur, mengubur mereka dalam rasa bersalah sepanjang hidup. Tiga wanita belia mengalami kisah tragis yang menghantui kehidupannya masing-masing di Desa Chiragpurasal mula Zarri Bano sang Perempuan Suci. Naghmana, perempuan glamor dari kota; Chaudharani Kaniz, sang maharani; dan Gulshan, istri tak berdosa.

Keunggulan buku ini:
  1. Fellow of the Royal Society of Arts
  2. Merupakan sekuel buku bestseller Perempuan Suci
"Sangat menarik, menghanyutkan, dan memuaskan." --Kate Mosse


REVIEW Perempuan Terluka

Oleh : f3r1n4, 29 Jun 2007-12:21:10

Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating
“Seorang perempuan cantik berambut hitam panjang… Yang kutahu adalah aku harus menemuinya lagi dan memohon ampun padanya. Sudah dua puluh tahun aku tidak bertemu dengannya.”
(Perempuan Suci – hal. 340. Mizan, Cet. III – Februari 2007)

Kalimat ini diucapkan Baba Siraj Din, kakek Zarri Bano. Di buku pertama, Perempuan Suci, mungkin pembaca akan bertanya-tanya, apa maksud perkataan Baba Siraj Din. Karena tidak pernah diberi penjelasan lebih lanjut akan arti kalimat itu.

Inilah yang menjadi benang merah antara buku pertama dengan sekuelnya – Perempuan Terlukan. Buku ini bukan tentang kelanjutan kehidupan Zarri Bano, sang Perempuan Suci, tapi kisah lain yang terjadi jauh sebelum Zarri Bano menjadi Perempuan Suci. Kisah tentang sebuah peristiwa yang menyebabkan petaka dan kenangan buruk bagi penduduk desa Chiragpur.

Di suatu malam, seorang perempuan membuntuti suaminya yang mengendap-endap pergi keluar rumah. Betapa terkejutnya Gulshan, nama perempuan itu, ketika mendapati suaminya, Haroon, berada dalam pelukan perempuan lain. Perempuan itu bernama Naghmana, adalah pendatang dari kota yang baru beberapa hari menginjakkan kaki di Desa Chiragpur, bagaimana mungkin suaminya bisa dengan mudah terpikat oleh perempuan itu.

Gulshan pulang dengan hati luka dan bercerita pada ibunya, Hajar, apa yang baru saja ia lihat. Hajar tidak percaya dan berusaha membuktikan sendiri cerita anaknya. Hajar murka ketika mendapati kebenaran kata-kata anaknya.

Begitu Haroon pulang ke rumah, Hajar langsung memakinya dan bukan itu saja, ia juga memaki Naghmana sebagai ‘perempuan nakal perusak rumah tangga’. Hajar menuntut diadakannya sebuah kacheri – pengadilan terbuka untuk menghukum dua orang perusak kedamaian Desa Chiragpur itu.

Kabar burung segera merebak dalam waktu sehari saja. Seluruh penduduk desa, terutama perempuan, yang tidak tahu masalah sebenarnya, langsung menghakimi Naghmana dengan menjelekkan dirinya.

Kacheri pun diadakan, dipimpin oleh Baba Siraj Din selaku orang yang paling dihormati di desa itu. Tapi apa yang terjadi sungguh di luar dugaan. Naghmana yang tadinya dianggap sebagai perusak, justru pada akhirnya berbalik menjadi orang yang paling pantas dikasihani dan dikagumi karena kebesaran hatinya. Kacheri itu menghantui kehidupan orang-orang yang terlibat secara langsung atau pun tidak. Semua diliputi rasa bersalah, tidak terkecuali Baba Siraj Din – selaku pemimpun, Hajar – yang begitu membabi buta menuntut akan adanya kacheri, para tukang gosip – Naimat Bibi dan Kulsoom.

Selama dua puluh tahun rasa bersalah itu terus menghantui mereka.

Sampai akhirnya, ketika Baba Siraj Din sedang meregang nyawa, beliau minta agar Naghmana datang ke Desa Chiragpur. Ia ingin minta ma’af pada Naghmana sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Tapi, trauma begitu menghantui Naghmana, mampukah ia kembali ke Desa Chiragpur? Bertemu kembali dengan orang yang sudah menghancurkan hidupnya, bertemu kembali dengan Gulshan dan Haroon?

Sementara itu, dalam dua puluh tahun pula, kehidupan Chaudharani Kaniz berubah. Janda yang selalu bersikap dingin ini menyimpan rahasia besar yang juga menjadi bayang-bayang buruk dalam kehidupannya.

Buku ini berkisah tentang 3 perempuan yang terluka, yang tersakiti karena perbuatan orang lain. Agak lebih bertele-tele dan membosankan dibanding buku pertamanya. Mungkin karena gaya cerita flashback itu kali ya…

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Produk Lain-lain terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Produk Qaisra Shahraz lainnya:

Produk Mizan lainnya:

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020