Kobaran Cintaku: Maluku Baku Bae

+1 rating+1 rating+1 rating+0.5 rating+0 rating
3.53 avg rating - 19 Goodreads ratings
  • Cover Kobaran Cintaku: Maluku Baku Bae
  • Cover Kobaran Cintaku: Maluku Baku Bae
Rp 79.000
Hemat Rp 3.950
Rp 75.050
Judul
Kobaran Cintaku: Maluku Baku Bae
Penulis
No. ISBN
9786027816718
Tanggal terbit
Desember - 2014
Jumlah Halaman
428
Berat
700 gr
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Fiksi
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Lokasi Stok
Gudang Penerbit
(Pesanan membutuhkan waktu proses 2-4 hari kerja)
icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION



Rakyat Maluku hidup dengan budaya dan agama beragam. Ratusan tahun, nilai-nilai budaya Pela Gandong merajut pergaulan sosial mereka dalam kerukunan yang toleran, hangat, dan saling menjaga. Maka, ketika oleh sebuah pertengkaran sepele antara sopir angkot dan seorang penumpang, konflik antaragama tiba-tiba pecah, berdarah, dan dalam waktu singkat meluas (1999-2003), dunia terenyak dan sulit percaya.

Berkisah tentang bagaimana sekelompok intelektual muda (Ali, Mey, Melky, Ridwan, dll.) dalam menolong korban dan menyerukan damai, bagaimana mereka dimusuhi dan diintimidasi oleh pihak-pihak bertikai termasuk aparat; mengikuti dengan pedih pertarungan Ali dan Mey (cucu dari dua tokoh agama terkemuka) dalam mempertahankan cinta (terlarang) mereka; memahami betapa pertikaian antaragama mampu mengoyak nalar, melumpuhkan akal sehat, dan mengobarkan api kebencian; novel ini akan membuka mata kita, betapa kerusuhan Maluku yang selama ini diasumsikan sebagai konflik horizontal antar umat Islam dan Kristen, sesungguhnya memiliki kompleksitas yang hingga hari ini belum kunjung terungkap ....


ENDORSEMENT

".... Novel KOBARAN CINTAKU layak jadi  bacaan wajib generasi muda Indonesia. Menginspirasi kita tentang posisi politik kaum muda sebagai generasi harapan."
--Reza Rahardian, aktor berdarah Maluku



TENTANG PENULIS

Ratna Sarumpaet lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, 16 Juli 1949. Puteri mantan petinggi Dewan Gereja Indonesia ini memutuskan menjadi mualaf di usia awal dua puluhan. Ia mewarisi darah pejuang dan pemberontak dari kedua orangtuanya. Bapaknya, Saladin Sarumpaet, adalah Menteri Pertanian Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Sementara ibunya, Yulia Hutabarat, adalah tokoh penting pergerakan perempuan Tapanuli. Menikah dengan Ahmad Fahmy Al Hadi, Ratna dikaruniai 4 anak (Iqbal, Fathom, Ibrahim, Atiqah) dan 5 cucu (Ali Zen, Camal, Donny, Daren, Fahry).

Sempat kuliah di Fakultas Tehknik Arsitektur dan Fakultas Hukum UKI, Ratna memilih kesenian sebagai alat perjuangan. Kegelisahannya pada nasib dan kedudukan perempuan, serta keberpihakannya pada orang-orang kecil dan marjinal menjelma tema dalam setiap karyanya. Tiga belas tahun terakhir, di tengah kesibukannya sebagai aktivis HAM dan kemanusiaan, Ratna melahirkan sepuluh karya drama, yang seluruhnya merupakan buah dari kegelisahan  (Rubayat Umar Khayam, Dara Muning, Marsinah Nyanyian dari Bawah Tanah, Pesta Terakhir, Terpasung, Marsinah Menggugat, ALIA, Luka Serambi Mekkah, Anak-Anak Kegelapan, Pelacur dan Sang Presiden, Titik Terang, Sidang Rakyat Dimulai . ).

Ketika September 1997 Kepala Kepolisian RI menutup kasus pembunuhan Marsinah, Ratna melawannya dengan melahirkan monolog Marsinah Menggugat dan mengusungnya dalam sebuah tur ke sebelas kota di Jawa dan Sumatera. Di setiap kota yang mereka datangi, karena dianggap membawa karya subversif dan provokatif, Ratna terus mendapat tekanan dari pihak aparat. Monolog ini dibubarkan secara represif di Surabaya, Bandung, dan Bandar Lampung. Dibubarkannya Marsinah Menggugat oleh lebih dari lima ratus personel pasukan antihuru-hara bersenjata dengan tank, pencekalan ini menjadi pemberangusan karya seni paling buruk yang pernah terjadi.

Bagaimanapun, tingginya kontroversi atas Marsinah Menggugat membuat Ratna berhasil mencuatkan kasus pembunuhan Marsinah ke mata dan perhatian dunia. Akibatnya, bukan main, Ratna menjadi bulan-bulanan tentara, diintimidasi, dan dikejar-kejar.

Tahun 1997, lelah menjadi objek intimidasi, Ratna menghentikan sementara kegiatannya sebagai seniman dan membentuk aliansi bernama Siaga. Maret 1998, menjelang Sidang Umum MPR, ketika Pemerintah mengeluarkan larangan berkumpul lebih dari lima orang, Ratna bersama Siaga menggelar Sidang Rakyat People Summit di Ancol. Pertemuan itu dikepung oleh bertruk-truk aparat. Ratna bersama tujuh kawan dan puterinya (Fathom) ditangkap dan ditahan dengan tuduhan berlapis, salah satunya: makar.

Awal Desember 1998, ARTE, sebuah stasiun televisi Perancis, mengabadikan perjalanan Ratna sebagai pejuang HAM dalam film dokumenter berjudul The Last Prisoner of Soeharto. Pada peringatan 50 Tahun Hari HAM Se-Dunia, film itu ditayangkan secara nasional di Perancis dan Jerman. Pada acara yang sama, 10 Desember 1998, Ratna menyampaikan pidato bersama Dalai Lama dan Ramos Horta. Usai memberikan pidato, Ratna terbang ke Tokyo untuk menerima The Female Special Award for Human Rights yang diberikan oleh The Foundation of Human Rights in Asia. 

Setelah demokrasi tak lagi menjadi masalah serius, Ratna secara konsisten mengulurkan tangan dan menolong mereka yang membutuhkanapa pun persoalannya, mulai dari kelaparan, korupsi, hingga KDRT dan lain-lain, melalui Ratna Sarumpaet Crisis Center (RSCC). Banjir bandang yang melanda Jakarta tahun 2001 mencatat RSCC sebagai posko terbesar dan terlama dalam mengurusi korban. Mendengar kerusakan lingkungan akibat racun limbah Indorayon menyusahkan saudara-saudaranya di Porsea, Ratna terbang ke sana untuk memberikan advokasi dan membekali mereka pemahaman tentang hukum dan hak-hak sebagai warga negara. Ketika tsunami mengentak Aceh dan Nias, RSCC terjun ke Lamno dan membantu sekitar 550 Kepala Keluarga. Wilayah ini dipilih Ratna karena nyaris tak ditoleh pihak mana pun, akibat medannya yang sulit dan dianggap menakutkan sebagai wilayah GAM. Keberanian ini diapresiasi oleh Masyarakat Aceh dengan memberinya penghargaan Tsunami Award.

Perempuan ini dikenal bersedia melakukan apa pun untuk keadilan, kemanusiaan, dan kebenaran tanpa rasa takut, termasuk ketakutan akan dimusuhi orang. Ketika RUU APP mencuat, penolakan Ratna membuatnya kembali menjadi berita. Bagi Ratna, RUU APP berpotensi besar membunuh keberagaman budaya dan melanggar filosofi bangsa. Penolakan itu, tak pelak, membuatnya dimusuhi banyak pihak. Satu kelompok masyarakat Betawi menuduhnya penikmat pornografi dan mengusirnya dari Jakarta.

Pada tahun 2005, terganggu oleh maraknya kasus-kasus perdagangan manusia dan mengindikasikannya sebagai buah dari besarnya angka kemiskinan di Indonesia,  Ratna melakukan penelitian ke berbagai wilayah di Indonesia khususnya kasus-kasus undeage sex trafficking. Penelitiannya itu menlahirkan karya drama Pelacur dan Sang Presiden. Karya ini kemudian ia angkat ke layar lebar dengan judul Jamila dan Sang Presiden .  Film ini berhasil memperoleh perhatian internasional dan memperoleh sejumlah penghargaan internasional.

Tiga tahun terakhir, melihat kondisi Indonesia terus memburuk dan dominasi Asing semakin membesar,  tidak ingin hanya mengobati luka tapi mencari penyebab luka itu, Ratna dan kawan-kawan mendirikan MKRI (Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia). Sejak itu Ratna focus mempelajari penyimpangan-penyimpangan dalam dasar Negara, tata Negara,  serta penyimpangan dalam empat kali amandemen atas UUD 1945 yang dilakukan MPR di awal reformasi. Upaya Ratna dan MKRI menuntut agar Indonesia kembali ke UUD 1945 yang asli dan mendesak Pemerintah  menasionalisasi semua aset2 bangsa yang dikuasai Asing, dalam sebuah deklarasi pada tanggal 23 Maret 2013, disikapi Presiden SBY dengan mengerahkan pasukan secara besar-besaran,  membuat kota Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia sunyi dan mencekam.  Tuduhan SBY yang menudingnya melakukan makar tidak membuat perjuangan Ratna mengembalikan Pancasila ke dalam UUD 1945 lantas berhenti. Pada tanggal 3-6 Juli 2013, ia mementaskan karya drama TITIK TERANG, Sidang Rakyat Dimulai  yang oleh banyak pihak disebut sebagai karya masterpiecenya.

Goodreads Review Kobaran Cintaku: Maluku Baku Bae

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Fiksi terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Buku sejenis lainnya

Buku terbitan Noura Book Publising lainnya:

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020