Petang Panjang Di Central Park

"Alangkah berbahayanya musim semi. Ketika bunga-bunga bermekaran, hati manusia pun menjadi bungah, menjadi lahan subur untuk menumbuhkan cinta."

Buku ini merupakan manuskrip lengkap kiprah Bondan Winarno sebagai penulis cerpen. Terhimpun di dalamnya dua puluh lima cerpen yang ditulis sepanjang masa 1980 hingga 2004. Kesemuanya telah terbit di berbagai media massa dan sebagian besar memenangi sayembara kepenulisan.

Cinta, pilu, luka, dan kesepian disajikan dalam cerita-cerita kompak dengan bahasa sederhana. Semua merupakan potret romansa hidup manusia dari berbagai belahan dunia dengan banyak latar peristiwa. Sejarah boleh berganti, tetapi percik-percik keindahan akan abadi melintasi generasi. Cerpen-cerpen ini merupakan jeda permenungan, agar sejenak lepas dari pikuk duniawi, sekaligus juga bacaan pengasah hati.

Membaca buku ini serupa menyusuri jejak-jejak Bondan Winarno dalam sastra Indonesia, sekaligus menegaskan kembali posisinya sebagai pencerita ulung.

Bondan Winarno, lahir di Surabaya, 29 April 1950, menulis sejak berusia 10 tahun di majalah Si Kuncung. Sekarang penulis dari pekerjaan formal dan terus menulis di rumah. Jalur kariernya sangat beragam: juru kamera Dephankam, copywriter, dan creative director iklan, manajer di sebuah perusahaan multinasional, wartawan (terakhir sebagai pemimpin redaksi Suara Pembaruan), direktur perusahaan hasil laut (termasuk selama lima tahun di Amerika Serikat), konsultan Bank Dunia, dan lain-lain.

Topik bahasan tulisannya pun sangat beragam: sosial, lingkungan, manajemen, wisata, kuliner. Selain sebagai kolumnis, ia dikenal pula sebagai seorang wartawan investigatif terkemuka. Tulisan-tulisannya telah diterbitkan oleh berbagai media utama seperti KOMPAS, TEMPO, Suara Pembaruan, dan The Asian Wall Street Journal. Ia juga telah menulis banyak buku manajemen, dan sekarang mempunyai kolom mingguan tetap yang populer, Jalansutratulisan ringan tentang jalan-jalan dan makan-makan.

Atas jasa-jasanya kepada negara, pada 1988 ia menerima anugerah Satyalencana Pembangunan.