Curhat K-Poppers

Blurb Curhat K-Poppers

Bagaimana tidak iri, Chingu, saya baru unggah foto love sign pakai jempol dan telunjuk tangan kiri saja, tanpa caption, sudah dirundung habis-habisan. Dibilang aneh lah, cupu lah, bencong lah, sampai lah-lah seram lainnya. Iben Maja Ujian praktik tari pun tiba, saat itu grupku merencanakan nari lagu SNSD antara "Oh" dan "Gee". Tapi karena ada masalah, akhirnya kami cuma bisa nari dengan lagu "Barakallah"-nya Maher Zain. Kejauhan, kan yaaaa? Tapi itulah kenyataanya.
- Choi Gopro


Semoga kalian nggak kayak gue yang ninggalin oppa-oppa ganteng seiring berjalannya waktu. Tetaplah di sisi mereka dan beri tahu gue dengan dada membusung serta suara lantang kalau kalian masih setia bahkan saat usia kalian sudah renta.
- N. Pradita

***  

K-Poppers itu banyak jenisnya, mulai yang (hanya) modal kuota dan doa, hingga yang kaya raya. Kamu termasuk yang mana? Apakah yang hanya bisa ngobrol sama posternya oppa di dinding kamar, atau yang pernah menghirup udara yang sama ketika noona konser? Oh, atau kamu adalah pencinta drama Korea yang rela bermata panda demi maraton nonton semalam suntuk?

Ya! Semua cerita itu bisa kamu temukan dalam buku ini. Selamat membaca!

Kapan pertama kalinya kamu tertarik dengan K-Pop? Pasti jawabannya beragam. Ada yang sejak virus Super Junior dan SNSD (Girl's Generation) melanda, sejak ketampanan Lee Min-ho dalam drama Boys Before Flowers meruntuhkan pertahanan kaum Hawa untuk tidak ber-uwuwuwu, atau masa sebelum itu.

Pencinta drama Korea (K-drama), tidak jarang membawa "drama" juga dalam kehidupan sehari-hari, bahkan rumah tangga. Pemuja idol grup rela mengeluarkan uang yang tidak bisa dibilang sedikit untuk bertemu langsung dengan idola; demi berada di ruangan yang sama dan menghirup udara yang sama dalam waktu yang sama. Ada juga yang nyeseknya sampai ke ceruk hati paling dalam karena 'hanya' bisa mencintai oppa dan noona sebatas kuota serta doa.
Sampai di situ saja? Tidak.

Kalau kamu fanboy, sepertinya "derita" menyukai K-Pop itu harus dikalikan beberapa kali. Seolah golongan ini bernapas saja salah. Hahahaha.
Kamu, termasuk yang mana?

Apakah masih, sedang, atau tidak lagi berada dalam lingkaran K-Pop?
Buku curhat K-Poppers ini bisa dibilang paket lengkap buatmu. Orang-orang dengan usia beragam dan status bermacam-macam menceritakan kisah mereka. Ada yang menjadikan idol sebagai penyemangat hidup, motivasi bekerja keras bagai kuda karena tiket konser itu tidak murah, atau malah sudah menyatakan "pensiun" dari ingar bingar K-Pop.

Ada bagian yang akan membuatmu membatin, "Ah, ini aku banget", sambil meraih tisu untuk mengusap air mata. Entah karena tertawa terbahak-bahak, atau menangis haru.

Selamat membaca!