Trilogi Princess #1: Princess : Kisah Tragis Putri Kerajaan Arab Saudi

  • Cover Trilogi Princess #1: Princess : Kisah Tragis Putri Kerajaan Arab Saudi
Rp 40.000
Hemat Rp 2.000
Rp 38.000
Judul
Trilogi Princess #1: Princess : Kisah Tragis Putri Kerajaan Arab Saudi
Penulis
No. ISBN
979
Penerbit
Tanggal terbit
Mei - 2007
Jumlah Halaman
388
Berat
500 gr
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
125x190mm
Kategori
Fiksi
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Lokasi Stok
Gudang Penerbit icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION

Putri Sultana benar-benar seorang Putri Saudi yang sangat dekat hubungannya dengan Raja. Ia menjalani hidup yang kontradiktif: dikelilingi perhiasan dan dayang-dayang, namun tak memiliki kebebasan sama sekali. Ia adalah seorang tawanan dalam sangkar emas tanpa hak suara, tanpa kuasa untuk mengendalikan hidupnya sendiri. Takdirnya benar-benar bergantung pada belas kasihan laki-laki dalam keluarganyaayah, saudara laki-laki, dan suaminya. Untuk pertama kalinya, perempuan Saudi dari keluarga kerajaan membeberkan kisah nyata yang ada dalam sebuah masyarakat yang tertutup. "Putri Sultana" membuka tabir yang mengejutkan, tentang kawin paksa, perbudakan seks, dan kebiadaban laki-laki terhadap kaum Hawa. Inilah sebuah kisah nyata yang tak akan pernah Anda lupakan. *** "Kebenaran yang mengejutkan di balik kehidupan terselubung perempuan Saudi Arabia. Sebuah pengungkapan yang jujur tanpa tedeng aling-aling." Sunday Express "Princess adalah sebuah buku yang mengejutkan." People Magazine "Sangat menarik, padat, berani, kaya akan detail ..." Publishers Weekly 'Siapa pun yang tak begitu peduli pada hak-hak asasi manusia akan merasa buku ini sangat meremukkan hati." Betty Mohmoody, Penulis Not Without My Daughter

REVIEW Trilogi Princess #1: Princess : Kisah Tragis Putri Kerajaan Arab Saudi

Oleh : bernadette-lil, 28 Mar 2008-08:49:41

Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating
Terlahir sebagai seorang putri kerajaan di negara minyak, Arab Saudi, ternyata tidak membuat sosok Sultana sang putri, nyaman dengan semua fasilitas dan kekayaan yang dimiliki. Keterkungkungan sebagai seorang wanita di negara dengan mayoritas penduduk muslim tersebut, dimulai ketika Sultana mendapatkan menstruasi pertamanya. Dalam tradisi Arab, setelah anak-anak perempuan mendapatkan haid pertama, mereka diwajibkan mengenakan cadar dan jubah panjang, dan itu dianggap Sultana sebagai belenggu maya terhadap kebebasan para perempuan.

Keterkungkungan sang putri yang mewakili kehidupan mayoritas perempuan Saudi, semakin menjadi-jadi dalam kisah yang ditutururkan lugas oleh Jean P Sasson. Apalagi setelah Sultana menjalani hari-hari dengan cadar dan jubah, hidupnya selalu dalam komando laki-laki, termasuk dilecehkan oleh saudara laki-laki dan ketidakpedulian sang ayah terhadap anak-anak perempuan.

Otoritas laki-laki Saudi tidak terbatas, istri dan anak perempuan hanya akan bertahan hidup, kalau diinginkan oleh kepala rumah tangga. Bahkan di dalam lingkungan istana sendiri, Sultana mengisahkan bahwa perempuan hanya dianggap sebagai alat kesenangan hidup belaka, kejamnya lagi, perempuan dianggap sebagai property.

Masih tentang kesenangan laki-laki, di dalam buku setebal 380 halaman tersebut terungkap perlakuan barbar yang mengatasnamakan tradisi lewat prosesi khitan perempuan. Khitan ini dilakukan dalam usia rata-rata 12 sampai 14 tahun. Bahkan dikisahkan, prosesi khitan yang dirayakan besar-besaran dengan ratusan undangan tersebut, menimbulkan trauma berkepanjangan bagi perempuan hingga ketidakmampuan menikmati hubungan seks dengan suami.

Berkat keterlibatan dokter-dokter barat, akhirnya ritual dengan mitos memberikan kesenangan seutuhnya pada laki-laki itu dihentikan dalam keluarga Sultana. Namun penderitaan perempuan tidak berhenti hingga di situ saja, mereka kembali menderita dengan ketidakmampuan memilih sendiri calon suami yang diinginkan. Bahkan di negeri itu, laki-laki bebas memperistri seorang perempuan asalkan ayah pengantin perempuan setuju. Dan biasanya anak-anak perempuan dijadikan sebagai komoditi bisnis. Hingga akhirnya banyak anak perempuan berusia 12 tahun memiliki suami gaek dengan usia 50 tahun bahkan lebih.

Perjuangan Sultana dalam mengalahkan hegemoni kaum laki-laki di negerinya mulai memuculkan titik terang, apalagi ketika Sultana menikah dengan Karim, laki-laki modern dan sangat mendukung kebebasan perempuan. Sebagai laki-laki Saudi, tentu saja Karim pernah tergoda untuk memiliki banyak istri dan gundik. Namun pertentangan yang dilakukan Sultana, membuat Karim tidak berkutik. Hingga akhirnya pernikahan mereka berlangsung hingga sekarang dan Sultana tetap menjadi istri pertama dan terakhir bagi Karim.(bernadette lilia nova)

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Fiksi terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Karya Jean P. Sasson lainnya:

Buku sejenis lainnya

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020