Suluk Gunung Jati

+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating
4.21 avg rating - 14 Goodreads ratings
  • Cover Suluk Gunung Jati
Rp 85.000
Hemat Rp 4.250
Rp 80.750
Judul
Suluk Gunung Jati
No. ISBN
9786027926264
Tanggal terbit
Agustus - 2016
Jumlah Halaman
347
Berat
400 gr
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Islam
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Lokasi Stok
Gudang Penerbit
(Pesanan membutuhkan waktu proses 2-4 hari kerja)
icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION

"Kau adalah kujang mungil, ditempa dari wesi kuning, dari bumi Sunda berada, melanglang menunjuk langit," getar nini paraji yang mengiringi sukma dan asma Syarif Hidayatullah. Ia kemudian menjelma menjadi seorang raja yang juga ulamakelak dikenal sebagai Sunan Gunung Jatimeneruskan jejak para leluhur. Bila langkah Nyimas Rarasantangibunda Sunan Gunung Jatimelakukan perjalanan spiritual mencari Nur Muhammad dimulai dari Keraton Pajajaran Amparan Jati Pasai Campa Mekkah, Sunan Gunung Jati menempuh dari arah sebaliknya. Pertemuan dengan Sunan Ampel merupakan titik awal pembagian daerah dakwah, sekaligus upaya rekonsiliasi Sunda-Jawa pasca Perang Bubat.


Bagaimana Sunan Gunung Jati menghadapi eyangnya sendiri di Pakuan Pajajaran yang berbeda keyakinan? Nglurug tanpa bala kalah tanpa ngasorake dan desa mengurung kota, langkah yang kemudian ditempuhnya. Langkah ini tidak saja berhasil menyebarkan Islam kepada leluhur, tapi juga memperkuat barisan pertahanan. Sehingga ketika medan jihad terbuka, laskar Islam di bawah komandonya, tidak saja berhasil mengusir Portugis tapi sekaligus meruntuhkan Pakuan Pajajaran. Sikapnya sebagai pandhita ratu terlukis kuat saat menghadapi ulama kontroversialSyaikh Siti Jenar. Ketika Syaikh Siti Jenar diundang ke Cirebon dan mengatakan: Tidak ada Siti Jenar, yang ada Gusti Allah, Sunan Gunung Jati pun membalas: Ya sudah panggil Gusti Allah ke sini. Kekerabatan kedua ulama ini tidak semata terikat oleh Syaikh Nurjatipamanda Syaikh Siti Jenartapi buah dari saling memahami ajaran yang berbeda. Sunan Gunung Jati termasuk yang pasang badan pada saat Dewan Wali hendak mengadili Syaikh Siti Jenar.


"Kau bicara seperti itu kepada santri-santrimu?"

"Tentu saja, karena ilmu ruhani harus diajarkan kepada semua orang. Dengan membuka tabir itulah orang-orang akan mengetahui hakikat kehidupan dan rahasia hidupnya."

"Kalau badan tidak ada sementara yang aku lihat adalah badan, siapa sesungguhnya yang sedang bicara denganku sekarang ini?" pancing Sunan Gunung Jati.

"Aku mengajarkan ilmu agar manusia benar-benar dapat merasakan kemanunggalan. Selain kemanunggalan hanyalah bangkai", ujar Syaikh Siti Jenar.


ENDORSEMENT:


"Sejarah itu lebih tentang versi dan kebenaran itu lebih tentang relatifitas. Di tangan manusia, tidak ada sejarah yang tunggal, pun tidak ada kebenaran yang mutlak. Menghubungkan dan menyambungkan antara sejarah dan kebenaran mengenai riwayat dan ajaran Sunan Gunung Jati, E. Rokajat Asura hadir dengan alternatif yang cerdas: sebuah novel. Suluk Gunung Jati: Novel Perjalanan Ruhani Syaikh Syarif Hidayatullah yang ditulisnya ini bahkan lebih dari itu. Tidak hanya menyajikan dinamika perjuangan dakwah dan konflik politik, penulis juga menampilkan romansa percintaan. Dan itulah yang menjadikan novel ini manusiawi dan menyentuh hati pembaca."

Candra Malik, sastrawan sufi

Kelebihan novel sejarah adalah kemampuannya untuk mengajak kita membaca masa lampau bukan sekadar sebagai tumpukan data, tapi lebih sebagai peristiwa hidup yang berdarah-daging. Untuk itu yang dibutuhkan pasti bukan hanya ketepatan dan kekayaan data, tapi juga kemampuan imajinasi untuk mereka-ulang peristiwa-peristiwa, sekaligus pergolakan batin pelakunya. Dengan dasar sumber tertulis maupun cerita tutur, lewat novel ini kita seperti diajak E. Rokajat Asura untuk menyelami tafsirnya atas perjalanan ruhani Syarif Hidayatullah dalam berdakwah. Novel ini menjadi menarik, setidaknya karena dua hal. Pertama, kehadiran novel ini mengisi kelangkaan, untuk tidak dibilang ketiadaan, novel sejarah Islam di Indonesia masa kini. Kedua, lewat novel ini kita diingatkan kembali pada metode dakwah para wali di masa lampau yang bersemangat merangkul, bukan menggertak apalagi menghukum seperti yang mulai marak akhir-akhir ini. Saya kira, dua hal tersebut sudah cukup untuk menjadikan novel ini penting untuk dibaca.

Anis Sholeh Baasyin, budayawan dan pengasuh Suluk Maleman

"Menenggelamkan! Menyusuri perjalanan Sunan Gunung Jati dalam besutan E. Rokajat Asura ini begitu menghanyutkan kesadaran spiritual kita. Kita dibawa ke tengah samudera hikmah yang makin membangkitkan semangat keislaman, bersuluk mengikuti jalur- jalur yang dilalui Sunan Gunung Jati. Meski sebuah novel, tapi pijakan historisnya cukup meyakinkan dan hamparan narasinya makin meneguhkan bahwa khasanah Islam Nusantara begitu indah dan mberkahi."

Zainul Milal Bizawie, penulis buku Masterpiece Islam Nusantara Sanad & Jejaring Ulama-Santri (1830-1945) dan  Laskar Ulama-Santri dan Resolusi Jihad: Garda Depan Menegakkan Indonesia (1945-1949)


"Saya harus berulangkali meyakinkan diri saya bahwa yang saya baca ini Cuma sebuah novel. Tapi nyatanya saya tidak bisa menghindar bahwa ini bukan sekadar novel. Banyak pelajaran kehidupan yang diceritakan mengalir begitu saja, menyajikan kisah tanpa batas pemisah, dan membuat kita merenung tanpa harus duduk termenung. Sosok Sunan Gunung Jati menjadi terasa begitu akrab selepas membaca buku ini."

Nadirsyah Hosen, Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama (NU) Australia New Zealand dan dosen senior di Fakultas Hukum, Monash University


"Membaca riwayat Sunan Gunung Jati, atau umumnya riwayat Wali Songo, selalu mengingatkan kita bahwa Islam yang tumbuh di tanah Jawa khususnya, atau di bumi Nusantara umumnya, adalah Islam yang mempunyai karakter unik dan khas, yang mungkin berbeda dengan karakter Islam di negara-negara lain. Islam yang diperkenalkan Sunun Gunung Jati adalah Islam yang ramah dan menghargai nilai-nilai budaya lokal. Novel sufistik yang ditulis E. Rokajat Asura ini terbit pada saat yang tepat, saat Indonesia membutuhkan inspirasi untuk kembali belajar ramah dan menghargai nilai-nilai budaya dalam bingkai kebhinekaan."

Goodreads Review Suluk Gunung Jati

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Islam terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Karya E. Rokajat Asura lainnya:

Buku sejenis lainnya

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020