Sendal Jepit

Tidak selamanya anak pasar yang hidup dari uang receh harus mengubur keinginannya untuk dapat kuliah. Meskipun harus melalui jalan berliku, menanjak penuh duri. Cibiran dan anggapan remeh adalah hal yang harus dilalui untuk mendapatkan cita-cita. Meskipun hidup di daerah yang biasa menggunakan jalan kekerasan, namun kekerasan bukanlah solusi, pendidikanlah yang paling utama, sang Pencipta akan memberikan jalan.


"Dari Novel ini, dapat diambil pelajaran bahwa memiliki motivasi/semangat yang kuat untuk meraih sesuatu jauh lebih penting dari hanya sekedar memiliki uang. Kesulitan ternyata tidak mampu menghalangi seseorang menjadi sukses, bahkan sebaliknya kesulitan dapat ditakluk oleh seorang anak pasar, yang belum tentu mampu dilakukan oleh anak-anak lain yang serba berkecukupan."
Ir. H. Mulyadi
Wakil Ketua Komisi V DPR RI


"Novel ini bagus untuk membangkitkan semangat juang, kerjakeras, ulet dan penuh kesabaran, cita-cita itu dapat digapai 'manjaddah wajaddah' semoga menjadi teladan bagi kaum muda Indonesia.' Selamat berjuang Pak Guru"
H. Cek Endra
Bupati Sarolangun Jambi


"Sendal Jepit" ini benar-benar kisah yang sangat membumi yang bisa dirasakan oleh banyak remaja dari keluarga kelas menengah di Jakarta. Dengan jujur, Didi mungkin bisa menginspirasi banyak remaja Jakarta untuk membuat pilihan dengan akal dan kesadaran tentang masa depan mereka."
Rekso Grahara
Staf Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Kemdikbud