Samurai 2: Jembatan Musim Gugur

  • Cover Samurai 2: Jembatan Musim Gugur
Rp 84.000
Hemat Rp 16.800
Rp 67.200
Judul
Samurai 2: Jembatan Musim Gugur
No. ISBN
979
Penerbit
Tanggal terbit
2005
Jumlah Halaman
852
Berat
500 gr
Jenis Cover
Soft Cover Flap
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Samurai
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Lokasi Stok
Gudang Penerbit
(Pesanan membutuhkan waktu proses 2-4 hari kerja)
icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION

Mengetahui masa depan dan mengetahui masa lampau adalah dua hal yang bermakna sama.
Apa bedanya mengetahui hal yang tak terelakkan dengan mengetahui apa yang telah terjadi?
--Aki-no-Hashi (1311)

Sesosok wanita hadir, mengiris keheningan menara tertinggi Kastel Awan Burung Gereja. Kecantikannya memukau, kelembutannya menghanyutkan, dan keanggunannya menebarkan pesona. Tetapi, kemunculannya selalu berselubung misteri. Benarkah dia Lady Shizuka, sang putri sihir dari masa lampau? Benarkah dia penentu sejarah klan Okumichi? Dan mengapa dia juga muncul di hadapan Emily Gibson, wanita asing yang bukan keturunannya?

Samurai: Jembatan Musim Gugur menguak kelanjutan kisah hidup Genji Okumichi, sang Daimyo Akaoka dalam Samurai: Kastel Awan Burung Gereja. Kisah ini pun menyibak kekuatan cinta yang mampu menjungkirbalikkan dunia, perpaduan kekuatan ragawi dan kehalusan pekerti, dan mengedepankan ketulusan sejati dalam menyikapi takdir, meskipun akhir hidup sudah di depan mata.

REVIEW Samurai 2: Jembatan Musim Gugur

Oleh : f3r1n4, 12 Mar 2007-16:15:11

Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating
Buku ini merupakan lanjutan dari Samurai: Kastel Awan Burung Gereja (Cloud of Sparrows: An Epic Novel of Japan). Lebih tebal dan lebih kompleks.

Di buku ini berbagai masalah yang menjadi misteri di buku pertama akan terungkap asal mulanya. Misalnya, dari mana para keturunan Klan Okumichi mendapat kemampuan meramal; alasan Lord Shigeru membunuh ayahnya sendiri, Lord Kiyori.; siapakah Lady Shizuka yang selalu muncul dalam mimpi Lord Genji. Dilengkapi pula dengan silsilah Klan Okumichi, yang memudahkan pembaca memahami cerita ini dan membayangkan hubungan antar tokoh.

Di awal sedikit membingungkan, karena cerita berlompat-lompat waktunya. Dimulai dari tahun 1860, setahun sebelum kedatangan misionaris dari Amerika, kemudian berpindah ke tahun 1311, lompat ke tahun 1867, bahkan sampai tahun 1882, 20 tahun setelah pertempuran di Kuil Mushindo. Banyak kejadian yang tak terduga selama rentang waktu 20 tahun itu.

Dari 6 orang yang selamat dalam pertempuran di Kuil Mushindo, Lord Genji, Hide, Hanako dan Emily Gibson masih tinggal di Jepang, sementara Matthew Stark dan Heiko pergi menuju Amerika. Emily tinggal di Jepang untuk melanjutkan misi misionarisnya dan menterjemahkan perkamen-perkamen kuno yang ada di Kastel Awan Burung Gereja ke dalam bahasa Inggris.

Pada tahun 1867, orang-orang asing sudah masuk ke Jepang. Hal ini menimbulkan gerakan anti-orang asing. Di antaranya adalah Charles Smith dan Robert Farrington yang bersaing memperebutkan Emily. Kimi, gadis kecil di Kuil Mushindo, diangkat jadi Biarawati Kepala Biara Mushindo. Tragedi yang menyebabkan kematian masih banyak terjadi.

Perubahan pola pikir Lord Genji yang agak ‘kebarat-baratan’ membuatnya mempunyai musuh-musuh baru, termasuk dari orang-orang kepercayaannya, para samurai yang masih menganut tradisi kuno, seperti Lord Taro, dan juga orang luar, Lord Saemon, yang tidak lain adalah anak dari Lord Kawamichi yang tewas dalam pertempuran Kuil Mushindo. Dan hal ini juga membahayakan jiwa Emily, yang tidak disukai karena dianggap mempengaruhi junjungan mereka. Beberapa kali terjadi percobaan pembunuhan terhadap Emily.

Tokoh baru yang muncul, antara lain adalah Makoto Stark, anak Matthew Stark yang pergi ke Jepang untuk memperjelas asal-usulnya.

Banyak kejutan tak terduga yang muncul dan menimbulkan konflik baru. Sepanjang buku ini, kita akan dibawa kembali ke masa lalu Lord Genji. Dari awal munculnya Klan Okumichi, dan sejarah keturunannya sampai berakhir pada Lord Genji.

Buku ini lebih kompleks dari buku pertamanya, tapi sedikit lambat karena banyaknya latar belakang yang harus diceritakan. Di buku pertama, cerita bergerak cepat dan tidak banyak ‘maju-mundur’-nya. Intrik-intriknya lebih banyak jadi lebih menegangkan, tapi ada bagian-bagian yang terlalu panjang, jadi agak membosankan, seperti ‘perselisihan’ antara Charles Smith dan Robert Farrington. Lord Genji sendiri, di awal-awal cerita tidak terlalu banyak muncul.

http://lemari-buku-ku.blogspot.com

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Samurai terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Karya Takashi Matsuoka lainnya:

Buku sejenis lainnya

Buku terbitan Qanita lainnya:

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020