Widjojo Nitisastro - Panditaning Para Raja

DESCRIPTION

Doktor Wida (Widjajalaksmi Kusumaningsih) sebagai putri Prof. Widjojo Nitisastro mengisahkan kenangan sebagaimana adanya tentang ayahnya melalui buku ini. Termasuk kenangan dari kerabat, sahabat, dan media massa tentang sosok Widjojo Nitisastro yang tidak pernah menonjolkan diri, tetapi terus bekerja, sepi ing pamrih rame ing gawe. Widjojo telah menjadi penasihat ekonomi sejak era Presiden Soeharto hingga Presiden SBY, kiasannya panditaning para raja, penasihat para presiden sejak tahun 1983 sampai 2010. Berbagai sebutan pun muncul terhadap Widjojo, mafia Berkeley, Pak Lurah, Ayatullah, begawan, arsitek ekonomi, primus inter pares, bulldog, kapten kesebelasan, sufi, panditaning para raja, arloji Swiss, Widjojonomics. Bahkan, sebutan Lima Sekawan pun muncul terhadap Widjojo, Emil Salim, Subroto, Ali Wardhana, dan Moh. Sadli yang berjuang bersama dan saling menangani krisis ekonomi pada era 1960-an. Salah satu titik kritis di tahun 1960-an, pemerintah bisa menurunkan inflasi 650 persen menjadi 10 persen, berikut pertumbuhan ekonomi. Dari sisi politik memang terkesan represif salah satu faktornya adalah peranan besar Pak Widjojo Nitisastro. (Jakob Oetama, Pemimpin Umum Harian Kompas) I am also very much indebted to my friends and colleagues at the School of Economics at the University of Indonesia, particularly Dr Subroto and Dr Sadli, for giving me the opportunity to extend a two year leave into more than another one-and-half years in order to finish the doctorate program. It is my hope that I will be able to repay part of this debt in a small way by whatever I can contribute to the development of the School of Economics. Finally, allow me extend my fullest gratitude to my wife, Siti Sudarsih Widjojo, not only for typing all the preliminary drafts at all stages including the horrible tables, but primarily for her determination in joining me in the decision to enter the doctorate program and in sticking to it, in spite for the very exacting standards required and the many problems related to foreign surroundings which had to be overcome. Our joint experience through the ups and downs during these years is a very treasured memory. The completion of my doctorate program is really the successful outcome of a joint endeavor of the two of us. (Kutipan cuplikan disertasi Ph. D. ayah, dari Bab Introduction. Pada dua alinea terakhir ayah mengucapkan terima kasih kepada kedua sahabatnya, Dr. Subroto dan Dr. Moh. Sadli, dan istrinya, Ibu Siti Sudarsih Widjojo Nitisastro. Disertasi Ph.D. atau S-3 ayah diselesaikan pada Maret 1961 dari University of California, Berkeley, AS). Dr. Widjajalaksmi Kusumaningsih, dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Pendidikan dokternya diselesaikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Master of Science In Physiologi di Loma Linda University, CA, Amerika Serikat. Doktor di bidang ilmu kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pekerjaan dokter spesialis dan dosen di FKUI, Jakarta.

Goodreads Review Widjojo Nitisastro - Panditaning Para Raja