THE MERCK MANUAL GERIATRIK JILID 1

THE MERCK MANUAL GERIATRICS ditujukan untuk memberi informasi tentang relevansi klinis bagi semua dokter yang terlibat dalam perawatan pasien lanjut usia. Buku ini mengikuti tradisi THE MERCK MANUAL yang terus menerus dipublikasikan sejak tahun 1899 dan merupakan buku teks yang paling banyak digunakan.

Konsep buku kedokteran geriatri telah lama dipertimbangkan. Permasalahannya adalah apakah terdapat cukup banyak data yang penting sehingga mengharuskan buku kedokteran geriatri yang tersendiri. Tetapi, kami yakin bahwa sangat banyak informasi tentang perubahan struktural dan fisiologis dari penuaan normal dan aspek klinis perawatan pasien lanjut usia sehingga tidak mungkin untuk mencakupnya dalam buku teks kedokteran umum. Selain itu, dokter yang berpengalaman sekalipun seringkali tidak mengetahui informasi yang berguna ini. Dengan demikian, pemisahan buku teks ini tampaknya perlu.

Kepentingan demografiknya telah jelas: Semakin banyak orang yang berusia lebih dari 65 tahun dan rata-rata usia terus meningkat. Orang yang berusia di atas 65 tahun sekarang berjumlah sekitar 12 persen populasi di Amerika dan menggunakan 30 persen dana perawatan kesehatan; masing-masing angka tersebut diproyeksikan mencapai 20 persen dan 50 persen, pada tahun 2030. Jelas bahwa gerontologi, yang mencakup ilmu pengetahuan yang menjelaskan perubahan proses penuaan dibedakan dari efek penyakit, menjadi lebih canggih dan profilik, sementara itu praktek geriatri semakin terspesialisasi. Minat di dalam komunitas kedokteran ditunjukkan oleh popularitas ujian yang mengeluarkan sertifikasi kompetensi khusus dalam bidang geriatri, yang pertama kali dikeluarkan tahun 1988.

Pada banyak individu proses fisiologis tertentu menurun bersamaan dengan penuaan (misalnya, aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus, kecepatan denyut jantung maksimal dan curah jantung saat latihan, toleransi glukosa, imunitas selular), tetapi proses lam (misalnya, sebagian besar fungsi ginjal dan kapasitas paru total) tetap tidak berubah. Sekresi ADH dan respons terhadap stimuli osmolar malahan cenderung meningkat dengan bertambahnya usia. Perbedaan yang jelas tentang bagaimana proses penyakit bermanifestasi pada lanjut usia, dibandingkan dengan pasien muda, juga sangat penting. Sebagai contohnya, telah lama diketahui bahwa gangguan seperti hiperparatiroidisme dapat tampak dalam bentuk yang tersembunyi atau "apatetik," dan gangguan peradangan intra-abdomen seperti apendisitis mungkin tidak menimbulkan tanda dan gejala spesifik, yang memerlukan penyesuaian pemikiran diagnostik. Sementara itu, gejala yang timbul pada lanjut usia, yang menyatakan bahwa pasien sakit, mungkin menyesatkan dalam hal sifat dan lokasi proses penyakit primer. Sebagai contohnya, jika seorang pasien datang dengan gaduh gelisah, kita segera berpikir bahwa obat psikofarmaka atau penyakit pada otak sebagai penyebabnya. Pada pasien lanjut usia, kita juga harus mempertimbangkan banyak faktor lain seperti dehidrasi akibat berbagai etiologi, infeksi, gangguan jantung yang menghasilkan gagal jantung tersembunyi, penyakit organ intra-abdomen, dan sebagainya. Singkatnya, logika diagnostik adalah berbeda.

Demikian pula, pendekatan terapi jauh lebih komplek pada pasien lanjut usia. Farmakokinetik obat banyak berbeda dibandingkan pasien muda, tergantung pada obat dan pasien individual. Disposisi obat dapat berubah akibat penurunan fungsi ginjal dan aktivitas metabolik hati, serta per-ubahan komposisi tubuh seperti peningkatan lemak, penurunan massa tubuh ramping, dan penurunan kadar albumin serum. Selain itu, cadangan cairan seperti volume plasma dan cairan tubuh total juga menurun pada lanjut usia.

Terapi tanpa obat (nondrug therapy) lebih komplek pada populasi ini dan harus memper-hitungkan banyak faktor; misalnya, strategi reha-bilitasi dan mobilisasi dari berbagai jasa komu-nitas. Selain itu, pertimbangan tempat spesifik untuk perawatan optimal dan masalah sosial, kultural, hukum, finansial, dan etika adalah penting, komplek, dan terus berkembang. Jelas, perawatan pasien lanjut usia memerlukan pendekatan yang banyak berbeda.

Kami telah mencoba memberikan buku praktis yang mencakup semua aspek penyakit dan penatalaksanaan klinis pasien lanjut usia dalam format yang mudah digunakan. Buku mi dimulai dengan pendekatan diagnostik berorientasi pada kasus yang sering ditemukan pada pasien lanjut usia. Bagian kedua membahas penatalaksanaan yang spesifik untuk lanjut usia. Bagian ketiga membahas sistem organ individual, dengan pene-kanan masalah yang berkaitan dengan lanjut usia. Selanjutnya diikuti bagian tentang masalah epi-demiologi, sosial, etika, finansial, dan hukum. Rujukan, dengan nilai laboratorium serta data lain yang unik untuk populasi lanjut usia, dibe-rikan pada bagian terakhir.