No Place To Hide

Dalam beberapa dasawarsa terakhir, pemerintah Amerika Serikat telah mengeksploitasi rasa takut akan terorisme untuk menjustifikasi aneka kebijakan ekstrem. Dengan dalih ini, National Security Agency (NSA) bekerja sama secara rahasia dengan Microsoft, Yahoo!, Google, Facebook, PalTalk, AOL, Skype, YouTube, dan Apple. NSA diberi wewenang penuh untuk mengumpulkan data langsung dari server sembilan perusahaan komputer berskala internasional tersebut.

Edward Snowden, pakar keamanan komputer NSA, tidak bisa menerima  tindakan pemerintah AS tersebut. Bagi Snowden, internet adalah ruang yang menjanjikan kebebasan dan peluang untuk eksplorasi. Pemerintah bisa dengan semena-mena memanfaatkan informasi pribadi pesaingnya demi kepentingan politik yang kotor.

Menggadaikan kebebasannya sendiri, Edward Snowden hengkang dari NSA dan merencanakan serangkaian strategi. Bersama Glenn Greenwald, kolumnis The Guardian, mereka membongkar sistem pengintaian masif rahasia ciptaan Amerika Serikat dan sekutunya ke ranah publik.


TENTANG PENULIS

Glenn Greenwald adalah seorang penulis. Karya teranyarnya sebelum ini adalah With Liberty and Justice for Some dan A Tragic Legacy. Mantan pengacara konstitusi yang sampai Oktober 2013 menjadi kolumnis The Guardian ini telah memperoleh sejumlah penghargaan atas tulisan dan laporan investigatifnya, termasuk anugerah utama jurnalisme investigatif 2013 dari Online News Association, Penghargaan Esso untuk Prestasi Jurnalistik (Pulitzer-nya Brazil), dan Penghargaan Pioneer 2013 dari Electronic Frontier Foundation.

Greenwald juga menerima Penghargaan George Polk 2013 untuk Reportase Keamanan Nasional dan dianugerahi gelar sebagai salah satu dari 100 Pemikir Global Paling Berpengaruh versi Foreign Policy. Tulisan Greenwald dimuat di banyak koran dan majalah berita politik, termasuk The New York Times, Los Angeles Times, dan The American Conservative. Pada awal 2014 dia mendirikan kanal berita baru, The Intercept.