Tuan Tanah Kedawung 1-7

Sepulang dari Borneo, Giran mendapati muka ibu tirinya rusak, dan Mirta, adik tirinya menjadi kurang waras. Apakah semua ini ulah Samolo, bekas centeng ayahnya..?

Setelah bertarung melawan Samolo, akhirnya Giran bertemu dengan Nyi Londe, ibu asuhnya waktu kecil. Cerita yang disampaikan oleh Nyi Londe, membuat Giran semakin bingung dalam menemukan kebenaran yang sejati. Ucapan Subaidah, ibu tirinya... Terus saja menggangu pikirannya..

Betapa kesalnya Mirta, karena Ratna gadis pujaannya berhasil direbut Giran kakaknya. Sementara itu, Subaidah dan kasir Samirun, melakukan segala cara untuk menguasai harta sang tuan tanah. Samolo pun berusaha sekuat tenaga menghalangi niat busuk mereka.

Setelah menguasai harta sang tuan tanah, Kasir Samirun semakin keterlaluan. Ia mengangkat dirinya menjadi tuan tanah yang baru. Galaknya mirip macan kebelet, membuat rakyat jelata semakin susah. Kasihan Ratna, karena terus saja menderita akibat ulah mereka.

Samolo berjuang mati-matian untuk mempertahankan kotak wasiat milik Giran, majikannya. Namun ia harus merelakan kedua matanya, saat harus berhadapan dengan Ki Li'ung, guru Mat Gerong. Begundal yang ia potong kakinya. Dengan mata buta ia pun harus menjaga Girin dari kematian. Saat terdesak oleh anak buah Samirun, ia diselamatkan oleh pendekar yang ternyata juga buta.

Sa'iri, anak Mat Gerong, Bermaksud mencari Samolo untuk membalas dendam. Namun akhirnya ia mati di tangan Ki Warso, kakek tua renta yang ternyata tak lain adalah pendekar sakti si Lutung Pancasona. Setelah membongkar rahasianya, Ki Warso pergi untuk memenuhi janji lamanya.

Nyi Londe mengakhiri kisahnya, Giran seakan masih tak percaya akan kebrutalan yang dilakukan oleh ibu dan adik tirinya. Di saat lain Mirta yang memang gila, bertambah kadar kegilaannya. Ia bahkan tega mencekik ibunya sendiri.