99 Cahaya Di Langit Eripa: Perjalanan Menapak Jejak Islam Di Eropa

+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating
4.23 avg rating - 6145 Goodreads ratings
  • Cover 99 Cahaya Di Langit Eripa: Perjalanan Menapak Jejak Islam Di Eropa
Rp 69.000
Hemat Rp 3.450
Rp 65.550
Judul
99 Cahaya Di Langit Eripa: Perjalanan Menapak Jejak Islam Di Eropa
No. ISBN
9789792272741
Tanggal terbit
Juli - 2011
Jumlah Halaman
424
Berat
500 gr
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Non-Fiksi Umum
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Lokasi Stok
Gudang Penerbit icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION

Aku mengucek-ucek mata. Lukisan Bunda Maria dan Bayi Yesus itu terlihat biasa saja. Jika sedikit lagi saja hidungku menyentuh permukaan lukisan, alarm di Museum Louvre akan berdering-dering. Aku menyerah. Aku tidak bisa menemukan apa yang aneh pada lukisan itu. ''Percaya atau tidak, pinggiran hijab Bunda Maria itu bertahtakan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallah, Hanum,'' ungkap Marion akhirnya.

***

Apa yang Anda bayangkan jika mendengar "Eropa"? Eiffel? Colosseum? San Siro? Atau Tembok Berlin?

Bagi saya, Eropa adalah sejuta misteri tentang sebuah peradaban yang sangat luhur, peradaban keyakinan saya, Islam. Buku ini bercerita tentang perjalanan sebuah "pencarian". Pencarian 99 cahaya kesempurnaan yang pernah dipancarkan Islam di benua ini.

Dalam perjalanan itu saya bertemu dengan orang-orang yang mengajari saya, apa itu Islam rahmatan lil alamin. Perjalanan yang mempertemukan saya dengan para pahlawan Islam pada masa lalu. Perjalanan yang merengkuh dan mendamaikan kalbu dan keberadaan diri saya.

Pada akhirnya, di buku ini Anda akan menemukan bahwa Eropa tak sekadar Eiffel atau Colosseum. Lebihsungguh lebih daripada itu.

***

"Buku ini berhasil memaparkan secara menarik betapa pertautan Islam di Eropa sudah berlangsung sangat lama dan menyentuh berbagai bidang peradaban. Cara menyampaikannya sangat jelas, ringan, runut, dan lancar mengalir. Selamat!"
M. Amien Rais (Ayahanda Penulis)

"Pengalaman Hanum sebagai jurnalis membuat novel perjalanan sekaligus sejarah ini mengalir lincah dan indah. Kehidupannya di luar negeri dan interaksinya dengan realitas sekulerisme membuatnya mampu bertutur dan berpikir 'out of the box' tanpa mengurangi esensi Islam sebagai rahmatan lil alamin."
Najwa Shihab (Jurnalis dan Host Program Mata Najwa, Metro TV)

"Karya ini penuh nuansa dan gemuruh perjalanan sejarah peradaban Islam Eropa, baik pada masa silam yang jauh maupun pada masa sekarang, ketika Islam dan Muslim berhadapan dengan realitas kian sulit di Eropa."
Azyumardi Azra (Guru Besar Sejarah, Direktur Sekolah Pascasarjana UIN, Jakarta)

"Hanum mampu merangkai kepingan mosaik tentang kebesaran Islam di Eropa beberapa abad lalu. Lebih jauh lagi, melihat nilai-nilai Islam dalam kehidupan Eropa. Islam dan Eropa sering ditempatkan dalam stigma 'berhadapan', sudah saatnya ditempatkan dalam kerangka stigma 'saling menguatkan'."
Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina dan Ketua Indonesia Mengajar)


REVIEW 99 Cahaya Di Langit Eripa: Perjalanan Menapak Jejak Islam Di Eropa

Oleh : mdskribo, 01 Nov 2011-11:42:26

Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating
Buku 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan suaminya Rangga Almahendra memiliki tema menapak jejak islam di Eropa. Buku ini berisi kisah-kisah perjalanan kedua penulis selama berada di Eropa. Hanum dan Rangga tinggal selama 3 tahun di Eropa saat Rangga mendapat beasiswa program doktoral di Universitas di Austria. keduanya berkesempatan menjelajahi eropa dan menemukan keindahan eropa yang tidak sekadar hanya Menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser Mozart, Stadion Sepakbola San Siro, Colloseum Roma atau gondola-gondola di Venezia. Namun, mereka menemukan keindahan lain dari Eropa, mereka menjelajah sejarah dan menemukan bahwa Islam pernah berjaya di tanah itu.
Eropa dan islam pernah menjadi pasangan serasi. Namun, ketamakan manusia membuat dinasti itu runtuh. melalui buku ini, penuli ingin menceritakan tentang beberapa tempat dimana Islam mempunyai kisah yang cukup menarik didalamnya. kisah-kisah dari beberapa tempat didalamnya yang bisa membuat penulis dan pembaca enggan untuk melakukan kesalahan yang sama. tempat itu antara lain Wina (austria), Paris (Perancis), Granada dan Cordoba (andalusia/Spanyol), dan Istanbul (turki).
Cerita berawal dari pertemuan Hanum dengan seorang muslimah Turki di kelas les bahasa Jerman di Austria. Persaudaraan seiman membuat mereka cepat akrab apalagi di negara dengan islam sebagai minoritas. Muslimah Turki tersebut mencoba menebus kesalahan kakek moyangnya yang gagal menaklukan Austria untuk memperluas kekuasaan Ottoman Turki dengan pedang dan perang. kini Muslimah itu ingin menyebarkan islam dengan menjadi agen islam yang baik dengan senyum dan kerendahan hati. Muslimah Turki itu pun mengisahkan bagaimana sang kakek moyang gagal menaklukan wina (austria) dan menjadikan antiklimaks dari kejayaan Islam dinasti Ottoman. Muslimah itu pula yang menceritakan beberapa sejarah yang mungkin tidak banyak orang yang mengetahuinya. seperti roti croissant bukan dari Perancis, melainkan dari Austria sebagai lambang takluknya Turki dan Cappucino bukan dari Itali, namun dari Turki yang biji kopinya tertinggal ketika gagal menaklukan wina.
Hanum pun makin tertarik dengan saudara barunya dan tentang sejarah Islam lebih jauh. mereka pun bertekad untuk menapaki jejak Islam lainnya di Eropa. Namun, takdir berkata lain dan membuat Hanum hanya ditemani suaminya untuk menjelajahi tempat-tempat lain.
Tempat kedua yang diceritakan penulis adalah Paris, Perancis. kota ini dikenal City of lights, yang berarti pusat peradaban Eropa. Di Paris, Hanum bertemu dengan seorang mualaf, Marion Latimer yang bekerja sebagai ilmuwan di Arab World Institute Paris. Marion menunjukkan kepada penulis bahwa Eropa adalah pantulan cahaya kebesaran Islam. Eropa menyimpan harta karun sejarah Islam yang luar biasa berharganya. Seperti kufic-kufic pada keramik yang berada di musse louvre. Yang lebih mencengangkan Hanum, pada lukisan Bunda Maria dan Bayi Yesus, hijab yang dipakai Bunda Maria bertakhtakan kalimat tauhid, Laa ilaaha illallah.
Selain benda-benda 'kecil' didalam musee louvre, Marion juga memberi tahu tentang Voie Triomphale atau Jalan kemenangan yang dibuat Napoleon Bonaparte, tempat dua gerbang kemenangan (arc du triomphe) yang sangat megah. menurut Marion, bila ditarik garis lurus imajiner maka akan menghadap arah kiblat. Mungkin akan menjadi konspirasi apabila Eropa mengakui Napoleon beragama Islam, tp kedekatan beliau dengan Islam tak terbantahkan. Selain itu, Jenderal kepercayaan Napoleon, Francois Menou mengucapkan Syahadat setelah menaklukan mesir dan syariat-syariat islam juga menginspirasi Napoleonic Code.
Setelah ke Paris, mereka selanjutnya menjelajahi Cordoba dan Granada. Dua kota di andalusia yang menurut beberapa ahli adalah True City of Lights. Cordoba merupakan ibukota Andalusia dimana peradaban Eropa dimulai. pada kota ini berkembang ilmu pengetahuan dan menginspirasi kota-kota lain di Eropa. Pada masa keemasan itu, Cordoba bukan negara islam seluruhnya, namun toleransi antar agama menjadi suatu landasan kuat hingga menjadi kota yang sangat dikagumi sekaligu membuat iri kota-kota lai. di Cordoba terdapat Mezquita, yaitu masjid besar yang menjadi Kathedral setelah jatuh ke tangan Raja Ferdinand dan ratu Isabela. Sementara itu Granada adalah kota terkahir dimana islam takluk di daratan Eropa. di Granada terdapat benteng megah yang menjelaskan betapa megahnya Islam di masa keemasan.
Selanjutnya mereka berkesempatan menjelajahi Istanbul. Istanbul/kontatinopel adalah saksi sejarah dimana Islam pernah memiliki masa keemasan. Pada masa itu, luas wilayah Islam lebih luas dari kerajaan Romawi. Namun, di Turki tidak ditinggalkan istana yang megah, bukan karena tidak mampu melainkan karena Sultan mereka mencontohkan kesederhanaan. Sesuatu hal yang mulai dilupakan pemimpin-pemimpin saat ini. di Turki juga terdapat Hagia Sophia, bekas gereja besar dan sempat dijadikan masjid. Namun kini telah dijadikan museum oleh pemerintah Turki.
Perjalanan-perjalanan ini membuat penulis menemukan titik awal dan kembali menemukan tujuan hidupnya, Allah Swt. Penulis kemudian melakukan perjalanan Haji yang penuh khidmat.
Sebagai mantan jurnalis, buku ini diceritakan begitu mengalir dan indah. sama seperti buku perjalanan lainnya, buku ini juga mengajak kita untuk terlibat memjelajahi tempat-tempat itu suatu saat. namun, buku ini tidak mengajak dengan harga yang murah maupun sekadar tempat indah di Eropa, tetapi lebih ke perjalanan hati agar pembaca mengenal sejarah untuk membuat diri pembaca lebih baik pada khususnya dan Islam lebih baik pada umumnya.

Goodreads Review 99 Cahaya Di Langit Eripa: Perjalanan Menapak Jejak Islam Di Eropa

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Non-Fiksi Umum terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Karya Rangga Almahendra, Hanum Salsabiela Rais lainnya:

Buku sejenis lainnya

Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama lainnya:

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020