Kicau Kacau Curahan Hati Penulis Galau

DESCRIPTION

Mari berandai-andai...
Jika Indra Herlambang adalah seekor burung, termasuk jenis burung apakah dia?

Djenar Maesa Ayu: Burung Cucakrowo. Kalau udah berkicau nggak bisa berhenti. Untung suaranya bagus. Indra seperti itu. Cerewet. Tapi yang diomongin tetap ada isinya. Jadi selalu enak untuk didengar.

Ersamayori: Indra itu burung Kakaktua. Soalnya keren dan merupakan salah satu burung yang paling pandai bicara. Plus, dia sudah saya anggap sebagai kakak. Dan kebetulan sudah tua. Jadi pas, kan?

Joko Anwar: Burung Merak. Soalnya dia gagah sekaligus cantik.

Raditya Dika: Menurut gue, kalo Indra Herlambang itu burung, maka dia adalah Road Runner! Entah itu burung jenis apa, tapi yang jelas kaya tulisannya Indra: Lincah, cerdas, dan kencang. Beep! Beep!

Tentu saja. Indra bukan burung.
Satu-satunya kemiripan dia dengan burung adalah kegemarannya untuk berkicau.
Di mana saja. Kapan saja.
Baik di radio, televisi, panggung, twitter, majalah, bahkan terkadang di saat dia tidur.
Buku ini mencoba mengumpulkan kicauannya.
Soal gaya hidup, cinta, Jakarta, Indonesia, dan keluarga.
Banyak yang serius, lebih banyak lagi yang kocak.
Yang pasti selalu kacau. Karena dia selalu galau.

REVIEW Kicau Kacau Curahan Hati Penulis Galau

Oleh : Nitez, 18 Jun 2012-10:23:37

Rating

Dari Cover bukunya yang eye catching aja, udah bikin buku ini mudah untuk mendapatkan perhatian lebih. Warna kuning menyala trus dilengkapi dengan pose modelnya yang narsis bergaya ala burung, ditambah judulnya yang unik yang bikin penasaran untuk baca ney buku. Beneran nga pernah nyangka kalau Indra Herlambang tu jago nulis, secara yang kita tau kan cuma cuap-cuapannya di layar kaca. Buku yang lebih banyak mengambil cerita yang berasal dari pengalamannya sendiri dalam kehidupan sehari-hari seperti tentang life style, cinta, persahabatan, dan bahkan tentang keluarga ini dibahas dengan sudut pandang sudut pandang baru ala Indra Herlambang. Paket kompllliittt deh pokoknya.... Sebenernya buku ini adalah kumpulan tulisan-tulisan Indra yang udah pernah diterbitin di majalah dan ada beberapa tweetnya di tweter yang juga dikutip disini. Komentarnya yang kadang konyol dan narsis abiss bikin kita nga akan boring deh baca ney buku, bahkan terkadang malah bikin kita cekikikan sendiri. Tapi dibalik kekonyolannya itu, Indra juga menampilkan sisi kedewasaan sebagai seorang manusia yang sudah berumur tentunya ( peace yah Mas Indra!:) ), tulisannya yang kadang bikin kita tersadar dan mikir untuk belajar jadi orang yang lebih baik lagi tentunya. Contohnya aja salah satu cerita saat Indra dapat kesempatan buat mewawancarai Miyabi si artis panas yang kontroversial di Indonesia, mulai dari persiapan persiapan konyolnya dan kepedeannya yang bikin kita geli sendiri, tapi toh setelahnya ada pelajaran yang bikin kita lebih ngeh untuk nga menjudge orang lain tanpa kita tau yang sebenarnya terjadi seperti apa. Ada juga kisah tentang Cinta yang secara ajaib dijabarkan oleh Indra melalui teori reaksi kimia dari dalam tubuh dan dibubuhi oleh pendapat dan keinginannya dalam menemukan cinta. Lain lagi cerita saat Indra yang pengen banget buat mijetin badan ortunya, tapi nga kesampaian. Wuiihh, bikin terharu deh baca tulisannya tentang keluarga yang bener bener kehadirannya tanpa kita sadari sering kita sepelekan karena mereka selalu ada untuk kita. Two thumbs up buat Indra.
Lewat buku ini rasanya kita bisa lebih mengenal sosok lain Indra Herlambang melalui pemikiran pemikirannya yang ajaib dan tentunya nga akan pernah kita ketahui di layar kaca. Tapi yang paling menarik sebenarnya adalah gaya bahasanya yang dipakai itu simple dan sehari hari banget, malah terkadang hal-hal tabu dalam kehidupan sehari-hari yang jarang buat dibahas, bisa dengan lancar dan lugas disampaikan di buku ini. Rasanya benar benar seperti mengetahui sisi lain dari seorang Indra Herlambang. Aku salut banget pokoknya untuk Indra Herlambang dan ditunggu kembali untuk menampilkan kicauan-kicauannya lewat karya-karyanya yang lebih dahsyat! :)

Goodreads Review Kicau Kacau Curahan Hati Penulis Galau