Meteor Melintas di Padang Gembala #1-#3 Tamat (Hard Cover)

  • Cover Meteor Melintas di Padang Gembala #1-#3 Tamat (Hard Cover)
Rp 270.000
Hemat Rp 40.500
Rp 229.500
Judul
Meteor Melintas di Padang Gembala #1-#3 Tamat (Hard Cover)
Penulis
No. ISBN
-
Tanggal terbit
2012
Jumlah Halaman
-
Berat
1300 gr
Jenis Cover
Hard Cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Saduran
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Lokasi Stok
Gudang Penerbit icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION

Gan K.H (Gan Kok Hwie), adalah saudara kandung penerjemah cersil kenamaan Gan K.L. (Gan Kok Liang), lahir di Kutoarjo (kota kecil di selatan Jawa Tengah) tahun 1940. Pindah ke Semarang tahun 1949 sampai sekarang. Pertama kali menulis dengan judul "Pusaka Dalam Kuburan" tahun 1963 dengan memakai nama samaran Siao Djie. Selanjutnya memakai nama Gan K.H., selama membantu dan menerbitkan buku di Pantja Satya. Setelah buku-bukunya diterbitkan oleh penerbit Jakarta sekitar tahun 1072, memakai nama Gan K.H.

***

Sekilas Info

Kelana Buana adalah cerita pembukaan,
Liang I Shen membuka alur cerita baru, banyak tokoh-tokoh baru.
Sehingga hubungan dengan serial Thiansan sebelumnya terasa agak hambar. Paling cuma Kim Tiok-liu yang mungkin paling diingat sebagai benang merah.

Beda dengan dua cerita setelah Kelana Buana.
Mu Ye Liu Xing yang diterbitkan kembali dengan judul Meteor Melintas di Padang Gembala, dan Dan Zhi Jing Lei yang dulu diterbitkan dengan judul Taruna Pendekar.

Dalam MMPG Beng Hoa menemukan ilmu pedang ciptaan Thio Tan-hong. Jadi kaitannya dengan Khong Ling Kiam (Pendekar Pemetik Harpa).

Selain itu Thian-san-pay mendapat porsi yang lumayan juga dalam cerita ini, dan juga cerita setelah ini. Malah dalam Dan Zhi Jing Lei, ilmu pedang Peng-tjoan-kiam-hoat yang lebih lengkap ditemukan Ki See-kiat, Peng-pok Han-kong-kiam pun berganti tuan.

Kembali ke MMPG. Setelah kita membaca MMPG, lalu menengok lagi catatan daftar karya LIS, terjawab sudah pertanyaan yang selama ini menggelitik, kenapa Khong-ling-kiam begitu aneh?

Kelihatannya, menurut spekulasi tjayhe pribadi, Khong-ling-kiam terpaksa dibuat oleh LIS,
setelah dia membuat Meteor Melintas di Padang Gembala. Digathuk-gathuke kata orang Jawa, alur cerita dan tokoh sangat dipaksakan.

Karena Khong-ling-kiam harus ada untuk mendukung keberadaan ilmu pedang terakhir ciptaan Thio Tan-hong, Bu-bing-kiam-hoat. Akan terasa aneh kalau tiba-tiba muncul ilmu pedang baru peninggalan Thio Tan-hong. Itu juga sebabnya tokoh Tan Ciok-sing juga harus dimatikan, karena tidak pernah dipakai lagi dalam cerita yang lain.

Sebagai rangkaian cerita atau serial, dari Hoan Kiam Kie Tjeng sampai Durjana dan Ksatria, jempol tetap harus diacungkan. (ke atas) Sayang sang maestro sudah berangkat ke langit barat, meninggalkan cerita Nyo Yan yang tidak pernah tuntas.

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Saduran terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Buku sejenis lainnya

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020