Display Buku
 
Rp 0
Hemat Rp 0
Rp 0

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari emmariyanti
 
  23 Jun 2014 - 07:52:52

Isi Resensi :
ASSALAMU’ALAIKUM BEIJING Assalamu’alaikum Beijing itu tentang cinta, tentang patah hati, tentang move on, tentang APS (Antiphospolipid Antibody Syndrom), juga tentang hidayah. Dua nama satu cinta, itulah Asma dan Ra. Ra yang harus merelakan kepergian Dewa ke pelukan perempuan lain (Anita) beberapa bulan menjelang pernikahan mereka. Asma yang tak pernah menghitung sedikitpun kemungkinan akan bertemu dengan Zhongwen di negeri Tirai Bambu. Pencarian cinta sejati. Di zaman se moderen ini, di saat para pasangan kekasih sudah tak terukur putus sambung meski sudah berbagi hubungan intim, masih adakah cinta sejati tersisa untuk Asma. Di saat kekhawatiran sang mama karena kuatnya prinsip Asma untuk tidak mau pacaran, bagaimana kamu mau nikah nantinya kalau pacar aja gak punya, begitu risau itu ditanggapi Asma hanya dengan senyuman. Terpisah ribuan mil, perkenalan singkat Asma dan Zhongwen dapat dikatakan unik. Hanya dua kali bertemu, pertama di kereta saat Asma baru tiba di China dan Zhongwen menjadi orang pertama yang mampu memberinya petunjuk dalam bahasa Inggris, kemudian yang kedua di mesjid Niujie Keduanya terpisah kembali karena Asma harus kembali ke tanah air. Zhongwen rupanya terkesan pesona Asma. Jarak ribuan mil tidak membuatnya berhenti mengirim kabar. Telepon, SMS, Skype, email, maupun mengirim postcard saat ia melakukan tur ke beberapa daerah. Tak hanya itu, Zhongwen mulai beberapa kali berkunjung kembali ke mesjid Niujie, hingga akhirnya mengucap syahadat di sana. Keputusan yang membuatnya diusir dari rumah dan ia memutuskan itulah saatnya untuk pergi ke Jakarta, menemui sang penyambung cahaya Ilahi, yang mengajarkannya bahwa Islam itu rahmatan lil ‘alamiin. Asma terserang APS Primer (syndrome kekentalan darah) yang membuatnya beberapa kali terkena stroke, serangan jantung, hampir kehilangan penglihatan, kehilangan memori selama hampir 2 tahun setelah koma sekian lama. Dokter mengatakan ia harus terus disuntik untuk mengurangi proses pengentalan darahnya. Tak hanya itu, dalam proses ke depannya para penderita APS juga amat sangat disarankan agar tidak hamil karena sewaktu-waktu pembuluh darahya bisa pecah. Saat itu Asma memutuskan untuk berhenti melakukan kontak dengan Zhongwen, memutus kemungkinan yang akan menyakitkan kedua belah pihak. Meski harus menahan rindu setengah mati. Sementara Dewa yang sudah menikah dengan Anita dan sedang menunggu kelahiran anaknya tetap tidak mampu melupakan Ra. Anita mencoba bunuh diri dan hal itu tetap tidak membuat Dewa batal mengajukan cerai. Apakah Zhongwen berhasil menemukan Asma di Jakarta? Apakah akhirnya Asma membiarkan perasaan yang tumbuh di hatinya terus berkembang. Bagaimana akhirnya Zhongwen berjuang keras menaklukkan hati Asma dengan alasan bahwa Allah memberinya hidayah melalui Asma. Bagaimana pula dengan rumah tangga Dewa dan Anita, dapatkah Dewa mencintai Anita dan melupakan Ra, atau tetap berusaha kembali pada Ra? Dapatkan jawaban lengkapnya di Assalamu’alaikum Beijing, plotnya singkat walaupun meloncat-loncat pada kepingan hidup Asma, Zhongwen, Ra, Dewa, Anita dan beberapa tokoh lain. Dan tak dipungkiri, dua sungai kecil harus mengalir dari pelupuk mata saat menamatkan lembar terakhirnya. Cinta sejati tidak pernah salah, sebab mencintai itu karena mencintainNYA…. Aku tak ragu mengatakan bersama denganmu walau sebatas embusan angin kunamai ia anugerah
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]