Display Buku
The Shape of Voice 01
 
Rp 20.000
Hemat Rp 1.000
Rp 19.000

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari Hinsvar
 
  20 Apr 2015 - 15:56:04

Isi Resensi :
Komik dengan Penceritaan Realistis dan Kontroversial


The Shape of Voice 1 adalah volume pertama dari serial manga The Shape of Voice, atau yang lebih dikenal sebagai A Silent Voice dan Koe no Katachi di komunitas fansnya di luar negeri. Manga ini menceritakan tentang Shoya Ishida, seorang anak kelas 6 SD yang hidup dengan motto "Ceria! Seru! Penuh petualangan!" serta memiliki sifat bersemangat dan nakal. Suatu hari, kelas Shota kedatangan seorang murid baru; seorang perempuan tunarungu bernama Shoko Nishimiya. Dalam sekejap, Shoko menjadi target bullying di kelasnya. Setiap hari, dia selalu diganggu, diolok, dan dicaci maki oleh teman-teman sekelasnya, termasuk Shoya yang menganggapnya anak aneh. Shoko dianggap hanya sebagai objek penyiksaan di kelas, dan dia dikucilkan serta dianggap aneh layaknya alien. Kemudian, beberapa waktu setelah Shoko menjadi murid di sekolah Shoya, wali kelas mereka mendengar kabar bahwa Shoko selalu diganggu dan disiksa oleh teman-teman sekelasnya, dan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Pada saat inilah Shoya dijadikan kambing hitam oleh teman sekelasnya. Mereka melimpahkan semua kesalahan mereka pada Shoya, dan menjadi orang yang dianggap sebagai satu-satunya pelaku bullying terhadap Shoko. Sejak saat itu, Shoko pindah ke sekolah lain dan Shoya menjadi bulan-bulanan kedua sebagai pengganti Shoko oleh murid-murid di kelasnya. Shoya menjadi pelampiasan nafsu bullying bagi kelasnya, dan dikucilkan serta dianggap sebagai satu-satunya penyiksa Shoko. Enam tahun telah berlalu. Shoya yang tidak memiliki teman lagi sejak kejadian enam tahun lalu di SD-nya secara tidak sengaja bertemu dengan Shoko. Shoya yang sekarang kelas 3 SMA (sama dengan Shoko) menjadi orang yang dibenci dan terkucilkan lagi. Dia pun menjadi orang yang penyendiri dan apatis. Shoya pun memutuskan untuk mengejar dan menyapa Shoko, seakan-akan itu akan menjadi langkah pertama untuk pertobatannya. The Shape of Voice, yang merupakan adaptasi dari sebuah manga one-shot berjudul sama, menggambarkan perilaku bullying yang terjadi di lingkungan sekolah dengan mantap dan berani. Mantap, karena penceritaan yang ada mampu melukiskan konsep dari bullying dalam bentuk manga dengan realistis dan menyentuh pembaca. Berani, karena tema bullying adalah sesuatu yang tergolong kontroversial di seluruh dunia, termasuk di Jepang. Manga ini sukses menceritakan kisah bullying di lingkungan sekolah dengan apik, terutama dikarenakan penggambaran kepribadian para karakter yang terkesan alami, tidak dibuat-buat atau terkesan dramatis, terasa nyata, dan dapat membuat pembaca merasakan simpati, terutama pada para protagonis. Semua karakter digambarkan dengan semestinya, seperti para murid kelas 6-2 di mana Shoya berada, serta wali kelas mereka. Manga yang akan diadaptasi pada tahun 2015 sebagai film animasi ini pun juga berhasil menyajikan konflik dan peristiwa yang ada dengan sangat baik tanpa ada kesan dipaksakan. Semuanya berjalan tanpa ada satu pun adegan yang terasa didramatisir. Cerita yang disampaikan, biarpun memiliki tema yang sensitif dan mungkin akan membuat sebagian pembaca merasa tidak nyaman saat membacanya, adalah cerita yang relatif inovatif, karena bisa dibilang sangat jarang ada manga yang memilih bullying sebagai tema utamanya. Tentulah ini merupakan angin segar dalam dunia manga yang memberikan pilihan baru dan variasi bagi para penggemar manga pada umumnya. Secara keseluruhan, The Shape of Voice adalah manga yang patut menjadi bagian dari koleksi para pembaca, terutama jika menyukai genre drama dengan tema psikologis seperti ini.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]