Display Buku
This Guy is Mine
 
Rp 47.000
Hemat Rp 9.400
Rp 37.600

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari RedCarra
 
  01 Mar 2015 - 20:24:43

Isi Resensi :
Resensi Buku This Guy is Mine


Judul: This Guy Is Mine Penulis: Gunan Ariani Editor: Weka Swasti Proofreader: Herlina P Dewi Desain Cover: Tegus Santosa Layout: Helmy Adhi Wibowo ISBN: 978-602-7572-34-8 Penerbit: Stiletto Book Blurb "Kita lihat aja ntar, siapa yang akan dipilih Bastian," kata Sammy sengit. "Elo mau saingan? Sama gue?" Raisa benar-benar tidak habis pikir. Bersaing dengan seorang gay? Yang benar saja! Karier Raisa, 25 tahun, sebagai design interior sedang di ujung tanduk gara-gara proyeknya terancam batal. Dia bertekad akan melakukan apa pun untuk mempertahankannya. Bastian, rekan satu tim sekaligus anak dari pemilik perusahaan, melihat peluang itu. Bastian lantas memberikan tawaran yang sulit ditolak: Raisa harus mau menjadi pacar pura-puranya agar dia tak dijodohkan, dan Bastian akan membantu Raisa menyelesaikan masalahnya. It's a big deal. Dan catat, Bastian adalah lelaki yang sudah lama dikagumi Raisa. Raisa pikir, semua sandiwara ini akan berjalan mulus. Raisa juga makin suka kepada Bastian akibat perlakuan spesial Bastian padanya. Hingga saat Raisa dan Bastian mengurus proyeknya di Bali, mereka bertemu dengan Sammy, seorang gay dari masa lalu Bastian. Kehadiran Sammy membuat hubungan Raisa dengan Bastian semakin rumit. Jika benar Bastian gay, lantas apa arti ciuman mereka malam itu? Dan jika benar Bastian gay, berarti kehidupan cinta Raisa benar-benar terancam. Alur Cerita Baiklah. Ini adalah buku chicklit kesekian yang saya baca. Oooo ya, Carra akhirnya suka baca novel populer? :lol: Kalo bagus, ya, kenapa engga? Jadi gini, kalo semua kumcer-kumcer sastra itu merupakan makanan pokok serupa nasi, maka novel populer semacam chicklit, terutamanya semacam This Guy Is Mine ini adalah camilan semacam keripik kentang yang krispi, renyah, gurih dan sedikit hot. :lol: huahahahaha, analoginyaaaa. Tapi kamu pasti akan setuju dengan saya kalau kamu sudah membaca novel ini. So, cerita diawali dengan adegan di kantor Raisa saat Oxcel, sahabatnya datang dan telat lagi. Di situlah sesi pengenalan tokoh. Ada Oxcel yang ternyata sudah married dengan sahabat Raisa (atas jasa Raisa juga), lalu beranjak ke informasi bahwa Raisa naksir Bastian, yang adalah atasannya di divisi design interior La Belle Interior Design itu. Hingga kemudian, adanya fakta bahwa ada rumor tentang Bastian yang diduga adalah seorang gay. Jadi kembali lagi ke bagian awal novel. Raisa yang diserahi untuk mendesain interior proyek cottage hotel Aphrodite di Bali, ternyata mendapat masalah. Kliennya berencana untuk tidak jadi menggunakan desain Raisa, dan menggantinya dengan desain rekannya yang lain. Raisa yang merasa sudah bekerja keras untuk proyek ini, tentu saja nggak terima. Di tengah kebeteannya karena masalah desain Aphrodite ini, Bastian tiba-tiba datang dan menawarkan perjanjian. Bastian akan membantu Raisa menyelesaikan masalahnya dengan Aphrodite, dan sebagai timbal baliknya, Raisa harus mau menjadi pacar pura-puranya Bastian, karena Bastian sudah di-deadline oleh orangtuanya. Bahwa kalau sampai anniversary perkawinan orangtuanya, Bastian belum juga membawa calon istri, maka mereka akan menjodohkan Bastian. Di tengah alur cerita ini, datanglah Jessie, kakak Bastian. Di sinilah akhirnya terungkap mengapa rumor bahwa Bastian adalah seorang gay bisa terembus, dan siapa sebenarnya Jessie. Fakta yang menarik banget, bahwa Jessie adalah seorang ... baca sendiri deh hahaha... Akhirnya Raisa (yang memang suka sama Bastian) deal dengan perjanjian ini. Kemudian cerita bergulir ke Bali, bercerita tentang proses penyelesaian masalah desain Raisa. Sepanjang waktu, Bastian selalu flirting-flirting dengan Raisa. Hingga datang Sammy, seorang gay dari masa lalu Raisa. Sammy berusaha menarik perhatian Bastian, namun Bastian tak pernah menanggapinya benar-benar. Ancaman serius terhadap hubungan Bastian dan Raisa justru datang dari Andi, seorang arsitek yang juga jatuh cinta pada Raisa. Setelah permasalahan desain Aphrodite selesai, maka pulanglah Raisa dan Bastian. Dan sekarang, giliran Raisa menjalankan tugasnya sebagai pacar pura-pura Bastian. Namun, pada akhirnya... Bastian akan nembak Raisa nggak ya? Hehehehe... Review So, here is my review. Menggunakan alur maju, dan menyelipkan beberapa flashback via dialog, membuat novel ini alurnya sangat lancar dan smooth. Ada banyak seloroh dan joke-joke yang bikin ngekek tanpa sadar di sepanjang cerita. I love the way Gunan membangun chemistry antara Bastian dan Raisa. Urrrrgggh, saya jadi pengin ngegebet orang lagi. #Lah *dilirik tajam oleh suami* I love the way Bastian flirting-flirting dengan Raisa. I love the way Raisa keceplosan hal-hal lucu. Hihihi... Sumpah bikin gemeeeezzzzzz. *cubitin pipi Raisa dan Bastian* I love Jessie!!! Saya pikir pada awalnya, ini orang bakalan judes loh. Eh ternyata, dia loveable banget! Sama sekali nggak bikin kita jijik apa gimana. Malah justru jadi bersimpati. Dia memang "unik" tapi sekaligus dia punya kekuatan. Yes, I love Jessie. Ditunggu prekuel tentang Jessie ya. :lol: Dan saya juga suka Oxcel. Sahabat Raisa yang bawel tapi sayang sama Raisa. Yang suka telat, bahkan datang ke kantor dengan roll rambut masih nempel di kepala. Hahahaha... Kebayang deh. Yeps, Gunan bisa banget bikin karakter-karakter tokoh yang kuat dan unik. Tokoh yang bisa kita jumpai sehari-hari, sekaligus yang bakalan jarang kita temui. I mean, contoh Oxcel. Di mana-mana pasti ada aja manusia suka telat macam dia. Tapi yang telat dengan roll rambut masih nyantol di kepala? Hahaha... Anyway, tetap selalu ada catatan. Hihihi... Beberapa fakta sepertinya terlalu cepat diceritakan. Seperti misalnya Bastian yang ternyata juga suka sama Raisa. Informasi ini bahkan sudah ada pada awal cerita. Duh, kalo seandainya agak-agak ditahan sampai setidaknya pertengahan, bakalan lebih seru kali ya. Hihihi... *pembaca riwil* Juga ada beberapa alur yang meloncat. Memang nggak terlalu kentara sih, tapi ya, cukup bikin saya semacam, "Eh tunggu, tadi gimana?" lalu saya pun kembali mengulang ke beberapa halaman sebelumnya. Hahaha... Dan juga, typonya. Hihihi :D Meski agak bikin dahi mengernyit, tapi nggak sampai keseruannya berkurang ;) Tapi, saya memang suka dengan novel chicklit ini. Konfliknya unik dan cukup dalam, nggak sekadar cicintaan. Tapi ada konflik yang berhubungan dengan karier. Ya, saya suka yang model begini. Quotes Perempuan selalu dapat bermain-main dengan penampilannya dan menjadi apa yang mereka inginkan. Apa pun yang kamu lakuin, aku percaya itu udah menjadi keputusan terbaikmu dan udah menjadi hak kamu untuk menyimpan apa pun yang menjadi privasi kamu. Aku suka banget sama anak kecil, they’re like angels. Kamu punya aku sekarang. Cari aku ketika kamu butuh sandaran. Cari aku ketika kamu perlu seseorang untuk memeluk kamu. Rating Tiga setengah bintang dari lima bintang yang saya punya.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]