Display Buku
Sang Sejarawan - The Historian
 
Rp 120.000
Hemat Rp 6.000
Rp 114.000

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari puspa
 
  19 Okt 2014 - 09:16:53

Isi Resensi :
Mengungkap Jati Diri Dracula


Dracula hanya mitos. Ia legenda belaka tidak nyata. Pangeran haus darah itu hanya rekaan imajinasi Bram Stoker. Benarkah Dracula hanya sekedar buah imajinasi? Seorang wanita muda merasa cerita tersebut hanya desas-desus, melainkan nyata adanya. Berbekal buku naga ia mulai melacak jati diri seorang Dracula. Benarkah ia nyata? Dan benarkah ia hidup abadi? Dengan cerita menggunakan sudut pandang pertama, tokoh aku berupaya memuaskan rasa ingin tahunya. Ia tergoda melahap buku naga yang berjudul DRAKULYA yang ditulis dalam huruf gothic. Melihat ejaan nama tersebut, mahasiswi tesebut teringat jika drakulya berarti naga atau iblis dalam bahasa Latin. Naga juga merupakan gelar kehormatan untuk Vlad Tepes, di penyula dari Wallachia, sebuah daerah di Pegunungan Carpathian. Ia mendapat julukan tersebut karena berperilaku sangat kejam terhadap tawanan perang dan rakyatnya. Anehnya ketika lembaran demi lembaran dibuka, semua halamannya kosong. Tidak ada tulisan maupun ilustrasi. Wanita muda tersebut merasa aneh. Apalagi tidak ada cap perpustakaan di buku tersebut. Siapa pemilik buku ini dan mengapa menaruhnya di meja di perpustakaan? Mahasiswi tersebut bertanya-tanya. Ketika berbincang-bincang dengan ayahnya, mahasiswi itu terkejut. Rupanya Dracula juga menarik minat ayahnya, bahkan hingga membawanya ke Istambul, Turki. Ia yakin jejak musuh yang ditakuti bangsa Turki ini akan tersimpan di arsip sejarah Turki. Dan di antara dokumen-dokumen akhir abad kelimabelas, ayahnya menemukan sebuah peta menuju makam terkutuk Vlad Dracula. Lantas dimulailah petualangan ayah dan anak tersebut menyelami sejarah abad pertengahan. Perpustakaan-perpustakaan berdebu mereka kunjungi demi mendapatkan petunjuk tentang kondisi masa itu. Masa-masa pangeran Dracula bertahta dan merengut nyawa sekian banyak tawanan perang. Masa-masa perang salib dan hubungan pasang-surut kaum muslim dan nasrani, juga masa kejayaan Konstantinopel. Mereka juga mengunjungi gereja dan biara-biara tua yang dibangun pada abad pertengahan. Semakin dalam mengenal sejarah Eropa dan Turki, sosok Dracula makin terlihat nyata. Buku yang terdiri dari 79 bab ditambah catatan bagi pembaca dan epilog ini total mencapai 768 halaman. Cukup memerlukan tekad kuat dan upaya untuk menyelesaikan buku ini. Berbeda dengan buku Dracula ala Bram Stoker, buku ini berupaya menampilkan sosok nyata Dracula melalui catatan-catatan sejarah yang tersebar di berbagai negara di Eropa dan Turki. Jadinya, kengerian yang diakibatkan oleh keganasan Dracula seolah lebih membumi, tanpa adanya dayang-dayangnya yang terdiri dari vampire dan monster ciptaan Frankenstein. Memang ada persamaan antara Dracula versi populer dan versi di buku ini. Persamaan keduanya adalah sama-sama keji dan haus darah. Versi populer menambahkan kesan dramatis dengan kemampuan Dracula berubah wujud dan mengubah manusia menjadi monster seperti dirinya, sedangkan di versi buku ini Dracula adalah musuh bagi kaum Turki semasa perang salib. Meskipun gaya berbahasanya tidak berbunga-bunga dan banyak menambahkan unsur sejarah di sana-sini, bukan berarti buku ini membosankan. Buku ini tetap menarik dengan sentuhan plot yang maju-mundur dan kecerdasan Elizabeth Kostova, si penulis, dalam mengolah fiksi, fakta, dan catatan sejarah.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]