Allah Menahan Diri, Tetapi Pantang Berdiam Diri

  • Cover Allah Menahan Diri, Tetapi Pantang Berdiam Diri
Rp 90.000
Hemat Rp 4.500
Rp 85.500
Judul
Allah Menahan Diri, Tetapi Pantang Berdiam Diri
No. ISBN
9786022312864
Tanggal terbit
Mei - 2016
Jumlah Halaman
510
Berat
-
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
150x230mm
Kategori
Kristen
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Lokasi Stok
Gudang Penerbit icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION


Orang Kristen tentu harus memahami apa yang ia imani sehingga ia tidak beriman secara naif, tetapi beriman secara bertanggung jawab. Oleh karena itulah, sejak berabad-abad yang lalu Gereja telah berupaya sedemikian rupa menggumuli, merumuskan, dan menjelaskan pemahaman iman Kristen tersebut dalam DOGMA. Dogma adalah pengajaran resmi Gereja tentang penyataan Allah (kebenaran) dan penerimaan Gereja atas kebenaran itu sebagai ketetapan yang patut ditaati. Sementara itu, upaya yang dilakukan Gereja (melalui warganya secara pribadi maupun persekutuan) untuk menyelidiki dan menimbang secara kritis apa yang diberitakan dan harus diajarkannya dalam bentuk sebuah karya intelektual, akademis, bahkan juga estetis dengan maksud menjelaskan isi pengajaran itu disertai komitmen untuk menaati ide atau keyakinan itu disebut DOGMATIKA. Buku karya Pdt. Ebenhaizer I. Nuban Timo ini adalah contoh upaya berdogmatika itu. Oleh karena itulah, di dalam buku ini kita akan menemukan uraian teologis sistematis tentang pokok-pokok iman Kristen (tema-tema klasik dogmatika) tentang Allah, penciptaan, pendamaian, penyelamatan, dan hal-hal terakhir (eskatologi).

Buku ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama memberi perhatian pada dinamika internal dalam diri Allah. Hal paling penting dalam dinamika internal Allah ialah gerakan di dalam Allah, yakni pengulangan diri tiga kali oleh Allah. Gerakan itu merupakan wujud dari keberadaan Allah sebagai Allah Cinta. Cinta mengandaikan adanya pribadi yang lain kepada siapa cinta dibagikan dan dirayakan. Itu sebabnya bagian pertama buku ini diberi judul: Allah yang Mengulang Diri-Nya Tiga Kali. Dalam bagian inilah dogma tentang Allah seperti dogma Trinitas, atribut Allah, dan Allah Bapa/Ibu diuraikan.

Bagian kedua masih pada pokok yang sama, yakni tentang Allah Cinta. Kalau dalam bagian pertama hal yang dibahas adalah perwujudan internal dari karya Allah Cinta itu, maka hal yang dibahas di bagian kedua adalah perwujudan eksternal dari karya Allah Cinta tadi. Bagian ini mengajak pembaca untuk melihat wujud cinta Allah dari perspektif karya-Nya di dalam sejarah. Bagian ini berjudul: Allah dalam Perjalanan Menjumpai Manusia Berdosa. Kita akan menemukan uraian seputar dogma tentang penciptaan dan pendamaian di sini.

Bagian ketiga juga tetap pada pokok Allah Cinta. Yang membedakan bagian ini dengan dua bagian pertama terletak dalam hal berikut. Kalau pada bagian pertama dan kedua perhatian diarahkan kepada diri dan aktivitas Allah Cinta, maka pada bagian ketiga perhatian lebih besar diberikan kepada pihak kedua, ciptaan (manusia) yang menjadi objek atau sasaran dari Allah Cinta, yakni bagaimana ciptaan itu digerakkan oleh Allah untuk memberi respons cinta terhadap aktivitas cinta dari Allah yang terarah kepadanya. Itu sebabnya judul untuk bagian ini adalah: Manusia dalam Perjalanan Menjumpai Allah Yang Kudus. Oleh karena itu, kita dapat menyimak uraian dogma tentang penyelamatan dan hal-hal terakhir (eskatologi) dalam bagian ini.

Satu hal yang perlu kita tonjolkan dari buku ini (sekaligus yang menjadikan buku ini berbeda dari buku dogmatika kebanyakan) adalah sebagaimana diungkapkan penulis dalam Kata Pengantar buku ini, Judul buku Allah Menahan Diri, tetapi Pantang Berdiam Diri: Suatu Upaya Berdogmatika Kontekstual di Indonesia merefleksikan perenungan serius saya akan konteks kehidupan politik dan masyarakat Indonesia yang makin terperangkap dalam sikap hidup permisif. Padahal pelaku-pelakunya adalah orang-orang beragama, yang selalu mengaku diri menjalani hidup sebagai sebuah ibadah kepada Allah juga bermaksud mengajak pembaca melakukan reorientasi terhadap jabatan dan kekuasaan. Artinya, pokok-pokok atau tema-tema klasik dalam dogmatika Kristen, seperti dogma tentang Allah, penciptaan, pendamaian, penyelamatan, dan hal-hal terakhir (eskatologi) diuraikan oleh Eben Nuban Timo sedemikan rupa dalam kerangka: Alkitab, warisan tradisi teologi gereja, dan konteks pergumulan gereja aktual Indonesia, sehingga buku ini dapat menjadi suatu upaya berdogmatika kontekstual di Indonesia.

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Kristen terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Buku sejenis lainnya

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020