Empat Hakim

Sepanjang sore itu mereka menanti, menceritakan kisah Empat Hakim berulang-ulang, berteori, berspekulasi, memvonis. Dan mereka membicarakan titik kulminasi seolah membicarakan pertunjukan besar, menyaksikan jarum-jarum pelan Big Ben mendetakkan menit-menit lambat.

"Tinggal dua jam lagi", kata mereka pada jam enam, dan kalimat tersebut, atau nada girangnya, mengindikasikan semangat gerombolan. Sebab gerombolan memang bersifat kejam, tak punya hati, dan tak berbelas kasih.

"Aku tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi, " bisiknya untuk kedua puluh kalinya kepada atasannya. "Mustahil orang-orang itu menepati janji mereka-mustahil sama sekali.