Cicak & Buaya

Ada satu reptil dikenal Draco yang menyerupai cicak dan bisa terbang, sehingga sering diterjemahkan sebagai cicak terbang. Namun, dalam ilmu pengetahuan, binatang ini tidak termasuk dalam kelompok Gekkonidae (kelompok berbagai jenis cicak), melainkan masuk dalam kelompok Agamidae, yaitu kelompok binatang reptil sejenis kadal atau bunglon. Intinya, Draco yang diartikan sebagai cicak terbang itu ternyata bukan cicak, melainkan sejenis bunglon. Kesimpulannya, tidak ada cicak terbang.

Ada anak SD yang nyeletuk: Kalau cicaknya ikut pesawat terbang, bagaimana? Apa tidak bisa disebut dengan cicak terbang?

Saya jawab: Tidak bisa. Karena cicak naik pesawat tidak ada bahasa latinnya.

Buku ini menuturkan banyak cerita humor, legenda, tragedi,sek, perselingkuhan plus+plus; cerita-cerita ala blogger atau facebookers seputar cicak dan buaya, yang tak Cuma lucu tapi juga yang tak banyak orang tahu meski perseteruan dan dukung-mendukung dalam drama cicak lawan buaya semakin seru.

Ada cerita gambar cicak yang membuat perselingkuhan seorang istri diketahui sang suami. Ada pula cerita cicak kecemplung yang membuat sebal seorang penyeruput kopi. Ada cerita kawanan buaya yang ternyata tidak bisa ditipu oleh seekor kancil lagi.

Konon saat semua binatang, termasuk buaya, mencoba turut memadamkan api yang disulut untuk membakar Nabi Ibrahim, cicaklah satu-satunya binatang yang justru meniup-niup bara apinya.

Saat laba-laba dan burung merpati mencoba menutupi jejak Nabi Muhammad dan Abu Bakar yang bersembunyi di Gua Tsur ketika dikejar-kejar kaum kafir Quraisy, cicak pulalah binatang yang mencoba memberitahu kaum kafir itu kalau buronan mereka berada di dalam gua itu.

Masih ada banyak lagi cerita seru lainnya di buku ini