Etnis Cina Perantauan di Aceh

  • Cover Etnis Cina Perantauan di Aceh
Rp 95.000
Hemat Rp 4.750
Rp 90.250
Judul
Etnis Cina Perantauan di Aceh
Penulis
No. ISBN
9789794617083
Tanggal terbit
Juni - 2020
Jumlah Halaman
-
Berat
600 gr
Jenis Cover
soft cover
Dimensi(L x P)
-
Kategori
Sosial-Budaya
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Lokasi Stok
Gudang Penerbit icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION

Sinopsis

Hubungan antara Indonesia, khususnya Aceh dengan Dataran Cina dimulai
semenjak lancarnya transportasi laut. Kontak budaya antara Cina dan Aceh
secara diplomasi diawali pada abad 13 dan 15 M. Pada suatu lawatan
utusan diplomat Cina pergi ke Aceh menyerahkan Lonceng Cakradonya kepada
Raja Aceh pada tahun 1409 M, sebagai lambang persahabatan. Sebaliknya
Raja Aceh mengirimkan utusan Aceh (Duta Besar) ke Cina yaitu Zainal
Abidin Dan khususya pada Musim dingin tahun ke 1413 berlayarlah utusan
Cina ke Samudra termasuk ke Aceh. Hubungan diplomasi dibarengi dengan
hubungan bisnis yang saling menguntungkan sehingga kedua bangsa tersebut
terjalin atas dasar saling menghargai. Selanjutnya setelah terjadi
kekacauan politik dan ekonomi di Daratan Cina, sehingga mengakibatkan
migrasi besar-besaran orang Tiongkok ke Nanyang (Asia Tenggara),
sehingga masyarakat Cina terpaksa mengadu nasibnya di Nusantara dengan
bekerja apa saja asal dapat mempertahankan hidupnya di perantauan.
Bekerja tanpa kenal lelah membuat etnis Cina perantauan berhasil dalam
bidang ekonomi, politik dan budaya. Fenomena tersebut terlihat etnis
Cina dipandang oleh Belanda sebagai kelas menengah bersama Timur Asing
lainnya. Di bidang politik etnis Cina dapat menyatukan dirinya dengan
pemerintah setempat seraya mempertahankan edentitas kecinaan mereka.
Sedangkan identitas Cina sebelum dan setelah kemerdekaan Indonesia
mempnyai identitas ganda yaitu identitas Indonesia dan Cina. Pada masa
revolusi kebudayaan di Cina pada tahun 1966 terjadi perubahan
besar-besaran di Cina dan berpengaruh terhadap Cina di Indonesia. Karena
waktu itu etnis Cina dianggap berhaluan komunis. Sedangkan komunis
adalah sangat dibenci di Indonesia. Akhirnya pudarlah kebudayaan Cina
termasuk di Aceh. Etnis Cina di Aceh pada peristiwa komunis mereka
sebagian hijrah ke Medan Sumatra Utara dan pulang ke daratan Cina. Dan
yang lainnya menetap di Aceh. Etnis Cina di Aceh mayoritas suku Khek,
dan berbahasa Khek bersama etnis mereka. Sedangkan bahasa Indonesia
digunakan sebagai bahasa kedua. Dan sebagian dari mereka dapat berbahasa
Aceh bila bermitra bisnis dengan orang Aceh. Etnis Cina yang tinggal di
tempat pecinaan sangat sedikit yang dapat berbahasa Aceh. ​

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Sosial-Budaya terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Buku sejenis lainnya

Buku terbitan Yayasan Obor Indonesia lainnya:

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020