Jodoh dari Surga

DESCRIPTION

REVIEW Jodoh dari Surga

Oleh : tesaiga165, 22 Apr 2010-22:32:48

Rating

Dijodohkan??? Whuaaa.... tidaaaak... zaman bank Century gini masih ada yang namanya jodoh2an?? >.<

pokoknya ga mau.. ga sudi.. oh... aku tak rela.... dan akan memperjuangkan agar perjodohan itu tak berhasil.. karena perjodohan harus dihapuskan tak bersisa dari muka bumi.. Apalagi yang mau dijodohkan sama yang terpaut usia jauuuhh... 12 tahun lebih tua dari sy.. hoho... sy bukan mau nikah sama laki-laki tapi sama aki-aki kalee

Seperti itulah kira2 hebohnya Nia, tokoh dalam novel mbak Ifa Avianty yang berjudul Jodoh dari Surga ketika tau dia mau dijodohkan dengan someone L(aki)-L(aki) yang terpaut usia 12 tahun lebih tua darinya.. tapi siapa sangka ketika kali pertama bertemu ternyata si L(aki)-L(aki) ini ganteng pisan euy.. mirip sama Micheal Buble.

Singkat cerita... Nia yang sempat menolak ini juga tak kuasa menentang hatinya dan iya2 aja waktu si L(aki)-L(aki) bilang kalau hatinya telah rusak dan pengin menikah cepat 3 hari setelah mereka bertemu. Tolooong... sy ikut heboh dibuatnya.. dan.. setelah menikah ternyata mereka punya chemistry yang kuat sehingga akhirnya si Nia luluh jugaa... Bahagia lah penikahan mereka. Selesaikah? oh.. tidak, belum tepatnya..

Kehadiran sosok2 dari masa lalu dalam kehidupan mereka membuat semuanya kisruh. Baik dalam hati dan perasaan mereka, dan tentu saja berimbas pada hubungan keduanya. Semuanya berawal saat Nia menemukan testimonial di friendster suaminya dari seorang bernama Shena yang membuat dia yakin kalau telah ada satu wanita yang menempati hati suaminya dan bertahta di sana lebih dulu. Dari pelarian Nia ke Anyer ternyata mempertemukan kembali dirinya dengan Avin, seseorang yang juga special buat dia di masa lalu.

Rissetyo, suami Nia, semakin tak karuan saat tau kalau ternyata.. Shena-nya telah menjadi janda.. dan suaminya dulu meninggalkannya karena mencintai seorang wanita yang kini menjadi istrinya. rumit banget euy..

lagi2 sy jatuh cinta dengan novel mbak Ifa yang satu ini, emang TOP BGT deh.. gaya bahasanya mbak Ifa banget.. sampai2 sy ngerasa tokohnya juga mbak Ifa banget. Dan bagaimana mbak Ifa menempatkan semua tokoh dalam posisi pratagonis, ga ada yang jahat, tapi tetap ada konflik yang bikin perut melilit..

jadinya, ceritanya ga kayak sinetron gituh.. Seperti halnya dalam Cinta Semusim bagaimana orang ketiga pun digambarkan bukan pihak yang tersalah tapi yang terkhilaf (apa coba bedanya??). intinyaa.. mbak Ifa menempatkan bahwa yang namanya manusia itu wajar punya kesalahan tanpa berubah jadi jahat.