Tanpa Ayah Tapi Sukses : Anak-Anak Yatim Pengukir Sejarah

DESCRIPTION

Imam Bukhri, penyusun kitab Shahh Bukhri, ditinggal wafat ayahnya saat masih usia kanak-kanak. Imam Syfi`i, imam mazhab Syfi`i, tidak menikmati kasih sayang ayahnya yang wafat saat dia masih di kandungan ibunya. Imam Ahmad bin Hanbal, ditinggal wafat ayahnya saat berusia kanak-kanak, tapi kemudian menjadi pakar fikih, dan imam mazhab Hanbali. Kong Hu Chu, filsuf terkenal, dia ditinggal ayahnya saat ia baru berusia tiga tahun. Gerhard Schrder, mantan Kanselir Jerman, ditinggal ayahnya 3 hari setelah dia lahir. Ibnu al-Jauz, pakar ilmu-ilmu Islam, ayahnya wafat saat dia berusia tiga tahun. Syeikh Ahmad Ism'l Ysn, pejuang Palestina dan pendiri Hamas, hanya menikmati kasih sayang ayahnya sampai usia lima tahun. Bill Clinton, mantan Presiden Amerika Serikat, ayahnya meninggal tiga bulan sebelum kelahirannya. Peter Lynch, pengusaha sukses, ayahnya meninggal saat dia belum genap sepuluh tahun. Frederick W Smith, pendiri perusahaan Federal Express (FedEx), ayahnya meninggal ketika dia baru berusia empat tahun. Nelson Mandela, mantan presiden Afrika Selatan, ditinggal ayahnya saat masih usia belia.Bagaimana mereka--dan tokoh-tokoh lain di buku ini--meretas jalan sukses dan mengukir sejarah dunia? Apa rahasia keteguhan dan kesungguhan mereka tetap sukses meski hidup tanpa ayah mereka? Buku ini menyuguhkan jawaban-jawabannya, sekaligus akan memotivasi Anda untuk sukses.

Materi Bahasan
Bill Clinton Frederick W. Smith Gerhard Schrder Hfizh Ibrhm Ibnu al-Jauz Jengis Khan Kong Hu Chu Leonardo da Vinci Nelson Mandela Peter Lynch Simon Bolivar Ysir 'Araft  Imam Ahmad bin Hanbal Imam al-Ghazli Imam Bukhri  Imam Sufyn Ats-Tsauri Imam Syfi'  Ahmad Ysn Al-Mutanabbi 'Abdul 'Azz bin Bz 'Abdurrahmn ad-Dkhil 'Abdurrahmn as-Sa'di 'Abdurrazq as-SanhriAb Hasan an-Nadaw

Goodreads Review Tanpa Ayah Tapi Sukses : Anak-Anak Yatim Pengukir Sejarah