Majalah Marketeers Edisi 33 - Juli 2017

Sebaik
apa pun produk yang Anda hasilkan, tentunya akan membuat konsumen
kecewa jika tidak dilengkapi dengan layanan atau servis yang cepat dan
tepat. Sederhananya, perusahaan atau pemilik merek berusaha mengeluarkan
jutaan rayuan agar konsumen membeli produk Anda. Namun, ketika mereka
tergoda dan akhirnya membeli, mereka kesulitan ketika ingin bertanya,
komplain, atau bahkan bertransaksi lebih lanjut. Konsumen yang semula
cinta dengan produk Anda, bisa saja berubah menjadi benci karena urusan
servis yang buruk.

Kecanggihan teknologi pun menjadi jawaban.
Layanan yang dulunya bersifat offline dan harus melibatkan karyawan,
kini bisa dilakukan sendiri oleh konsumen dengan adanya bantuan
teknologi. Layanan digital itu pun beraneka ragam bentuknya. Mulai dari
kiosk, aplikasi, media sosial, dan lainnya. Pada intinya, layanan
berbasis teknologi digital itu bertujuan memberikan kemudahan,
kepraktisan, dan kecepatan dalam hal pembelian, booking, komplain, dan
lainnya.

Hal ini memperkuat fakta bahwa teknologi bisa digunakan
perusahaan atau pemilik merek bukan hanya untuk memperkuat distribusi,
promosi, atau berinteraksi. Teknologi juga bisa kita gunakan untuk
memberikan layanan atau servis kepada konsumen.

Digital
Self-Service: My Wish is My Command! pun menjadi tajuk utama Marketeers
edisi Juli 2017 ini. Sebelum menghadirkan layanan berbentuk digital,
alangkah baiknya jika perusahaan menentukan dulu apa tujuan, barulah apa
wujudnya. Marketeers juga menghadirkan berbagai praktik dari perusahaan
di Indonesia yang sudah menerapkan digital self-service.

Harapannya,
praktik dari para perusahaan itu bisa memberikan gambaran agar
investasi Anda tidak sia-sia. Semoga saja, Anda bisa memberikan layanan
yang terbaik bagi konsumen Anda di tengah zaman yang serba cepat ini.

Selamat Idul Fitri bagi para pembaca setia Marketeers. Mohon maaf lahir dan batin.