CELANA (dist)

DESCRIPTION

Saya membayangkan akan lebih banyak orang Indonesia suka sastra, setelah membaca Celana. Mungkin, mula-mula tergelitik untuk mengetahui apa yang ada di dalamnya. Tetapi siapa tahu, setelah itu orang jadi tergila-gila pada sastra karena imajinasinya dibebaskan, pikirannya diputarbalikkan dan jiwanya digetarkan. Apalagi setelah berpuluh tahun manusia Indonesia terkungkung oleh birokrasi, basa-basi dan kekeringan akhlak. Sebetulnya saya lebih suka judul antologi ini Ranjang, bukan semata-mata karena lebih gampang dijual, atau karena 12 dari 42 sajaknya berjudul itu. Tetapi karena Ranjang mencakup wilayah pengembaraan imajinasi Joko Pinurbo, dari yang profan ke yang sakral, dari kelahiran sampai kematian. Di sana pula, kita mengembara dalam mimpi yang mengoyak kenyataan, dan kenyataan yang lebih absurd dari mimpi. Kesusastraan Indonesia diperkaya oleh Celana. (Melani Budianta)