Messiah

DESCRIPTION

When The Perfect Murderer Meets The Perfect Detective Seorang pembunuh berantai yang misterius berkeliaran. Tiga orang telah dibunuh dengan sadis, lidah terpotong dan sendok perak terjejal di mulut mereka. Untuk pertama kali dalam karirnya, Red Metcalfe, detektif kelas kakap yang sebelumnya terkenal selalu sukses memasuki jalan pikiran para pembunuh dan menangkap mereka, menghadapi pembunuh yang begitu pintar dan unik. Sementara korban-korban terus berjatuhan, ia bersama tim yang dibentuknya selalu menemui jalan buntu; motif dan cara pembunuh dalam melakukan aksinya benar-benar sulit untuk dipahami, begitu brilian hingga Red dipaksa menghadapi monster lain: masa lalunya sendiri. Kali ini, nyawa yang harus diselamatkannya mungkin saja nyawanya sendiri... "Kau hebat, Kawan. Tetapi, mengapa dan untuk apa? Siapakah kau sebenarnya?" Siapkan Jantung Anda... Ketegangan, Lika-Liku Misteri Pemecahan Kasus Pembunuhan Tanpa Jejak... Sang PEMBURU Kini Balik DIBURU... Gila....Ternyata Sang Pembunuh Menganggap Dirinya MESSIAH... Kisah mencekam tentang moralitas yang mengalami kemunduran, pengaburan, juga tentang keputusasaan dan penyelamatan... *** Boris Starling adalah novelis Inggris. Lahir pada tahun 1969 dan mengenyam pendidikan di Eton College dan Trinity College, Cambridge. Bekerja kali pertama sebagai jurnalis di The Sun dan The Daily Telegraph, lalu beralih ke sebuah agen yang khusus menangani negosiasi penculikan dan penyelidikan rahasia. Tahun 1996, ia muncul di acara kuis Mastermind di BBC, dan berhasil maju sampai babak semifinal. Topik khusus yang dikuasainya adalah "Herge dan Komiknya Tintin" dan "Kehidupan dan Novel-novelnya Dick Francis". Novel thriller pembunuhan berantai Messiah ini adalah karya perdananya dan telah diterjemahkan ke banyak bahasa. Novelnya yang lain adalah Storm (yang memenangi penghargaan " Bacaan Terbaik dan Mencengangkan" versi W.H. Smith tahun 2000) dan Vodka and Visibility. Ia tinggal di London bersama istrinya, seorang produser televisi, dan puteri mereka. Silahkan kunjungi websitenya di www.borisstarling.com. *** #1 International Bestseller Thriller Paling Mengerikan Setelah The Silence of The Lambs "alurnya cepat dan beranisalah satu novel pembunuhan terbaik yang pernah Anda baca." Esquire (UK) "mengerikan sekaligus mengagumkanakan menguasai Anda dari halaman pertama hingga halaman terakhir." Val McDermid, Penulis Laris New York Times "Ini seperti The Silence of The Lambsbahkan lebih bagus. Saya menikmatinyatapi novel ini bukan untuk mereka yang lemah jantung." Epinions.com "Thriller yang sangat mendebarkan. Begitu mulai membacanya, Anda tak ingin berhenti." Martin Edwards, Penulis The Harry Devlin Mysteries "Boris Starling memang brilian! Fiksi pembunuhan berantainya ini betul-betul mendebarkan...ketika akhirnya saya menyelesaikannya, saya tidak bisa tidur!" Michael Lodrof, The New York Times Book Review "Messiah adalah salah satu fiksi pembunuhan berantai menakutkan yang pernah ada." Writers Write "wajib bagi penggila misteri pembunuhan, bukan untuk mereka yang penakut." Bookbrowse.com "Messiah mengetengahkan rasa takut dan kegelisahan." Publisher Weekly "Adegan yang mengerikan, skenario yang menyeramkan, jiwa yang sakit, tetapi saya tidak bisa berhenti membacanya." Jeremiah Gouge, booksnbyte.com "Messiah diawali dengan sebuah kejutan yang terus berlanjut hingga ke halaman terakhirluar biasa!" Book Rocket "Anda akan jengkel setengah mati kalau harus berhenti membacanya di separuh bagian..." Reviewsofbooks.com "Novel ini akan membuat Anda terjaga di tengah malam." Guardian

REVIEW Messiah

Oleh : b1ue_m4rine, 30 Jan 2008-10:45:31

Rating

Novel thriller yang sangat menakjubkan. Mulai dari bab-bab awal, pembaca telah diajak untuk berpikir dan menebak-nebak beberapa kejadian seperti siapa saja anggota tim Red, apa motif berbagai pembunuhan, dan siapa pelaku pembunuhan-pembunuhan tersebut.

Red Metcalfe, seorang inspektur detektif yang terkenal dengan kemampuannya dalam membaca pola pikir pembunuh berantai, kali ini diperhadapkan dengan dua kasus dalam semalam yang memiliki pola dasar yang sama, lidah korban dipotong dan diambil oleh pembunuhnya serta di dalam mulut korban terdapat sebuah sendok perak dan korban dalam kondisi hanya memakai celana dalam. Red memilih tiga orang yang kompeten dengan kepribadian yang berbeda sebagai timnya. Bersama timnya, Red pun memulai pelacakan. Beberapa korban jatuh lagi dengan pola dasar yang sama, tanpa lidah, terdapat sendok perak di mulut dan hanya memakai celana dalam. Mereka menyebut pembunuh dengan sebutan "Lidah Perak". Ketika Red bersama timnya sudah menemukan motif pembunuhannya, yaitu "Lidah Perak" mengganggap dirinya sebagai Yesus dan mengumpulkan kedua belas muridnya, perpecahan dalam timpun terjadi akibat pengkhianatan oleh salah seorang anggota timnya.

Dengan tim yang tinggal beranggotakan tiga orang, Red melanjutkan pelacakan. Korban masih berjatuhan. Namun Red dan timnya masih tidak dapat melacak siapa identitas sebenarnya dari si "Lidah Perak". Mereka tidak dapat tahu aktivitas si "Lidah Perak", tetapi si "Lidah Perak" dapat saja mengetahui aktivitas mereka.

Kasus ini membawa pengaruh yang sangat mengganggu dalam kehidupan pribadi dan psikis Red. Kasus ini bukan lagi hanya menjadi bagian dari pekerjaannya, namun telah menjadi bagian dari kehidupannya. Kejadian di masa lalu Red juga menghantui Red.

Red bukan hanya seorang detektif lagi tapi dia juga menjadi korban incaran si "Lidah Perak". Bukan lagi Red yang mencari si "Lidah Perak" namun dia juga yang sedang diincar si "Lidah Perak". Ketegangan, ketakutan dan kemarahan digambarkan lewat setiap kejadian dalam cerita.

Dan yang paling menakjubkan adalah ending yang tak terduga sama sekali. Benar-benar merupakan sesuatu hal yang dibungkus dengan sangat apik, sehingga menjadi suatu "surprise" bagi pembaca. Tak terbayangkan sama sekali ending yang seperti itu. Sikap dan Red menghadapi si "Lidah Perak" menjadikan segala perjuangan Red dalam mempertahankan dirinya dari masa lalunya menjadi tidak berarti sama sekali. Semua perjuangannya bertahun-tahun lenyap hanya dalam semalam.