Display Buku
Metropop: Sunshine Becomes You
 
Rp 85.000
Hemat Rp 4.250
Rp 80.750

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari sdhanisworo
 
  18 Jun 2012 - 10:30:28

Isi Resensi :
Cinta itu Ibarat Sinar Matahari Pagi


Pertama kali lihat buku ini aku udah tertarik karena warnanya pink. Ditambah lagi, baca sinopsisnya yang sekilas terdengar seperti cerita misteri. Tapi, dari pengalamanku baca buku-buku karangan Ilana Tan nggak mungkin kalau buku yang satu ini bergenre misteri. Yang ada malah membuat pembacanya nangis tersedu-sedu. Buku yang bercerita tentang kisah cinta dibawah langit New York ini sederhana, tapi memukau. Seorang penari berbakat bernama Mia Clark yang memiliki mimpi besar menjadi seorang penari ternama di seantero Amerika, bahkan dunia. Meskipun Mia tidak tahu darimana asal usulnya, namun bisa dibilang ia memiliki segalanya dan sama sekali tidak kekurangan kasih sayang dari orangtua angkatnya. Hidupnya serbaberkecukupan. Ia juga memiliki teman-teman yang sangat menyayanginya. Tak terkecuali para pria. Banyak sekali pria yang mendekatinya, namun tak satupun diantara mereka yang mampu mencuri hatinya. Salah satu pria bernama Ray Hirano yang se-profesi dengannya sangat menginginkannya untuk bisa menjadi kekasihnya. Sayang, Mia hanya menganggapnya sebagai teman biasa, tak lebih. Mia hanya membutuhkan Ray untuk mengajar tari di studio tari tempatnya bekerja, dan rupanya Ray menganggap itu sebagai sebuah harapan untuk bisa mendekati Mia. Harapan demi harapan yang dipupuk Ray tak menghasilkan apa-apa, ketika suatu ketika secara tidak sengaja Mia bertemu dengan Alex Hirano yang bukan dan tak lain adalah kakak kandung Ray sendiri. Tak ada yang tahu bagaimana perasaan Mia terhadap Alex, maupun sebaliknya. Selama ini Ray mengenal kakaknya sebagai pria yang dingin terhadap wanita. Dan, Mia pun seolah menutup hati terhadap laki-laki. Entah apa sebabnya. Mimpi-mimpi besar yang dirajut Mia sejak kecil tak bisa ia lupakan begitu saja. Ia pernah mengikuti kelompok tari terbesar di Amerika dan akhirnya mengundurkan diri karena suatu sebab. Namun, keinginannya untuk terus menari tak pernah pudar. Suatu ketika ia ditawari mantan pemilik kelompok tari yang ia ikuti dulu. Dan, tak ada pilihan lain baginya selain menerimanya. Baginya, menari adalah hidupnya. Tanpa menari ia bukanlah seorang Mia Clark. Setelah tampil dalam pertunjukan tari itu, hatinya memang merasa puas, tetapi tak ada seorang pun yang bisa menjawab apakah keputusannya menari di panggung itu adalah sebuah keputusan yang baik ataukah buruk. Bahkan orangtuanya juga tidak bisa menjawabnya. Apapun jawaban itu, yang jelas keputusan itu bukanlah keputusan yang terbaik. Bukan hanya bagi Mia, tapi juga bagi semua orang yang pernah mengisi hari-harinya. Membaca cerita ini pembaca seolah ikut larut di dalamnya. Menangis sekaligus tertawa semakin membuat cerita ini hidup dan terasa nyata. Unik dan tidak membosankan, adalah satu-satunya kata yang bisa menggambarkan buku ini. Hanya saja, di bagian akhir ceritanya terkesan terburu-buru. Ilana Tan tidak membuatnya secara lebih detail ketika mencapai klimaks dimana pembaca mungkin sedang menangis. Yang lebih ditonjolkan adalah pada bagian epilog ketika klimaks itu sendiri telah usai. Dan disitulah pembaca dibuat menangis untuk yang kesekian kalinya.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]