Mobil Bekas dan Kisah-Kisah dalam Putaran

Rio begitu terobsesi dengan mobil jeep hijau yang menghuni garasi rumahnya. Setiap saat, dia berharap bersama mobil itu akan mampu memupus kerinduannya kepada sosok bernama Indah. Tetapi, rasa sepi dan hampa malah makin menggigit.

Kuku mengemudi mobilnya kencang-kencang. Memacari seorang pembunuh adalah pilihan yang tak pernah ada dalam kamusnya, apalagi pembunuh yang mencabut nyawa kekasihnya.

Bagi Rio, Kuku, dan manusia-manusia lainnya, mobil jeep hijau itu bukanlah sekadar kendaraan yang membawa mereka melintasi tempat. Lebih jauh lagi, mobil bekas tersebut menjadi saksi pergulatan mereka melakoni hidup yang penuh absurditas.


Tentang Penulis

Bara belajar menulis sejak pertengahan tahun 2007. Tulisan-tulisannya berupa karya fiksi (puisi dan cerita pendek) maupun nonfiksi (ulasan buku dan kolom) tersebar di majalah budaya, surat kabar lokal maupun nasional, portal-portal daring, dan antologi bersama penulis-penulis lain.

Buku Bara yang sudah terbit: Angsa-Angsa Ketapang (2010), Radio Galau FM (2011), Kata Hati (2012), Milana (2013), Cinta dengan Titik (2013), Surat untuk Ruth (2014), Jatuh Cinta Adalah Cara Terbaik untuk Bunuh Diri (2014), Jika Aku Milikmu (2015), Metafora Padma (2016), Elegi Rinaldo (2016), dan Luka Dalam Bara (2017). Buku Radio Galau FM dan Kata Hati telah jadi film layar lebar, diproduksi oleh Rapi Films. Beberapa cerita pendek Bara diadaptasi ke film-film pendek independen oleh mahasiswa dan komunitas.

Bara menjadi pembicara di Makassar International Writers Festival (MIWF) 2013, Asean Literary Festival (ALF) 2015, dan di Festival Sastra Banggai (FSB) 2017. Bara adalah penulis terpilih Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2013.

Keunggulan
-    Adaptasi film Mobil Bekas dan Kisah-Kisah dalam Putaran yang meraih penghargaan di Festival Film Internasional Busan 2017
-    Ditulis oleh penulis bestseller Indonesia