19 Kisah Inspirasi dari Balik Penjara

DESCRIPTION

"Saya dan suami menyiapkan hati, turun dengan pengamanan untuk ikut sarapan. Dengan borgol yang melingkar di tangan, saya bergantian dengan suami mengambil makan. Kami berdua sengaja memilih duduk di pojok yang cukup luas. Banyak meja yang sudah terisi. Di setiap dinding, terpasang kaca cermin sehingga dengan mudah mereka memandang kami."

Ini adalah kisah pergulatan suami istri yang sama-sama dijebloskan ke jeruji penjara terkait kasus hukum berat. Meski tertatih-tatih lantaran beban psikologis yang menghimpit, mereka akhirnya perlahan-lahan bangkit. Naluri untuk menghidupi kedua anaknya menjadi lecutan untuk mengais rezeki di dalam bui. Tekad itupun mendapat sambutan hangat dari para penghuni lapas. Sebuah mukjizat yang bisa membasuh keluh kesah mereka untuk melapangkan napas bagi kedua anak mereka yang masih bocah. Manakala eindu menggigit sanubari, sang ibu tergerak untuk membuatkan selimut bagi kedua anaknya.

"Nak, anggap saja selimut ini Mama yang selalu ngeloni kalian saat tidur di malam hari. jangan pernah merasa kedinginan, jangan pernah merasa jauh dari mama ya. Peluk erat selimut ini untuk menghangatkan kalian saat dingin."

Begitulah ucapan ibu saat bertatap muka dengan kedua anaknya. Di antara pelukan dan air mata yang memburai, bocah-bocah kecil titu memberikan sepucuk surat. Kegundahan pun sirna saat sang ibu membaca goresan pena dari jemari kecil anaknya yang mengandung kekuatan cinta luar biasa.

"Ma...apapun kata orang tentang Mama, tapi kita tetap sayang Mama."

Kisah tersebut hanyalah salah satu kisah yang terserak dalam catatan kehidupan para warga binaan ini. Sebuah realisasi yang menggugah hati siapa pun yang membacanya. Buku ini akan memberikan percikan semangat dan kesadaran jiwa akan kesalahan, bangkit dari keterpurukan, menemukan Tuhan, mengetasi kegelisahan akan penyesalan masa lalu, dan menjadi seorang pemenang dalam hidup mereka.