Motor Matik Milik Bapak

Kita adalah kesakitan-kesakitan, yang tidak akan tersembuhkan, cinta itu mati, menjelma arwah, menggentayangi mimpi-mimpi kita.

Sepanjang jalan ku pandang wajah dan tubuh bapak yang dalam kondisi koma. Air mataku mengalir deras. Ada perasaan menyesal apa yang aku lakukan selama ini. Aku telah mensia-siakan pengorbanan dan harapan bapak.

Bolehkah aku menangis? Aku ingin berteriak, aku murka, tapi aku tak bisa. Bagaimana dunia berusaha menyingkirkan nilai kebenaran, menukar cinta dengan ambisi, mengutuk ketulusan, dan menyisakan luka-luka yang tak akan pernah tersembuhkan.

Benar, balon udara terbuat dari plastik. Aku meyakini, suatu saat aku bisa membuat balon udara dan menaikinya bersama keluarga kecilku. Melihat permukaan bumi yang katanya memukau itu dan berteman dengan burung-burung di sana.


1.    Motor Matik Milik Bapak adalah hasil kumpulan hasil sayembara cerpen sastra yang diselenggarakan oleh Penerbit Histeria bekerja sama dengan akun media sosial yang bergerak di bidang puisi dan sastra @setjangkir.kopi dan didukung sepenuhnya oleh Balai Bahasa Yogyakarta yang merupakan perpanjangan tangan dari Dinar Pendidikan untuk pelestarian Bahasa Indonesia dan bahasa daerah di lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.
2.    Pemilihan 10 besar cerpen yang akhirnya terkumpul dalam antologi ini sudah berdasarkan penilaian beberapa aspek oleh tiga pihak yang berbeda tersebut. Sayembara ini diikuti oleh 200 peserta seluruh Indonesia dari berbagai latar belakang, jenis kelamin, pekerjaan, dan daerah asal. Mulai dari A Daerah Istimewa Aceh, hingga Sulawesi bagian utara dan Nusa Tenggara Barat. Sebaran pemenang sayembara dapat diperinci sebagai berikut: Yogyakarta (2), Jawa Tengah (3), Jawa Timur (3), dan Sulawesi Selatan (2).
3.    Bahasa yang dipergunakan dalam kumpulan cerpen ini adalah bahasa sastra. Sebagian menggunakan metafora khas sastra, sebagian lagi lebih membawa pesan moral dan humanisme dalam kehidupan sehari-hari.
4.    Buku ini dapat membantu meningkatkan literasi masyarakat terhadap karya sastra, dalam hal ini, cerita pendek, sehingga diharapkan masyarakat dapat melakukan apresiasi terhadap bentuk-bentuk kesusastraan baik cerpen maupun karya-karya sastra lainnya.