Display Buku
MetroPop : Endorphin - A Dose of Happiness
 
Rp 40.000
Hemat Rp 2.000
Rp 38.000

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari shafariyenni
 
  17 Mar 2013 - 11:10:45

Isi Resensi :
Endorphin - A Dose of Happiness


Sekarang saya mengerti kenapa novel ini berjudul Endorphin, anda juga bisa mengetahuinya jika sudah membaca sendiri hingga tuntas. Pada setiap kejadian yang terjadi dalam novel ini, yang paling saya sukai adalah ketika Jeonha artis korea yang diyakini Byanca sebagai artis paling menyebalkan itu mengeja kalimat berbahasa indonesia sehingga kata-katanya agak tersendat-sendat. Sepertinya saya dapat membayangkan mimiknya ketika membaca tulisan tersebut. Ceritanya berawal dari seorang gadis asal Indonesia yang pindah ke Korea dan tinggal bersama kakaknya setelah mengalami trauma berat akibat mantan pacarnya yang saat menjalin hubungan dengannya ternyata sudah memiliki isteri. Sebenarnya selain dampak dari kecewa yang ia rasakan, alasan kepindahan Byanca juga dikarenakan pekerjaannya sebagai penulis biografi yang membuatnya harus membuntuti kegiatan orang yang akan menjadi subjek dalam tulisannya itu. Pekerjaan itulah yang menyebabkan Byanca terpaksa harus dekat dengan seorang artis bernama Jeonha yang terkenal jenius namun belakangan Byanca menyadari lelaki itu memiliki keanehan luar biasa. Selain hanya mau berbicara banyak dengan kucingnya yang bernama Mr. Gonzales, ia juga mengatakan kucing itu sebagai juru bicaranya, sehingga Byanca mengalami kesulitan karena setiap kali gadis itu mencoba menanyakan kehidupan Joenha, lelaki itu selalu menyuruhnya bertanya pada Mr. Gonzales. Sebenarnya ceritanya cukup sering saya tonton maupun saya baca, tentang lelaki yang bergaya cool, pendiam, dan sebagainya itu sangat anti terhadap kehadiran perempuan lincah, perhatian dan menyenangkan seperti Byanca lalu setelah banyak perkelahian muncul akhirnya mereka saling menyukai. Namun ada sisi lain yang menyebabkan novel ini terbilang istimewa, tokoh dalam novel ini memiliki cerita yang samar pada awalnya, sehingga membuat saya bertanya-tanya tentang penyebab patahnya tulang rusuk Byanca. Sekali lagi, karena saya memang menyukai kejutan, kali ini masa lalu Byanca sukses membuat saya melongo, diantara masa lalu kedua tokoh Byanca dan Jeonha, saya seribu kali lebih tertarik pada bagian kosong tentang cerita Byanca setelah mengetahui kekasihnya yang ternyata sudah memiliki isteri itu daripada masa lalu Jeonha yang sudah bisa sedikit saya tebak saat membaca kalimat ‘Pikiran Jeonha pun langsung menerawang, heran karena harus berurusan dengan anak kembar lagi’ itu. Satu lagi, sudut pandang yang digunakan Pramesti Ratna adalah sudut pandang favorit saya, yaitu sudut pandang orang ketiga. Settingnya juga berada di tempat-tempat yang bisa tergambar jelas dalam pikiran saya yang belum pernah menjejakkan kaki di Korea. Keseluruhan buku ini sesuai dengan judulnya, maknanya tentang mereka yang berusaha mencari endorfin untuk diri mereka, dan tentu saja semua orang di dunia juga ingin menemukan endorfin dalam kehidupannya.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]