Display Buku
Si Pencuri Anak - The Child Thief
 
Rp 150.000
Hemat Rp 7.500
Rp 142.500

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari Siska_46
 
  05 Sep 2013 - 12:10:16

Isi Resensi :
The Child Thief


Pada saat membaca buku ini di halaman-halaman awal, saya belum “ngeh” kalau novel ini berdasarkan dari tokoh Peter Pan yang saya kenal dari film animasi Disney (saya belum membaca novel asli karangan James Berry). Setelah jauh membaca saya kemudian berpikir ini merupakan cerita versi gelap dari Peter Pan, yang mengejutkan saya ternyata menurut Brom – penulis The Child Thief- pada halaman Catatan Penulis dan Ode untuk Peter Pan, inspirasi penulisan novel ini malah didapatkan setelah membaca beberapa sisi gelap Peter Pan yang terdapat dalam buku asli James Berry yang kemudian digabung dengan legenda Raja Arthur, mitologi serta cerita rakyat dari beberapa negara Eropa. Novel ini memiliki alur cerita yang maju mundur, pada 500 halaman pertama lebih banyak menceritakan dari sudut pandang 2 tokoh utama yaitu Peter dan Nick . Nick meninggalkan rumah ibu dan neneknya karena bermasalah dengan Marco- pengedar narkoba yang tinggal di rumah yang sama. Dalam pelarian Nick hampir tewas dianiaya oleh para kaki tangan Marco, karena Nick mengambil barang mereka, namun diselamatkan oleh Peter. Nick yang sangat terpukau dengan Peter yang riang, gesit dalam berkelahi, bertelinga runcing, mata yang berwarna keemasan dan senyum yang dapat menular, dengan sukarela mengikuti Peter menembus kabut di pelabuhan kota New York menuju Avalon tempat dimana menurut Peter mereka tidak perlu tumbuh dewasa, pulau penuh sihir dan petualangan, tapi juga ada bahaya dan monster-monster. Sebelum sampai di Avalon, pada saat menembus kabut Nick sudah mengetahui bahwa cerita Peter tidak seluruhnya benar. Namun Nick tidak dapat kembali ke kotanya dan terpaksa harus bergabung dengan klan Iblis, tinggal di pohon Iblis yang terletak di Hutan Iblis. Sedikit demi sedikit Nick mulai mengetahui keseluruhan cerita mengapa Peter mencari anak-anak untuk kemudian dibawa ke Avalon. Avalon setelah ditinggalkan Avallach – Dewa Penyembuhan, dikuasai oleh putrinya yaitu Lady Modron yang merupakan penguasa danau dan Ratu seluruh wilayah Avalon. Lady Modron memiliki 2 saudara yaitu Yang Bertanduk – roh hutan dan penguasa segala makhluk liar dan Ginny Greenteeth penyihir sungai yang tinggal di daerah rawa-rawa. Peter masuk ke Avalon diusia 6 tahun, sebelumnya peter harus berjuang hidup di hutan setelah dibuang oleh keluarganya karena memiliki darah faery . Beberapa peristiwa menjadikan Peter memiliki pengalaman yang buruk terhadap manusia dewasa. Di Avalon Peter bertemu dengan Lady Modron yang telah menyelamatkannya dari Penyihir Ginny Grennteeth, Peter langsung terpesona oleh Lady Modron dan rela berbuat apa saja untuk selalu berada di sisi Lady Modron. Sementara itu di dunia luar – dunia manusia- dengan adanya agama baru menyebabkan kepercayaan manusia kepada sihir mulai lenyap, yang kemudian diperparah dengan terdamparnya beberapa kapal dari inggris yang dipimpin oleh sang Kapten (tanpa Hook kali ini) dan juga seorang pendeta di pulau Avalon. Maka dimulailah perang antara penghuni pulau Avalon yang dipimpin oleh Yang Bertanduk didampingi Peter dan klan Iblisnya dengan para pendatang. Para pendatang yang dulunya adalah manusia, namun karena sihir di pulau Avalon dapat mempengaruhi manusia dewasa lambat laun merubah mereka menjadi Pemakan Daging yang susah untuk dibunuh (untuk anak-anak yang masuk ke Avalon, sihir membuat mereka tidak menjadi dewasa). Perang ini menyebabkan tewasnya Yang Bertanduk dan banyak anggota klan iblis, karena manusia memiliki peralatan perang yang lebih lengkap. Keganasan Pemakan Daging berlanjut dalam menghancurkan alam dan membunuh makhluk-makhlik di Avalon. Pulau Avalon terancam kehilangan sihirnya walaupun Lady Modron masih bisa mempertahankan kabut agar Pulau Avalon tidak ditemukan oleh manusia lain, dan kabut ini juga yahg mengakibatkan para Pemakan Daging tidak bisa keluar dari Pulau Avalon. Inilah yang menjadi alasan Peter membawa anak-anak dari dunia manusia dan menjadikan mereka pasukan yang akan mengusir Pemakan Daging dan membawa kembali sihir dan Lady Modron ketahtanya. Namun usaha Peter tidak mudah, peran Nick pun tidak kecil dalam kisah ini. Dalam novel ini adegan perkelahian digambarkan terlalu brutal sehingga saya sulit untuk membayangkannya, tapi ilustrasi di setiap awal bab detail dan bagus walaupun bernuansa kelam. Pelajaran yang saya ambil dari novel ini adalah jangan menilai orang dari tampilan luarnya saja dan untuk menyelesaikan perselisihan sebenarnya hanya diperlukan komunikasi yang baik antara 2 belah pihak tanpa mempermasalahkan perbedaan.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]