Display Buku
MetroPop : Autumn Once More
 
Rp 40.000
Hemat Rp 2.000
Rp 38.000

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari yuuuCaaaa
 
  05 Sep 2013 - 12:07:19

Isi Resensi :
Autumn Once More


Buku ini terdiri dari 13 cepen dari 13 penulis ataupun editor Gramedia. Emm.. semoga saja tiga belas itu tidak menjadi angka sial buat novel ini. Anyway, they are the authors: Ilana Tan, aliaZalea, Ika Natassa, Lea Agustina Citra, Nina Addison, Shandy Tan, Christina Juzwar, Anastasia Aemilia, Harriska Adiati, Hetih Rusli, Meilia Kusumadewi, Nina Andiana, Rosi L. Simamora. I'll tell you, kumcer is not my cup of tea. Saya tidak terlalu menyukai cerpen, rasanya ada yang kurang, ada yang di gantung, rasanya saya tidak puas. Tapi bagi penulis, menghasilkan cerpen itu seperti pelepasan dari kejenuhan menulis karena mereka yang biasa berkutat dengan cerita yang panjang mendapat kesempatan untuk menuliskan ide-ide sederhana yang sering muncul di benak mereka. Dari ke tiga belas cerpen ini, harus sayaakui karya Ika Natassa yang paling saya suka. Walaupun karya aliaZalea yang pertama saya baca, dan melanjut beberapa karya dari penulis lain, tapi karena jenuh, saya hanya membaca sekitar 4 cerpen di awal lalu melompat ke karya Ika. Sejujurnya, proses membaca novel ini sangat lama. Soalnya saya membacanya langsung di Gramedia. Awalnya saya berharap dengan metode ini, kebosanan saya akan buku ini bisa sirna, tapi sama saja. Ketika saya membaca karya Ika, langsung terasa bahwa itu adalah ide sang penulis dan sedikit kisah tentang sang penulis. Bagi saya, sebuah karya tulisan akan terasa real, bila sang penulis pernah mengalami apa yang dialami tokoh utama. Bagi Ika, atau siapapun yang pernah ke bandara, pasti bisa langsung merasakan pengalaman jadi toku utama. Critical Eleven adalah sebelas menit yang paling kritis di atas pesawat: tiga menit setelah take off dan delapan menit sebelum landing. Critical Eleven adalah deskripsi tentang pertemuan tokoh utama dengan pria yang duduk di sampingnya selama perjalanannya di pesawat. Cerita lain yang saya suka adalah Her footprints on His Heart, kisah tentang sepasang kekasih yang berencana menikah. Suatu ketika sanga mantan muncul kembali dan mengusik kisah mereka. Sang wanita yang tahu benar bagaimana kisah mereka dulu, memutuskan untuk meninggalkan kekasihnya agar bisa menyatukan hubungan cintanya yang dulu kandas. “Aku tidak suka makan ramen kalau dia sudah dingin. Jadi tidak perlu kujawab ya Bee. Biarkan kamu saja yang menilai, apakah aku sungguh-sungguh mencintaimu atau tidak. "Rendy ~ Her Footprints on His Heart” “Heaven really knows what's best for us. Ariana ~ Her Footprints on His Heart” Cerita Love is Verb, membawa kenangan lama kembali menari-nari di benak saya. Lucu. :) Cerita lucu lainnya adalah Jack Daniel's vs Orange Juice, tentang pria yang menyukai anak Pak Haji. Demi memenangkan hati Pak Haji, dia rela mengganti Jack Daniel's dengan Orange Juice. Segala daya diupayakan demi mendapatkan istri baik-baik. "Cowok memang brengsek. Hobi ngerayu cewek mana aja, di mana aja, kapan aja... Gampang aja dapat cewek di tempat kadar alkohol lebih menentukan ketimbang kewarasan. Tapi kalau soal jatuh cinta, cowok cenderung pilih-pilih. Maunya sama cewek baik-baik." Saran saya, bagi yang tidak menyukai kumcer. Jangan membaca buku ini sekaligus. Satu persatu saja, kapan merasa jenuh dengan bacaan yang tebal, baca salah satu cerpennya, mungkin akan memberi kesegaran bagi kejenuhan.. =)
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]