Display Buku
Bebas - Out
 
Rp 66.000
Hemat Rp 13.200
Rp 52.800

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari jia
 
  19 Mei 2007 - 15:04:40

Isi Resensi :
Bebas


Awesome!!! Gila, gw nulis reviewnya aja ngeri. Keren banget si Natsuo Kirino ini. Gue udah lama ga baca buku yang bikin deg-degan ngeri, jijik, bersemangat, takut, miris,kasihan, dan marah sekaligus. Baca awalnya udah bikin paru-paru penuh udara. Betapa ya, hidup itu berat. Empat wanita, bekerja shift malam di sebuah pabrik makanan siap saji dengan permasalahan mereka. Masing-masing persoalan memohon memelas untuk dijadikan prioritas tertinggi, tapi nggak ada lagi first thing first karena semua hal dalam kehidupan mereka adalah darurat, prioritas. Mereka nggak punya cukup waktu, cukup dana, cukup kesabaran untuk menghadapinya. Masako, mantan wanita karier yang dikucilkan rekan sekerjanya karena kepala batu. Di tempat itu, perempuan tidak layak memegang tampuk pimpinan tinggi. Walaupun Masako Kitano telah bekerja cukup lama, kedudukannya selalu dilangkahi junior-juniornya yang lelaki. Kehidupan keluarganya telah lama mati. Sudah lima tahun ia tak sekamar lagi dengan suaminya yang semakin menarik diri dalam rumah siputnya. Anak remajanya mogok bicara setelah dikeluarkan dari sekolah karena fitnah kepemilikan narkoba. Ah, membayangkan keluarga yang dingin kayak gini. Pasti perih banget. Setiap kesenyapan mengiris kulit. Setelah perusahaan tempat dia kerja bangkrut, Masako di PHK dan terpaksa bekerja di pabrik makanan siap saji dalam shift malam. Ia masuk begitu pergantian hari, jam 12 malam, dan baru pulang saat fajar merekah. Disinilah ia kenal perempuan lainnya. Yoshie, semua orang memanggilnya kapten karena ia paling sigap dan sering memimpin flow pengisian nasi ke dalam kotak-kotaknya. Suaminya mati, meninggalkan mertua invalid yang tak bisa bangun dari tempat tidur. Putrinya Miki sedang dalam masa pemberontakan. Beban hidup Yoshie bertambah saat putri sulungnya kembali dan meninggalkan putranya yang tak berayah untuk diurus Yoshie. Gadis tertuanya kembali melarikan diri. Koniko. Ia tak pernah percaya diri dengan apa yang ia punyai. ia menciptakan topeng dengan barang-barang bermerk (tapi palsu). Dia berhutang kesana kemari demi memenuhi kebutuhan aktualisasi dirinya itu. Tapi, setebal apapun ia bermake up dan mempercantik diri, malah membuatnya makin merasa terpuruk. Apalagi setelah suaminya (teman kumpul kebonya deng) raib entah kemana. Bener-bener tipikal orang ga percaya diri yang rela melakukan apapun demi 'dianggap'. Jenis orang menyedihkan menyebalkan. Culas, licik, bodoh, ceroboh. Yayoi, paling cantik diantara semuanya. Paling muda. Ia memiliki dua anak yang masih kecil dan berencana pindah ke apartemen yang lebih layak tinggal dengan menabung sedikit demi sedikit. tak dinyana, Kenji suaminya menghabiskan seluruh uang tabungannya untuk judi bakarat dan mengejar seorang hostes dari Cina bernama Anna. Pertengkaran demi pertengkaran mereka semakin nyata. Kenji mati di tangan Yayoi. Ia kehabisan nafas setelah ikat pinggang milik Yayoi menyesaki lehernya. Di tengah kepanikan setelah menghabisi nyawa sang suami, Masako datang melegakan Yayoi. Semua tertanggulangi. Mayat itu dibagi-bagi dalam kantong-kantong kecil dan disebar di tempat sampah di seluruh penjuru kota. Bagi Masako, menyingkirkan mayat Kenji sama dengan pekerjaannya di pabrik. Tak boleh menggunakan rasa, bersikap profesional, lalu pura-pura tak terjadi apa-apa. Tak bisa melakukannya sendiri, ia meminta bantuan Yoshie. Tak dinyana, kawan mereka satunya lagi, Kuniko datang saat proses pemotongan mayat. Meski Masako tak mempercayai Kuniko, tapi ia menyertakannya dalam konspirasi itu. Dan benar, kecerobohan Kuniko menghancurkan semuanya. Ibu rumah tangga biasa. Dengan keji mampu melakukan hal seperti itu. Apakah tekanan hidup sudah begitu menghimpit hingga mereka lupa pada nurani mereka sendiri? Ternyata, perbuatan mereka secara tak langsung mengusik seorang germo pemilik sebuah rumah bordil dan klub judi. Dari sini, cerita semakin menegangkan dengan perang siasat antara Satake, sang germo, dan Masako. Selain itu, pertemuan Masako dengan Jumonji, pemilik usaha kredit memberikan pekerjaan baru untuk Masako dan Yoshie dengan bayaran berlipat. Dapatkah Yayoi membebaskan diri dari perasaan bersalah karena telah membunuh suaminya? Bisakah Yoshie melarikan diri dari kewajiban mengurus mertua dan cucunya, dan mengupayakan uang untuk kehidupan mereka yang lebih baik? Apakah Kuniko bisa berhenti menganggap orang lain lebih bahagia darinya? Dan Masako, dapatkah ia lolos dari pembunuh sadis yang mengejar-ngejarnya? Satake, bisakah ia melupakan masa lalunya? Menegangkan dari awal. Tak bisa dilepas, membuat rindu jika berhenti.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]