Display Buku
High Society
 
Rp 46.000
Hemat Rp 2.300
Rp 43.700

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari diorisnotgucci
 
  25 Mei 2007 - 12:17:24

Isi Resensi :
Formula Cerita High Society: Standar dan Klise


Nggak ada yang menduga bahwa High Society ini adalah novel sekuel dari Playing James, novel Sarah Mason yang juga diterjemahkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Pertama, karena karakter Clemmie di High Society kelewat standar, berbanding terbalik dengan si nyentrik Holly di Playing James. Adalah Clemmie, si jomblo yang karena konflik dengan pacarnya akhirnya dipecat dan terpaksa bekerja sebagai pelayan di sebuah pub. Gadis ini digambarkan sebagai si pasrah yang memilih mengomel di dalam hati ketimbang bangkit dan melawan ketidakadilan yang terjadi padanya. Clemie juga dideskripsikan sebagai cewek ember yang nggak bisa menyimpan rahasia lama-lama. Saking embernya, Clemmie sampai nggak dipercaya oleh adiknya sendiri. ‘Huru-hara’ dimulai ketika Holly, adiknya datang ke kota kecil mereka. Holly kebingungan karena diminta oleh kantornya untuk mencari tema baru untuk kolomnya. Holly setengah desperate waktu memutuskan menyelidiki misteri menghilangnya xxx, putri seorang ahli hukum ternama. Holly semakin bersemangat ketika mengetahui bahwa ada intrik keluarga yang terlibat di balik pengunduran diri xxx sebelum akhirnya menghilang seperti asap. Di sinilah hari-hari tenang Clemmie diusik. Holly nggak mau mengerjakan penyelidikannya sendiri. Jadilah, Clemmie diikutkan di penyusuran jejak xxx. Pertama, datang ke kastil milik si ahli hukum dengan mengaku sebagai rekan kerja yang khawatir atas keadaan xxx yang mengundurkan diri tanpa alasan jelas. Siapa yang jadi tumbal untuk penyelidikan itu? Clemmie. Dan, lagi-lagi, Clemmie pasrah-pasrah saja dilibatkan hingga tanpa sadar dia semakin jauh ikut campur dan nggak bisa balik badan lagi. Clemmie terjebak. Tak bisa ke mana-mana. Selain harus mengurusi masalah pribadinya sendiri, Clemmie juga harus hati-hati dengan keselamatan dirinya karena penyelidikan Holly ternyata berujung parah: mereka jadi sasaran kemarahan seorang mantan narapidana yang agak psikopat. Banyak tokoh-tokoh di Playing James, dikenalkan kembali di novel ini. Well, nggak semuanya sih. Ada ‘anggota’ keluarga Colshannon yang amit-amit menyebalkannya: Norman si burung camar. Entah kenapa, walapun ini cuma fiksi dan kehadiran Norman cuma bumbu-bumbu penyedap yang nggak terlalu berpengaruh ke keseluruhan cerita, udah cukup kok menjadi alasan buat pembaca nggak sampai mengantuk membaca High Society. Sarah Mason kurang maksimal mengolah ceritanya sehingga ujung-ujungnya kebosanan lah yang didapat pembaca. Nggak hanya di persoalan memformula karakter utama (Clemmie) yang ternyata nggak terlalu menarik, tetapi juga banyak adegan-adegan maksa yang membuat novel ini semakin nggak asyik. Contohnya, kemunculan mantan Clemmie yang merayunya kembali ke pekerjaan lamanya. Heh?! Saat membaca ini, aku mengerutkan kening. Pertama, karena adegan ini jelas-jelas tidak ada pengaruhnya ke cerita. Kedua, posisi adegan yang menjelang ending membuat kemunculan si mantan membawa novel menjadi klise.
Rating
+1 rating+1 rating+0 rating+0 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]