Display Buku
Trilogi Bartimaeus #1: Amulet Samarkand
 
Rp 55.000
Hemat Rp 2.750
Rp 52.250

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari Yuukichi
 
  23 Jun 2008 - 11:48:45

Isi Resensi :
The Amulet of Samarkand


Puas, itu kata yang paling cocok menurut saya ketika selesai membaca buku ini. Saya sangat suka endingnya yang pas, tak lebih (didramatisir) dan tak kurang (digantung), Good ending! Ini merupakan buku terbaik cerita fantasi tentang dunia penyihir yang pernah saya baca, mudah-mudahan untuk selanjutnya saya lebih beruntung lagi untuk bisa membaca buku lain yang sebaik ini atau mungkin yang lebih baik lagi. Hal kedua yang saya suka adalah sistem footnote. Biasanya footnote berisi penjelasan penulis tentang istilah atau kejadian tertentu. Disini footnote berfungsi sama, hanya itu bukan dari penulis melainkan dari si Bartimaeus, mencurahkan isi pikirannya saat itu, kadang kocak banget. Saya beri jempol dobel untuk Jonathan Stroud atas ide briliannya ini, bagus dan unik. Berbeda dengan penyihir-penyihir yang biasa kita tahu kekuatannya kebanyakan dari diri sendiri, disini penyihir justru hanya harus mampu menghafal mantra dan merapalkannya dengan tepat tanpa kesalahan di saat yang paling cocok. Sementara yang bekerja adalah makhluk-makhluk halus piaraan yang dipanggil dari Dunia Lain. Sejauh ini ada 5 kelas makhluk halus yang terklasifikasi mulai dari yang terkuat: Marid, Afrit, Jin, Foliot, Imp. Bartimaeus, Jin berusia 5000 tahun yang berhasil dipanggil oleh Nathaniel: pintar dan licik (karena intelegensianya yang tinggi atau mungkin juga akibat pengalaman buruk masa lalu sering diperlakukan tidak adil), super bandel dan tak bisa diatur (bahkan membantah perintah master yang memanggilnya, memang dalam kasus ini sih secara tidak sengaja dia mengetahui nama lahir ‘Nathaniel’), super iseng (jadi inget karakter Jin di Aladdin dan The Mask, mungkin semua Jin modern seperti itu ya?), angkuh tapi terkadang baik hati (tidak akan membunuh tanpa alasan kuat seperti pertarungannya dengan beberapa \'imp\' dan \'utukku\'), kemampuan dan kekuatannya hanya level menengah (paling tidak level 14 menurut Arthur Underwood), tidak terlalu hebat namun sering berhasil mengecoh dan hampir mengalahkan lawan-lawan yang saya rasa sebenarnya lebih kuat dari dia (yah menurut Faquarl – Jin piaraan Simon Lovelace, sering sekali di pertarungan mereka di masa lalu, Bartimaeus selalu terselamatkan oleh keberuntungan situasi dimana menurut Bartimaeus justru situasi itu diciptakan oleh inteligensia tinggi). Nathaniel, anak laki-laki berusia 12 tahun yang diadopsi sekalian dijadikan murid tunggal oleh Arthur Underwood sejak usianya 6 tahun: sangat percaya diri dengan kemampuannya dan apa yang akan mampu dilakukannya di masa depan (super yakin dengan keberhasilan rencananya dalam usaha mempermalukan Simon Lovelace, tapi baru awalnya saja sudah berantakan dimana Bartimaeus berhasil mengetahui nama lahirnya), cerdas dan otak encer (cepat belajar terutama menghafal semua mantra-mantra dari buku-buku selemari dinding di perpustakaan masternya yang tidak semua penyihir cilik maupun dewasa mampu melakukannya dalam sekejap), naif tapi keras kepala (mungkin karena kurang pergaulan di dunia luar, tapi entah kenapa tidak mau dalam belajar dari pengalaman-pengalamannya sehingga kadang Bartimaeus geregetan), kekanak-kanakan (hasil kombinasi dari semua sifat Nathaniel di atas). Inti ceritanya: Nathaniel menyuruh Bartimaeus mencuri Amulet Samarkand milik Simon Lovelace (seorang mentri ambisius dalam parlemen Inggris) agar bisa balas mempermalukannya. Ternyata demi mendapatkan kembali amulet itu, Simon Lovelace tak segan membunuh siapa saja bahkan master Nathaniel, Arthur Underwood yang juga seorang mentri. Disini sebuah konspirasi besar terbongkar, amulet itu akan digunakan Simon Lovelace dan kelompoknya untuk melakukan sesuatu yang sangat jahat. Nathaniel pun semakin bertekad menjatuhkan Simon Lovelace demi menegakkan kebenaran dan membalas dendam. Dua karakter utama diatas ketika bekerja sama bisa menghasilkan kekompakan yang diluar dugaan berhasil memberi kejutan dengan ide dan rencana mereka, tapi penulis tetap mempertahankan situasinya agar tidak sampai terlalu spektakuler atau berlebihan. Sebab bagaimanapun, Nathaniel hanyalah anak kecil dan Bartimaeus bukan Jin super hebat. Selamat membaca yah! (Yuukichi)
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]