Display Buku
Say No To Love
 
Rp 40.000
Hemat Rp 2.000
Rp 38.000

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari nanit
 
  13 Sep 2007 - 10:50:57

Isi Resensi :
Average Kind of Chick-lit


Dewi, gadis yang cantik tapi berasal dari keluarga yang kurang beruntung secara ekonomi, menjadi sekretaris Wisnu, calon pewaris suatu perusahaan konglomerat besar. Awal pertemuan mereka diawali dengan ke-tidak enak-an, Dewi diplonco habis-habisan oleh Wisnu sebagai pegawai baru. Ganti, Dewi yang marah besar setelah tahu dikerjai oleh Wisnu. Akhirnya mereka saling meminta maaf dan menjadi teman baik, selain hubungan sekretaris-boss. Sering jalan bareng, makan bareng, nongkrong bareng. Bisa ngobrol apa saja. Bahkan hubungan baik itu juga menjalar ke keluarga mereka. Dewi berteman baik dengan adik Wisnu, ayahnya, dan bahkan ibunya. Mereka bersikeras sebagai strictly good friend, karena masing-masing sudah mempunyai pacar ataupun incaran. Hingga akhirnya ketika hubungan masing-masing dengan orang lain tidak dapat dipertahankan. Pacar Dewi cemburuan dan terlalu posesif. Incaran Wisnu seorang selebritis yang belum berminat dengan hubungan serius. Tanpa mereka sadari, padahal semua orang sudah menyadarinya, ternyata orang yang paling tepat ada di depan mata, pertanyaannya adalahh: masihkah mereka memilih mempertahankan pertemanan mereka? Ide ceritanya sendiri tidak terlalu luar biasa. Padahal awalnya sudah cukup menarik. Mirip dengan berbagai cerita telenovela dan sinetron, intinya si gadis miskin yang bertemu pemuda kaya, lalu terjalin hubungan cinta. Bahkan kurang bumbu-bumbu di sekitarnya. Kecuali masalah dengan hati mereka sendiri, lingkungan sekitar, keluarga, kantor, hingga teman, tidak mempunyai masalah dengan hubungan tersebut bahkan mendukung. Ada seorang teman yang tadinya menaruh hati pada Dewi, tapi dia sudah punya tunangan dan konflik diakhiri dengan datar-datar saja. Agak luar biasa tentunya. Benarkah seorang konglomerat kaya raya rela anaknya yang berpendidikan tinggi mengawini seorang sekretaris dengan pendidikan D3 dari keluarga miskin, hanya karena dia suka musik jazz dan pintar masak? Sementara calon lain yang diajukan punya buanyaak kelebihan. Karakter Dewi ataupun apa kelebihannya juga kurang digali mendalam. Dari ceritanya tidak kelihatan kelebihan Dewi yang sangat menarik. Akhir ceritanya pun kurang menggigit. Kurang ada 'puncak' dari cerita yang mengalir dengan lancar namun datar. Problematika tidak tergali sempurna. Penyelesaian kurang dramatis, meski sudah diupayakan terjadi di pagi buta. Pertentangan batin yang diajukan sebagai misi utama juga kurang dalam dijabarkan. Akhirnya, ini adalah chick-lit biasa, yang bisa anda baca di waktu luang dan setelahnya, tidak ada kesan tertinggal. Bahkan keinginan untuk membaca lagi, sayangnya, juga tidak ada.
Rating
+1 rating+1 rating+0 rating+0 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]