Display Buku
I Hate Rich Men
 
Rp 45.000
Hemat Rp 2.250
Rp 42.750

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari yuuuCaaaa
 
  10 Apr 2012 - 11:31:45

Isi Resensi :
I Hate Rich Men


Virginia Novita, siapa kamu?? Ini benar-benar novel Indonesia kan? Bukan terjemahan kan? Maksudku ini novel karya anak bangsa kan? Salah satu kekurangan novel terjemahan adalah memaksaku membaca setiap barisnya, tidak boleh terlewatkan sedikitput, sehingga aku harus memberikan waktu yang lebih banyak untuk menyelesaikannya. Sedangkan novel Indonesia yang biasanya aku baca, lebih sering memusatkan perhatianku pada dialognya, jadi bagian yang lainnya bisa aku abaikan dan aku menyelesaikannya dengan cepat. Dan novel ini memaksaku membaca setiap barisnya, bahkan setiap tanda bacanya. Miranda usianya tiga puluh lima tahun, memiliki bisnis restoran dan butik, dan memiliki anak remaja berumur 17 tahun dengan prestasi pendidikan yang menagumkan. Tidak memiliki suami, dan kedua orang tuanya sudah meninggal. Memiliki sahabat-sahabat yang bernasib sama dengan dia, hamil dan ditinggalkan oleh pria yang menghamilinya. Sebastian Nino, sangat teramat mencintai Miranda. Dia tidak ingin melihat wanita ini terluka, dia ingin membahagiakannya. Mereka sangat akrab dan saling melindungi satu sama lain. Tidak satu pun orang di lingkungan sekolahnya yang mengira Miranda adalah ibunya, karena gaya pakaiannya, Miranda selalu dikira masih berumur dua puluhan tahun. Bahkan detektifnya Adrian Adimoto pun mengira demikian. Adrian sang konglomerat, terpaksa menjadi ayah wali dari Jessica karena kedua orang tua gadis itu sudah meninggal. Adrian sangat protektif pada anak walinya ini, karena dia tidak ingin anak walinya ini bergaul dengan orang-orang yang mengincar hartanya. Dia juga bahkan memiliki ide untuk menikahi Jess, jika itu bisa menghindari Jessica dari pria yang menikahinya demi harta. Jessica tidak menyukai bisnis dan dia hanya menyukai seni, maka dari itu dia tidak suka kalau pamannya memaksanya mengambil kuliah bisnis. Dia mengancam pamannya, dia akan menggunakan uang perwaliannya untuk kuliah seni di Amerika. Dia mengatakan kalau salah seorang temannya menginformasikan bahwa di Amerika dia dapat mengambil uang perwaliannya saat dia berusia 18 tahun. Hal ini lah yang membuat Adrian mencari tahu tentang teman yang dimaksud oleh Jess. Sebuah kesalahan informasi yang di tidak di luruskan sejak awal telah membuat sepasang manusia, Adrian dan Miranda terjebak dalam situasi yang menggelikan. Menjadi detektif gadungan yang mengawasi Nino dan Jess, dengan kebersamaan mereka tentunya membuat mereka saling mengenal satu sama lain. Dan Adrian tetaplah seorang pria normal, yang akan tergoda jika melihat tubuh wanita yang di balut dengan bikini atau bokong wanita yang ada di balik gaun tipis atau melihat Miranda menjilati sisa ice cream yang ada di bibir dan jari-jari wanita itu. Dan tidak ada pria yang bisa menjauhkan matanya dari wanita yang bernama Miranda, yang dengan gaya sederhana bisa membuat orang jatuh hati padanya. Penulisnya bisa menulisnya dengan sangat baik dan hampir sempurnya, novel ini bisa membuat pembacanya terseyum, tertawa, dan juga bersedih. Novel ini memang cocok di kategorikan sebagai metropop. Aku suka dengan T shirt yang di pakai oleh Adrian yang bertuliskan “I ONLY MAKE GIRLS” dan Miranda memakai yang bertuliskan “I MARRIED A RICH MAN” di depan dan “I’M SO IN LOVE WITH HIM” di belakang T shirt nya saat mereka merayakan ulang tahun Miranda yang ke empat puluh. Aku kasih bintang lima dan nilai seratus untuk novel ini. Novel ini benar-benar menarik untuk di baca dan sangat menghibur.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]