Memoar Seorang Geisha - Memoirs of a Geisha

  • Cover Memoar Seorang Geisha - Memoirs of a Geisha
Rp 65.000
Hemat Rp 3.250
Rp 61.750
Judul
Memoar Seorang Geisha - Memoirs of a Geisha
Penulis
No. ISBN
979
Tanggal terbit
Januari - 2002
Jumlah Halaman
490
Berat
500 gr
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
140x230mm
Kategori
Sosial-Budaya
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Lokasi Stok
Gudang Penerbit icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION


Memoar Seorang Geisha mengajak kita memasuki dunia geisha yang penuh rahasia, dunia di mana penampilan sangatlah penting; di mana keperawanan seorang gadis dilelang kepada penawar yang paling tinggi; dimana perempuan-perempuan dilatih untuk memikat laki-laki yang paling berkuasa; dan di mana cinta dicemooh sebagai ilusi belaka. Kisah Sayuri bermula di desa nelayan miskin pada tahun 1929, ketika sebagai anak perempuan berusia sembilan tahun, dengan mata biru kelabu yang luar biasa, dia dijual ke sebuah rumah geisha terkenal. Tidak tahan dengan kehidupan di rumah itu, dia mencoba melarikan diri. Tindakan itu membuat dia terancam menjadi pelayan seumur hidup. Saat meratapi nasibnya di tepi Sungai Shirakawa, dia bertemu Iwamura Ken. Di luar kebiasaan, pria terhormat ini mendekati dan menghiburnya. Saat itu Sayuri bertekad akan menjadi geisha, hanya demi mendapat kesempatan bisa bertemu lagi dengan pria itu, suatu hari nanti. Melalui Sayuri, kita menyaksikan suka duka wanita yang mempelajari seni geisha yang berat; menari dan menyanyi; memakai kimono, makeup tebal, dan dandanan rambut yang rumit; menuang sake dengan cara sesensual mungkin; bersaing dengan sesama geisha memperebutkan pria-pria dan kekayaan mereka. Namun ketika Perang Dunia II meletus, dan rumah-rumah geisha terpaksa tertutup, Sayuri, dengan sedikit uang, dan lebih sedikit lagi makanan, harus mulai lagi dari awal untuk menemukan kebebasan yang langka dengan cara-caranya sendiri.

REVIEW Memoar Seorang Geisha - Memoirs of a Geisha

Oleh : ernee, 18 Jan 2008-10:39:28

Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating
Novel ini memang lumayan tebal dan tidak bisa sekali baca. Alur ceritanya juga sangat biasa untuk ukuran novel. Kejutan-kejutan pada novel ini juga sangat biasa. Tapi menurut saya cukup menarik. Bukan hanya karena gaya bahasa yang dipakai pengarang, tapi kisahnya yang dalam tentang kehidupan seorang geisha yang diceritakan dengan sangat gamblang dan detail. Novel sejarah-budaya-roman ini sarat informasi mengenai seluk-beluk Geisha dan budaya Jepang.

Geisha yang kita kenal mungkin semacam pelacur Jepang, tetapi dalam buku ini kita akan tahu bahwa geisha bukan hanya sekedar pelacur yang menjual tubuh. Menjadi seorang Geisha tidak hanya diperlukan wajah cantik dan tubuh yang aduhai namun perlu keahlian khusus mengenai cara memakai kimono yang rumit dan berlapis-lapis, cara mengikat obi, memainkan shamishen, menari, memakai make-up tebal, riasan rambut rumit, hingga cara menuang sake semenarik mungkin. Geisha dianggap gagal jika ia tidak memiliki seseorang yang menjadi penyandang hidupnya, atau danna. Jadi menurut Arthur Golden, geisha semacam ini lebih cenderung sebagai isteri simpanan, bukan pelacur.

Namun bila ditilik lebih dalam, praktek pelacuran atau menjual diri pada laki-laki, juga terjadi pada geisha. Mereka melelang keperawanannya kepada laki-laki yang sanggup membayar mahal. Hal ini dapat dikatakan sebagai pelacuran anak, karena biasanya keperawanan mereka akan hilang sebelum usia 18 tahun. Pada praktek ini, rumah-rumah minum teh dan okiya berperan sangat dinamis sebagai makelar. Mereka mengistilahkannya dengan ‘mizuage’. Pelelangan mizuage ini, akan sangat berdampak pada kehidupan geisha. Geisha dengan hasil penjualan mizuage cukup tinggi akan mampu membayar utang-utangnya kepada pemilik okiya (untuk membiaya berbagai keperluannya, biaya pendidikan, pakaian, makan, kesehatan bahkan kosmetik yang mereka gunakan) dan ia akan menjadi sangat diangungkan di okiya tersebut.

Cerita dimulai dari kisah seorang anak perempuan bermata 'biru-kelabu yang luar biasa' dari desa nelayan miskin bernama Chiyo-chan yang dijual ke okiya/rumah geisha. Di sana Chiyo menjalani kehidupan sebagai pelayan okiya yang ditindas oleh Hatsumomo, geisha terkenal okiya tersebut. Pada akhirnya ia tidak tahan dan mencoba kabur, namun usaha kaburnya ini malah membawanya terancam seumur hidup untuk menjadi pelayan okiya karena Ibu okiya telah menghentikan pendidikannya.
Hingga suatu saat ketika Chiyo menangis meratapi nasibnya di tepi sungai Shirakawa, ia dihibur oleh petinggi Iwamura Elektrik, yang dipanggil Ketua. Terpesona dengan Ketua, Chiyo bertekad untuk berjuang menjadi Geisha terkenal dengan harapan suatu saat ia akan bisa menjadi danna atau isteri simpanan Ketua.

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Sosial-Budaya terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Produk digital

Buku sejenis lainnya

Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama lainnya:

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020