Bagai Mengukir di Atas Air

Dahsyatnya
ujian yang mengguncang jiwa dan menghimpit perasaan, sering menggoyahkan
fondasi kesabaran dan keimanan manusia. Bujuk rayu setan yang begitu
menggiyurkan, terkadang lebih dipilih daripada jalan Ilahi yang
diberkahi lagi diridhai. Tanpa disadari, tak sedikit dari manusia yang
terperosok pada gelapnya iman hingga menjadikan dunia sebagai tujuan dan
akhirat sebagai agunan.

Sungguh, dunia yang fana ini amat tak
sebanding jika disejajarkan dengan akhirat yang abadi. Bagi Allah Azza
wa Jalla, dunia ini tidak lebih baik dari sayap nyamuk dan bangkai anak
kambing. Ya, bagi Allah, dunia ini lebih rendah dan lebih hina dari itu.
Andai dunia lebih baik dari keduanya, tentu tak ada jatah dunia bagi
orang-orang kafir walau barang seteguk. Karenanya, merugilah para
pensyahwat dunia, orang-orang yang rela menggadaikan akhirat demi
mendapatkan remah-remah dunia yang sungguh tiada harganya.

Mari
jadikan dunia sekadarnya saja. Bukankah Allah telah berfirman dalam
Al-Qur`an surat al-Qashash (28) ayat 77? Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) dunia.
Atas
hal itulah buku ini dihadirkan. Meski tak sempurna, meski tak paripurna,
tapi semoga mampu membuka mata hati kita bahwa dunia adalah sarana dan
akhirat adalah tujuan hakiki kita. Wallahu Alam.