Display Buku
Gadis Icarus - The Icarus Girl
 
Rp 40.000
Hemat Rp 2.000
Rp 38.000

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari jia
 
  23 Des 2006 - 11:44:04

Isi Resensi :
Gadis Icarus - The Icarus Girl


Membaca blurbs-nya, saya langsung tertarik untuk beli. Entah kenapa, saya selalu menyukai jenis buku seperti ini. Yah, meskipun buku ini baru saya baca beberapa hari setelah buku itu berada di tangan saya. Akhir-akhir ini saya memang lagi mati rasa terhadap buku. Tertarik pada hal-hal lain. Seperti kebiasaan saya kalau membaca buku, bab-bab pertama memang tidak menarik. Keadaan berubah saat sang tokoh antagonis: Tillytilly datang dalam kehidupan si tokoh utama. Saya tidak bisa melepaskan buku ini sedetikpun. Niat saya membaca buku ini tadinya dalah biar saya cepat tidur, kenyataannya…saya tak bisa tidur sampai buku ini selesai dibaca empat jam kemudian. Jessamy Harrison adalah seorang gadis berusia 8 tahun yang sensitif, aneh, memiliki imajinasi yang kuat dan luar biasa. Ia menghabisakan waktu berjam-jam menulis haiku, menikmati Shakespeare, atau kadang-kadang hanya bersembunyi lama-lama di lemari untuk membuatnya merasa aman. Sebagai putri dari ayah yang Inggris dan Ibu Nigeria, ia tak dapat menghindari perasaan merasa sendiri, berbeda, dan tidak dimengerti. Kawan-kawannya sering mengejeknya, menganggapnya aneh dan gila karena ia sering menjerit-jerit histeris. Daniel Harrison dan Sarah Harrison, kedua orangtua Jess, mencoba merenggut rasa depresi Jess dengan membawanya pergi dari Inggris. Mereka yakin perubahan suasana dapat mengubah Jess. Jadi, untuk pertamakalinya, Jess bertemu dengan keluarga ibunya, termasuk kakeknya yang asyik di Nigeria. Perkenalan Jess lebih dalam tentang Nigeria baru awalnya saja saat ia bertemu dengan Titiola, atau Tillytilly di sebuah rumah terbengkalai. Akhirnya, ada juga orang yang bisa mengerti Jess. Namun, pertemuan mereka tak berlangsung lama karena Jess harus kembali ke London. Secara mengejutkan, Jess menemukan TillyTilly berada di London. Tilly mulai berperan sebagai teman setia yang memiliki kekuatan supranatural untuk ‘menjaga’ Jess. Ia juga memprovokasi Jess untuk bertingkah buruk terhadap temen-teman ataupun keluarganya. Dari TillyTilly juga Jess mengetahui bahwa sebenarnya ia terlahir kembar. Saudara kembarnya meninggal, dan itu membuatnya sedih sekaligus marah. Ia menyalahkan ibunya atas kematian saudara kembarnya. Kemarahan depresif Jess menjadi semakin intens dan kasar, dan ia mulai terhisap ke dalam dunia paralel dimana materi dan waktu tak dapat didefinisikan. Dengan menghadirkan mitologi Nigeria melalui perspektif anak berusia 8 tahun, Helen Oyeyemi mampu mengeluarkan pusat misteri dari siapa TillyTilly sebenarnya. Apakah ia nyata, ataukah teman khayalan? Kembaran yang hilang, ataukah alter ego yang berbahaya? Hantu sedih yang ingin kembali ke dunia nyata, ataukah roh gentayangan yang ingin mencuri jiwa Jess? Apakah permasalahan Jess dapat dijawab dengan ilmu psikiatri, ataukah sesuatu yang berhubungan dengan ibeji, mitos Nigeria tentang anak kembar? Helen Oyeyemi melukiskan mitologi Nigeria ke masa kini untuk memberikan warna lain dalam tema klasik sastra: “eksistensi kembar” baik secara nyata maupun spiritual yang bermain-main dengan persepsi dan hidup kita. Liris, menghantui, dan memaksa.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]