Display Buku
Memoar Seorang Geisha - Memoirs of a Geisha
 
Rp 65.000
Hemat Rp 3.250
Rp 61.750

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari ernee
 
  18 Jan 2008 - 10:39:28

Isi Resensi :
Melihat Lebih Dalam Kehidupan Geisha


Novel ini memang lumayan tebal dan tidak bisa sekali baca. Alur ceritanya juga sangat biasa untuk ukuran novel. Kejutan-kejutan pada novel ini juga sangat biasa. Tapi menurut saya cukup menarik. Bukan hanya karena gaya bahasa yang dipakai pengarang, tapi kisahnya yang dalam tentang kehidupan seorang geisha yang diceritakan dengan sangat gamblang dan detail. Novel sejarah-budaya-roman ini sarat informasi mengenai seluk-beluk Geisha dan budaya Jepang. Geisha yang kita kenal mungkin semacam pelacur Jepang, tetapi dalam buku ini kita akan tahu bahwa geisha bukan hanya sekedar pelacur yang menjual tubuh. Menjadi seorang Geisha tidak hanya diperlukan wajah cantik dan tubuh yang aduhai namun perlu keahlian khusus mengenai cara memakai kimono yang rumit dan berlapis-lapis, cara mengikat obi, memainkan shamishen, menari, memakai make-up tebal, riasan rambut rumit, hingga cara menuang sake semenarik mungkin. Geisha dianggap gagal jika ia tidak memiliki seseorang yang menjadi penyandang hidupnya, atau danna. Jadi menurut Arthur Golden, geisha semacam ini lebih cenderung sebagai isteri simpanan, bukan pelacur. Namun bila ditilik lebih dalam, praktek pelacuran atau menjual diri pada laki-laki, juga terjadi pada geisha. Mereka melelang keperawanannya kepada laki-laki yang sanggup membayar mahal. Hal ini dapat dikatakan sebagai pelacuran anak, karena biasanya keperawanan mereka akan hilang sebelum usia 18 tahun. Pada praktek ini, rumah-rumah minum teh dan okiya berperan sangat dinamis sebagai makelar. Mereka mengistilahkannya dengan ‘mizuage’. Pelelangan mizuage ini, akan sangat berdampak pada kehidupan geisha. Geisha dengan hasil penjualan mizuage cukup tinggi akan mampu membayar utang-utangnya kepada pemilik okiya (untuk membiaya berbagai keperluannya, biaya pendidikan, pakaian, makan, kesehatan bahkan kosmetik yang mereka gunakan) dan ia akan menjadi sangat diangungkan di okiya tersebut. Cerita dimulai dari kisah seorang anak perempuan bermata 'biru-kelabu yang luar biasa' dari desa nelayan miskin bernama Chiyo-chan yang dijual ke okiya/rumah geisha. Di sana Chiyo menjalani kehidupan sebagai pelayan okiya yang ditindas oleh Hatsumomo, geisha terkenal okiya tersebut. Pada akhirnya ia tidak tahan dan mencoba kabur, namun usaha kaburnya ini malah membawanya terancam seumur hidup untuk menjadi pelayan okiya karena Ibu okiya telah menghentikan pendidikannya. Hingga suatu saat ketika Chiyo menangis meratapi nasibnya di tepi sungai Shirakawa, ia dihibur oleh petinggi Iwamura Elektrik, yang dipanggil Ketua. Terpesona dengan Ketua, Chiyo bertekad untuk berjuang menjadi Geisha terkenal dengan harapan suatu saat ia akan bisa menjadi danna atau isteri simpanan Ketua.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]