Display Buku
The Story of My Life
 
Rp 49.800
Hemat Rp 2.490
Rp 47.310

 
Apa itu Resensi?

Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah buku.
Resensi itu bukan sekadar menceritakan isi buku atau sinopsis.
Resensi adalah penilaian Anda secara kritis setelah membaca isi buku, apa kelebihannya atau kekurangannya.
Jadi sekali lagi, resensi tidak sama dengan sinopsis dan resensi tidak mengandung spoiler (membocorkan isi cerita yang penting).
Resensi dari Nurfaizah
 
  29 Sep 2011 - 10:34:23

Isi Resensi :
The Story of My Life


Awalnya saya berfikir, tidakkah Helen Keller, seorang buta, bisu dan tuli, malu atau merasa berbeda dengan cara dia menulis buku tentang dirinya sendiri, tentang kehidupannya, tentang pribadinya. Namun setelah membaca bukunya, saya sadar, Hellen tidak seharusnya merasa malu atas kekurangannya, sesungguhnya, dia harus merasa bangga akan hal itu. Karena hal itulah yang membuat dia berjuang untuk mencapai segala pencapaian yang telah dia capai selama hidupnya di dunia ini. Sangat mengagumkan untuk ukuran seorang yang tidak menjadi manusia seutuhnya. Dari beberapa buku zaman dahulu yang saya baca, saya tahu sekarang bahwa moral adalah yang terpenting pada masa itu. Penilaian saya dipertegas dalam buku ini, the Story of My Life, based on true story, yang pada saat Hellen Keller, seorang tunanetra dan tunarungu, mendapati dirinya menulis cerita berjudul The Frost King, yang menurutnya adalah buah dari idenya sendiri, namun ternyata terdapat cerita yang berjudul The Frost Fairies yang memiliki alur cerita dan bahasa yang sama seperti yang digunakan Ms. Canby, pengarang The Frost Fairies, pernah terbit sejak sebelum Hellen lahir. Walaupun umur Hellen pada saat itu adalah 12 tahun, masih terhitung belia, namun hal yang dinamakan penjiplakan ini tidak dapat disingkirkan begitu saja. Hellen lalu dibawa ke Dewan penyidik. Dizaman itu penjiplakan adalah hal yang hina. Dan kemurnian sebuah ide adalah hal yang diagungkan. Dapat kita lihat pada zaman kita ini, sangat mencoreng moral yang tertanam sejak dahulu kala. Hellen Keller dalam novel kisah dirinya menjabarkan pentingnya pendidikan bagi kita untuk masa depan yang cerah, tentu dibantu dengan adanya usaha keras dan tekad yang kuat, juga tak lupa mimpi dan cinta dalam proses mewarnai indahnya masa depan yang akan dicapai. Dan yang membuat saya tercengang adalah Nona Sullivan, seorang yang sangat berjasa bagi Hellen Keller, seorang guru serta sahabat yang sangat baik hati dan penuh kasih sayang. Mengabdi bertahun-tahun mendampinginya. Mengajarinya segala hal dengan sabar hingga Hellen mengerti. Sebuah sosok yang sangat hebat. Dengan segala keterbatasan diri Hellen dalam melangkah, ketidak mampuannya dalam melihat dan mendengar, juga keterbatasannya dalam mengucap, tak menyurutkan tekadnya dalam merasa menjadi manusia seutuhnya. Kecintaannya terhadap buku, tekadnya untuk dapat berbicara, semangatnya dalam belajar, dan usahanya untuk mengerti segala hal membuat saya amat sangat takjub dibuatnya. Pemikiran-pemikirannya akan segala hal sangat inspiratif bagi saya. Penglihatannya tanpa mata, namun hati, membuat saya tergugah. Semangatnya yang menggelora membuat saya malu akan kesempurnaan fisik yang saya dapat. Kecerdasannya dalam merangkai kata membuat saya hilang akal. Sungguh sedikit demi sedikit mengubah cara pandang saya. Buku yang sangat menakjubkan.
Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating


 
 
[Semua Resensi Buku Ini]