Trilogi Bartimaeus 2 : Mata Golem - The Golems Eye

  • Cover Trilogi Bartimaeus 2 : Mata Golem - The Golems Eye
Rp 55.000
Hemat Rp 5.500
Rp 49.500
Judul
Trilogi Bartimaeus 2 : Mata Golem - The Golems Eye
Penulis
No. ISBN
979
Tanggal terbit
Juli - 2007
Jumlah Halaman
624
Berat
500 gr
Jenis Cover
Soft Cover
Dimensi(L x P)
135x200mm
Kategori
Fantasi
Bonus
-
Text Bahasa
Indonesia ·
Lokasi Stok
Gudang Penerbit icon-help
Stok Tidak Tersedia

DESCRIPTION


Karier Nathaniel di pemerintahan terus meroket. Tapi kelompok pemberontak Resistance terus melakukan pengrusakan di London. Pekerjaan dan nyawa Nathaniel jadi terancam, bukan hanya akibat aksi Kitty dan teman-temannya, tapi juga karena suatu kekuatan yang tak dikenal serta membingungkan. Nathaniel pun terpaksa melakukan misi berbahaya ke kota musuh, Praha, dan harus memanggil lagi jin menjengkelkan, misterius, dan berlidah tajam, Bartimaeus. ** The Bartimaeus Trilogy akan difilmkan oleh Miramax/Disney dan direncanakan beredar tahun 2009. Seri ini juga memenangkan "Grand Prix de l'imaginaire" tahun 2006, penghargaan dari Prancis untuk karya fantasi dan fiksi ilmiah. Pengarang The Bartimaeus Trilogy, Jonathan Stroud lahir tahun 1970 di Bedford, Inggris dan mulai menulis pada usia tujuh tahun. Setelah lulus kuliah Sastra Inggris di University of York, ia bekerja di London sebagai editor buku anak-anak. Tahun 1990-an ia mulai menerbitkan karya-karyanya sendiri dan sukses. Pada Mei 1999, Jonathan menerbitkan novel anak-anak pertamanya, Buried Fire, buku fantasi/mitologi untuk anak-anak. Salah satu karya terbaiknya adalah The Bartimaeus Trilogy. Dalam novel-novel ini, Stroud memutarbalikkan stereotipe tentang "penyihir baik" dan "setan jahat". Tokoh utamanya adalah jin berusia 5.000 tahun yang sarkastis dan agak egomaniak bernama Bartimaeus serta penyihir muda bernama Nathaniel. Buku-buku dalam seri ini adalah Amulet Samarkand (The Amulet of Samarkand), Mata Golem (The Golem's Eye), dan Ptolemy's Gate. Stroud tinggal di St Albans, Hertfordshire, bersama putrinya Isabelle dan istrinya, Gina, ilustrator buku anak-anak. *** "Karya fantasi yang harus dimiliki." -- School Library Journal (starred review) "sangat memikat seperti buku pertamanya Cerita dari sudut pandang ketiga tokoh utamanya memberikan kedalaman, detail, dan humor bagi karya menegangkan yang penuh aksi ini." -- The Times "Selera humor Bartimaeus yang pedas membuat kisah ini enak dibaca." -- Publishers Weekly (Starred review) "Jonathan Stroud berhasil mempertahankan kecepatan dan humor bagian pertama Trilogi ini pada buku lanjutannya---yang bahkan lebih baik lagi" -- Die Welt

REVIEW Trilogi Bartimaeus 2 : Mata Golem - The Golems Eye

Oleh : jia, 08 Mei 2008-15:18:05

Rating
+1 rating+1 rating+1 rating+1 rating+0 rating
Setelah berhasil jadi pahlawan di buku pertama dengan menggagalkan usaha pemberontakan Lovelace, peruntungan Nathaniel mulai bagus. Karirnya di pemerintahan terus meroket. Tapi hal ini tidak diimbangi dengan sikap rendah hati dan tidak sombong. Bahkan, Nathaniel malah jadi luar biasa menyebalkan. Hueeekkk... tingkah dan gayanya itu loooh, sok cool tapinya menjijikkan. Mungkin karena umurnya baru empat belas tahun ya, makanya dia masih labil. Semangatnya menggebu-gebu. Ia menjadi ambisius dan tidak peduli kepada orang lain.

Diceritakan lewat tiga sudut pandang tokoh utamanya, Golem’s Eye membawa kita menyusuri jalanan di kota London, jejak-jejak budaya lewat bangunan-bangunannya, dan kerusakan yang ditimbulkan oleh munculnya Golem. London dikacaukan oleh penyerangan dan perusakan gedung-gedung penting. Puncaknya adalah hancurnya sebagian British Museum beserta artefak dan benda-benda sejarah lainnya yang tersimpan di sana.

Pemerintah menganggap ini adalah ulah Resistence; kelompok yang terdiri dari para commoners, oposisi yang menginginkan pemerintahan Inggris dipegang oleh orang biasa yang tidak memiliki sihir. Kesimpulan ini mereka dapatkan setelah ditemukan bukti bahwa pengrusakan ini tidak meninggalkan jejak-jejak sihir.

Tapi, kerusakan sebesar ini tak mungkin ditimbulkan oleh sebuah kelompok kecil anarkis mirip preman yang hobi mencuri bernama Resistance. John Mandrake, nama resmi Nathaniel, akhirnya memanggil Bartimaeus (jin level ke empat) untuk menyelidiki.

Posisi Nathaniel di pemerintahan tergoncang karena kegagalannya menemukan dan mengatasi para pengacau ini. Bahkan masternya pun sudah malas membelanya. Apalagi dengan laporan Bartimaeus bahwa kekacauan ini disebabkan oleh Golem.

Golem adalah semacam monster boneka raksasa dari tanah. Sumber kekuatannya adalah mantera yang dimasukkan ke dalam mulutnya. Mantra ini ditulis oleh darah penyihir dan ditandatangani oleh pengendalinya. Perilaku monster ini seperti robot yang dikendalikan dari jauh. Di keningnya terdapat mata intelejensi yang berfungsi seperti kamera pengintai. Ia diselaputi oleh awan hitam mengerikan sehingga wujud aslinya hampir tak terlihat. Golem kebal terhadap segala jenis sihir. Cara untuk menaklukkannya adalah dengan mengambil mantra itu dari mulutnya. Hanya orang yang tak memiliki kekuatan sihir yang bisa melakukannya.

Seluruh pejabat pemerintahan tak ada yang mempercayai bahwa semua ini ulah Golem, karena makhluk itu telah musnah waktu penyerangan Praha oleh William Gladstone, pahlawan Inggris sepanjang masa. Tetapi, Mandrake berhasil meyakinkan mereka, hingga ia diutus ke Praha untuk menyelidikinya.

Pada saat itulah, kelompok Resistence membongkar makam keramat William Gladstone. Tanpa mereka tahu, mereka telah membangunkan jin level sembilan yang telah dimantrai untuk menjaga barang-barang Gladstone dan membunuh siapapun yang masuk. Semua anggota Resistence mati sebelum keluar makam tersebut, kecuali Kitty Jones dan seorang anak lelaki pengecut yang lari tanpa melawan; Nick. Kitty lolos membawa tongkat Gladstone yang memiliki kekuatan sihir tinggi.

***

Dari tiga narator ini, kita ditarik oleh tiga kepentingan. Nathaniel dengan obsesinya dan rencana menghancurkan kaum Resistance. Kitty dengan dendam terhadap para penyihir semena-mena yang telah membuat sahabatnya cacat permanen, dan ayah ibunya tak berkutik dihimpit kemiskinan karena mereka bukan dari kaum penyihir. Lalu Bartimaeus yang ingin melarikan diri dari jeratan mantra Nathaniel – berusaha mengerjakan tugas sebaik-baiknya agar segera terbebas.

Ketiga tokoh ini saling benci, saling ingin membunuh meski mereka berpotensi besar untuk saling mengasihi. Kebencian itu semata-mata hanya karena tempat mereka berpijak dan menggantungkan diri. Jika mereka saling mengobrol, sebenarnya mereka memiliki visi yang sama. Memberantas penjahat. Yah, kecuali Bartimaeus yang egomaniak tentunya. Tapi jin pun bisa menyayangi sesuatu. Bartimaeus yang sarkastik narsis bisa juga menjadi melankolis.

Menarik, memperhatikan seorang remaja yang harus terlibat dalam urusan-urusan belibet pemerintahan. Bagaimana ia mengambil keputusan dewasa, meski pada dasarnya ia masih anak-anak. Empat bintang. Trilogi terkeren yang saya baca dalam tahun 2007.

WHY CHOOSE US?

TERLENGKAP + DISCOUNTS
Nikmati koleksi Buku Fantasi terlengkap ditambah discount spesial.
FAST SHIPPING
Pesanan Anda segera Kami proses setelah pembayaran lunas. Dikirim melalui TIKI, JNE, POS, SICEPAT.
BERKUALITAS DAN TERPERCAYA
Semua barang terjamin kualitasnya dan terpercaya oleh ratusan ribu pembeli sejak 2006. Berikut Testimonial dari Pengguna Jasa Bukukita.com
LOWEST PRICE
Kami selalu memberikan harga terbaik, penawaran khusus seperti edisi tanda-tangan dan promo lainnya

Karya Jonathan Stroud lainnya:

Buku sejenis lainnya

Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama lainnya:

WorkLess, EarnMore the trilogy Part 1
Buku Who The Hell Are You? Buku Personal Branding
Buku pengembangan Diri Januari 2020
Buku Populer & Terlaris 2020